tingginya orientasi kewirausahaan adalah bagaimana melibatkanpengukuran risiko dan pengambilan risiko secara optimal Looy et al. dalam Suryanita,2006.
Orientasi kewirausahaan yang tercermin dari sikap penuh inovasi, proaktif dan keberanian mengambil risiko diyakini mampu mendongkrak kinerja perusahaan. Hal
tersebut dikuatkan oleh Covin dan Slevin 1991; Wiklund 1999, yang menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan yang semakin tinggi dapat meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam memasarkan produknya menujukinerja usaha yang lebih baik. Orientasi kewirausahaan dari seorang pelaku wirausaha dapat menimbulkan
peningkatan kinerja usaha juga disampaikan oleh Covin dan Slevin 1991. Miller 1983 menjelaskan orientasi kewirausahaan sebagai salah satuyang
terlibat dalam inovasi produk-pasar, melakukan sedikit usaha berisiko, dan pertama kali datang dengan proaktif inovasi, serta memberikan pukulan untuk mengalahkan
pesaing. Dalam pandangannya, Miller 1983 menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan dapat ditentukan berdasarkan pada tiga dimensi, yaitu proactive,
innovative dan risk – Taking.
2.1.2.1 Proaktif Proactive
Menurut Baker Sinkula 2009: 447 proaktif mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mengambil inisiatif dalam. Mengejar peluang pasar Lumpkin dan
Dess 2001: 431 proaktif sebagai kesempatan melihat ke depan perspektif yang melibatkan memperkenalkan produk atau jasa baru menjelang kompetisi dan
bertindak dalam mengantisipasi permintaan di masa mendatang untuk membuat
Universitas Sumatera Utara
perubahan dan membentuk lingkungan. Orientasi Proaktif sebagai pemasar mencoba untuk mendefinisikan kondisi eksternal untuk mengurangi ketidakpastian dan
mengurangi ketergantungan dan kerentanan Morris, et.al., 2002: 6.
Covey 1995:44 berpendapat definisi dan pengertian tentang sifat proaktif
setidaknya ada 5 lima, yaitu :
1. Orang proaktif selalu bertanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian untuk perilaku mereka. Perilaku adalah produk dari
pilihan sadar, berdasarkan nilai, dan bukan produk dari suasana hati, conditioning, atau tekanan sosial yang diterima.
2. Orang proaktif menfokuskan upaya mereka pada lingkaran pengaruh mencakup segala hal yang dapat dipengaruhi. Mereka mengerjakan hal-hal yang
terhadapnya mereka dapat perbuat sesuatu. Sifat dari energi mereka adalah positif, memperluas dan memperbesar, yang menyebabkan lingkaran pengaruh mereka
meningkat. 3. Berfokus pada lingkaran pengaruh, orang proaktif bekerja dari dalam ke luar
in side – out, yaitu berusaha memulai perubahan dengan mengubah dirinya lebih dahulu, bahkan dari yang paling dalam dari dirinya, yaitu dengan memeriksa
kebenaran paradigma dan persepsi-persepsinya. 4. Orang proaktif hidup berpusat pada prinsip principle centered kemudian ia
menerjemahkan prinsip-prinsip itu kedalam seperangkat nilai-nilai values yang telah
Universitas Sumatera Utara
dipilihnya dengan sadar. Berdasarkan nilai-nilai itulah ia mengarahkan pilihan sikap dan perilakunya.
5. Orang proaktif mengembangkan dan menggunakan empat anugrah unik manusianya secara optimal. Empat anugrah itu adalah seperti yang diyakini oleh
pengikut madzhab psikologi humanistik sebagai sifat-sifat unik manusia yang membuatnya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Covey menyebutkan four
unique himant gifts itu adalah Self Awareness kesadaran diri, Conscience hati nurani, Creative Imagination imajinasi kreatif dan Independent Will kebebasan
kehendak.
2.1.2.2 Inovasi Innovative