Struktur Protein Fungsi Protein

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.1 Struktur Protein

Berdasarkan strukturnya, protein dibentuk oleh: 1. Struktur primer, dibentuk oleh ikatan peptida antar asam amino. Struktur ini mengacu pada jumlah, jenis, serta urutan asam amino yang membentuk rantai polipeptida. 2. Struktur sekunder, dibentuk oleh ikatan hidrogen intramolekular yang terjadi di antara oksigen karbonil dan nitrogen amida pada perangkat peptida. 3. Struktur tersier, merupakan rangkaian molekular yang menggambarkan bentuk keseluruhan dari protein. 4. Struktur kuartener dibentuk oleh beberapa polipeptida yang berikatan satu sama lain tidak secara kovalen Bintang, 2010.

2.3.2 Fungsi Protein

Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses biologi. Peran dan aktivitas protein terlihat dalam contoh berikut ini: 1. Katalis enzimatik. Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh makromolekul spesifik yang disebut enzim. Enzim mempunyai daya katalitik yang besar, umumnya meningkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali. Fakta menunjukkan bahwa hampir semua enzim yang dikenal adalah protein. Jadi protein merupakan pusat dalam menetapkan pola transformasi kimia dalam sistem biologis. 2. Transport dan penyimpanan. Berbagai molekul kecil dan ion ditransport oleh protein spesifik. 3. Koordinasi gerak. Protein merupakan komponen utama dalam otot. Kontraksi otot berlangsung akibat pergeseran dua jenis filamen protein. 4. Penunjang mekanis. Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa. 5. Protein imun. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain. 6. Membangkitkan dan menghantar impuls saraf. Respons sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantai oleh protein reseptor. 7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi. Pengaturan urutan ekspresi informasi genetik sangat penting bagi pertumbuhan yang beraturan serta diferensiasisel.

2.3.3 Pengukuran Kadar Protein

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Walet Putih (Collocalia fuciphago) dengan Menggunakan SDS-PAGE dan KCKT

3 21 68

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK AIR JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DARI DAERAH Perbandingan Profil Kromatogram Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dari Daerah Habasyah, India Dan Indonesia Dengan Hplc.

0 0 13

PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAM EKSTRAK AIR JINTEN HITAM (Nigella sativa) DARI DAERAH HABASYAH, Perbandingan Profil Kromatogram Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dari Daerah Habasyah, India Dan Indonesia Dengan Hplc.

0 0 15

PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN FENOLIK EKSTRAK AIR JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) DAN UJI SITOTOKSIK PADA SEL Penetapan Kadar Flavonoid Dan Fenolik Ekstrak Air Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Dan Uji Sitotoksik Pada Sel Kanker Payudara Mcf-7 Dari Tiga

0 1 12

PEMBUATAN DAN MIKROENKAPSULASI EKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAM PAHIT ( NIGELLA SATIVA LINN.)

0 0 10