Kinerja Usaha Uraian Teoritis .1 Kewirausahaan

perusahaan tercapai. Dengan kata lain fungsi pengawasan menilai apakah rencana yang ditetapkan pada fungsi perencanaan telah tercapai.

2.1.4 Kinerja Usaha

Kinerja merujuk pada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Tujuan perusahaan yang terdiri dari tetap berdiri atau eksis survive, untuk memperoleh laba benefit dan dapat berkembang growth, dapat tercapai apabila perusahaan tersebut mempunyai performa yang baik Suci, 2006. Kinerja performa perusahaan dapat dilihat dari tingkat penjualan, tingkat keuntungan, pengembalian modal, tingkat turn over serta pangsa pasar yang diraihnya dan strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume penjualan dan tingkat pertumbuhan penjualan yang baik dan juga kinerja keuangan yang baik. Hal ini menyebabkan beragam pengukuran kinerja dalam penelitian bidang bisnis terus berkembang dengan dasar indikasi yang bervariasi. Setiap organisasi atau usaha yang dibentuk mempunyai tujuan yang harus dicapai untuk keberlangsungan hidup. Dalam mencapai tujuan tersebut maka usaha harus melalui proses yang meliputi aktivitas-aktivitas positif demi tercapainya tujuan usaha yang diinginkan dimana kinerja usaha dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pengertian kinerja adalah sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi Moeheriono, 2012:32. Kinerja merupakan serangkaian kegiatan Universitas Sumatera Utara manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam bentuk akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi. Pencapaian hasil serangkaian kegiatan yang dimaksud meliputi standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan sejak awal dimulainya usaha Gibson et aldalam Julita, 2013:95. Rue dan Byars dalam Riyanti, 2003:25 juga mengatakan bahwa kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil ataupun tujuan organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja usaha merupakan serangkaian capaian hasil kerja seorang pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya, baik dalam pengembangan produktivitas dan dalam hal pemasaran, dalam konteks wewenang dan tanggung jawabnya. Gaskill dan Van Auken 1993 menyatakan kemudahan dalam berbisnis, pembuat kebijakan dan keterkaitan lain stakeholders untuk melayani sektor usaha kecil dan menengah mempengaruhi kinerja usaha. Kinerja adalah indikator yang paling utama untuk melihat kesuksesan dan ini terbukti secara nyata dan teoritis Man et al, 2002. Peningkatan pendapatan, penerimaan penjualan dan pekerja juga adalah indikator dari kinerja Le Brasseur, 2003. Menurut Lumpkin dan Dess 1996 kinerja usaha dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah orientasi strategi perusahaan. Penurunan kinerja usaha tentu menjadi masalah dan merupakan tantangan bagi orientasi strategi usaha untuk dapat terus mempertahankan kinerja Universitas Sumatera Utara usaha dengan baik melalui satu orientasi strategi yang dipilih berdasarkan keputusan agar dapat bertahan dalam industri. Terdapat dua dimensi dalam kinerja, yaitu internal kualitas produk, kepuasan pegawai, dan eksternal lingkungan dan masyarakat oleh Venkatraman Ramanujam 1986: 803-804. 2.1.5 Usaha Kecil Menengah UKM Menurut UU Nomor 9 tahun 1999 ditetapkan bahwa usaha kecil adalah suatu unit usaha yang dimiliki nilai asset netto tidak termasuk tanah dan bangunan tidak melebihi Rp 200 juta atau penjualan pertahun tidak lebih besar dari Rp 1 Milliar, milik WNI, berdiri sendiri langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Defenisi yang tercantum dalam UU tersebut sebagai dasar dalam mengelompokkan jenis-jenis usaha. Menurut Kementrian Negara Koperasi dan UMKM, kelompok usaha kecil termasuk kelompok usaha mikro. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan bersifat tradisonal dan informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan berbadan hukum, dan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 100 juta. Sedangkan menurut Biro Pusat Statistis BPS 2005, usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha. Dalam perekonomian Indonesia UMKM merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan Universitas Sumatera Utara kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah : 1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai dengan Usaha Kecil atau Universitas Sumatera Utara usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Tabel 2.1 Jenis-Jenis UMKM berdasarkan Asset dan Omzet No Usaha Omzet Asset 1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta 2 Usaha Kecil 50 Juta – 500 Juta 300 Juta – 2,5 Miliar 3 Usaha Menengah 500 Juta – 10 Miliar 2,5 Miliar – 50 Miliar Sumber : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM. Berdasarkan Undang-undang tersebut, dari sudut pandang perkembangannya Usaha Kecil Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria Usaha Kecil Dan Menengah yaitu : 1. Pedagang, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima. 2. Usaha Mikro, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan. 3. Usaha Kecil, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor Universitas Sumatera Utara 4. Usaha Menengah, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar UB

2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Rahayu Puji Suci 2013 Peningkatan Kinerja Melalui Orientasi Kewirausahaan, Kemampuan Manajemen, dan Strategi Bisnis 1.Orientasi Kewirausahaan 2.Kemampuan Manajemen 3.Strategi Bisnis 4.Kinerja Perusahaan Analisis Jalur Orientasi Kewirausahaan Kemampuan Manajemen dan Strategi Bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinjera perusahaan Azlin Shafina Arsyad, et al 2014 The Impact of Entrepreneurial Orientation on Business Performance: A Study of Technology- Based SMEs in Malaysia 1.Orientasi Kewirausahaan 2.Kinerja Bisnis Analisis Deskriptif Dimensi orientasi kewirausahaan : inovasi, proaktif, pengambilan risiko dan agresifitas kompetitif yang berpengaruh Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN KEMAMPUAN MANAJEMEN TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Kemampuan Manajemen Terhadap Strategi Pemasaran Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Manufaktur Di Magetan

4 13 19

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN KEMAMPUAN Analisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Kemampuan Manajemen Terhadap Strategi Pemasaran Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Usaha Kecil Manufaktur Di Magetan.

0 2 18

PERAN ORIENTASI PASAR MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UKM INDUSTRI KERAJINAN KAIN ENDEK (STUDI DI KABUPATEN KLUNGKUNG).

0 1 14

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan

0 0 10

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan

0 0 2

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan

0 0 7

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan

0 0 23

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan Chapter III V

0 0 40

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan

0 1 7

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan

0 0 19