Perkecambahan Benih Penyapihan Semai

Gambar 1 Pencetakan kontainer; pengovenan a, perapihan b

3.4 Penyiapan Benih Sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen

Untuk mengecambahkan benih sengon terlebih dahulu benih tersebut direndam selama satu hari. Setelah perendaman benih ditabur di media semai.

3.4.1 Perkecambahan Benih

Media yang digunakan dalam pengecambahan adalah pasir halus, sedangkan untuk media sapih digunakan media dengan komposisi tanah subsoil dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Benih sengon yang dikecambahkan berasal dari laboratorium silvikultur Fakultas Kehutanan IPB Dramaga. Benih sengon P. falcataria L Nielsen sebanyak 1 kg disebar secara merata pada bak kecambah berukuran ± 25 cm x 30 cm. Sebelum benih ditabur dapat dicampur dengan pasir halus agar tersebar merata. Perbandingan benih dan pasir adalah 1:1 vv. Pemeliharaan selama pengecambahan yaitu dengan menyiram dua kali sehari, pagi dan sore.

3.4.2 Penyapihan Semai

Setelah benih sengon tumbuh menjadi semai dan memiliki 2-3 pasang daun selebar, semai dipindahkan kedalam kontainer semai organik yang berisi media campuran berupa tanah subsoil sebanyak 23 volume dari kontainer semai organik, dan arang sekam. Ada 9 jenis campuran kontainer semai organik yaitu: 1. KKO = kertas koran 2. KKSrO = kertas koran serasah 3. KKKO = kertas koran kompos 4. KKTp5 = kertas koran kanji 5. KKSrTp5 = kertas koran kanji serasah 6. KKKTp5 = kertas koran kanji kompos 7. KKTn5 = kertas koran tanin 8. KKSrTn5 = kertas koran tanin serasah 9. KKKTn5 = kertas koran tanin kompos Teknik penyapihan semai sengon dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Persiapan media penyapihan. Media yang digunakan berupa campuran tanah subsoil dan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Ditempatkan dalam kontainer semai organik dan disiram sampai jenuh. b. Pencabutan semai dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar. Sebelum semai dicabut, media pengecambahan disiram sampai basah, tujuannya agar mempermudah semai untuk dicabut. Saat pencabutan, media pengecambahan diusahakan terbawa agar akar tetap utuh dan tidak rusak. c. Penanaman dalam kontainer semai organik dengan cara melubangi tanah sedalam ±2,5 cm lalu semai ditanam dalam lubang tersebut hingga bagian akar terbenam, kemudian dilakukan penyiraman secara hati-hati agar semai yang baru ditanam tidak roboh. Jumlah semai yang digunakan untuk setiap perlakuan adalah 50 kali ulangan.

3.4.3 Pemeliharan