keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang terbentuk bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian secara simultan serempak dan parsial yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS
dengan analisis tersebut:
1. Uji T secara parsial
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen secara parsial terhadap variabel
dependen. Adapun hipotesis statistik pengujian sebagai berikut: H
o
: β
1
= 0 tidak ada pengaruh orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen terhadap kinerja usaha.
H
1
≠ β
1
= 0 ada pengaruh orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen terhadap kinerja usaha.
2. Uji F Uji secara simultan
Uji F dilakukan untuk melihat secara simultan bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen.
Model hipotesis yang dilakukan dalam uji F ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
H
o
: β
1
β
2
β
3
β
4
= 0 artinya orientasi kewirausahaan dan kamampuan manajemen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja
usaha. H
1
: β
1
β
2
β
3
β
4
≠ 0 artinya orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha Kain Jl. Perniagaan Medan
Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan terbesar ke 3 setelah Jakarta dan Surabaya yang ada di Indonesia. Medan juga merupakan kota penuh
dengan berbagai usaha yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara, salah satu usaha itu adalah usaha toko kain di Jl. Perniagaan Kota Medan atau Pasar ikan.
Pasar Ikan Lama, orang Sumatera Utara menyebutnya Pajak Ikan Lama, berada di jantung Kota Medan, atau hanya beberapa ratus meter di selatan Lapangan Merdeka.
Lokasinya di kawasan Kesawan, pusat perniagaan utama pada masa kejayaan Kesultanan Deli. dan pengunjung yang biasa datang ke Pasar Ikan Lama berasal dari
berbagi daerah di Sumatera Bagian Utara. Di Medan serta warga dari daerah-daerah Sumut dan Nanggroe Aceh
Darussalam NAD sejak lama menjadikan pasar ini salah satu tujuan utama membeli produk tekstil, terutama perangkat ibadah. Tak hanya pengunjung domestik, Pasar
Ikan Lama juga menjadi salah satu tujuan wisata belanja turis Malaysia. Pelancong dari negeri jiran itu kerap dibawa atau sengaja singgah ke pasar ini. Turis dari
Malaysia umumnya membeli perlengkapan ibadah di Pasar Ikan Lama. Ramainya pengunjung ke Pasar Ikan Lama tidak terlepas dari sejarah perdagangan di tempat ini.
Jual beli resmi dilakukan di sini sejak pasar dibuka pada 1890. Ketika itu yang dijual di pasar ini adalah ikan hasil laut Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui
Universitas Sumatera Utara
Sungai Deli. Ada pula pedagang yang menjual daging dan sayur-mayur. Peta perniagaan pun agak berubah pada 1933. Saat itu, Pemerintah Belanda membangun
pasar yang lebih besar dan modern yaitu Pasar Sentral, sekarang disebut Pusat Pasar. Sementara itu, Sungai Deli lama-kelamaan tak lagi bisa dilayari sehingga hasil
laut dibawa menggunakan jalur darat. Barang dagangan di Pasar Ikan Lama berubah. Produk tekstil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat,
aneka karpet, perangkat salat, perangkat berhaji, hingga busana tradisional, mulai mendominasi. Berbagai cenderamata mata juga dijual di sini. Bahkan Air Zam-zam
pun tersedia. Pedagang di tempat ini terdiri dari beragam etnik, termasuk Minang dan Mandailing. Namun, keturunan Arab juga cukup menonjol sedangkan pedagang
Tionghoa umumnya menjual tekstil bahan pakaian.
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang
dilakukan mulai dari bulan Oktober - Desember 2016.
1. Karakteristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Nominal
Laki-Laki 50
83,33 Perempuan
10 16,66
Total 60
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer2016
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, didapat informasi bahwa pengusaha yang berjenis kelamin
laki-laki memiliki persentase 83,33. dan pengusaha berjenis kelamin perempuan memiliki persentase 16,66. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha berjenis
kelamin laki-laki lebih banyak dari pada pengusaha perempuan.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Status Jumlah
Nominal
Menikah 60
100 Belum Menikah
Total 60
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer2016
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan status, didapat informasi bahwa pengusaha yang berstatus sudah
menikah dengan persentase sebesar 100, dan yang belum menikah dengan persentase sebesar 0. Hal ini berarti bahwa semua pengusaha kain di Jl Perniagaan
Medan sudah menikah.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik Berdasarkan Umur Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah
Nominal
20 Tahun 21-30 Tahun
31-40 Tahun 20
33,33 41-50 Tahun
30 50
50 Tahun 10
16,66 Total
60 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer2016
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan umur, didapat informasi bahwa pengusaha yang berumur 31-40 tahun
dengan persentase sebesar 33,33 dan umur 40–50 tahun dengan persentase sebesar 50 dan 50 tahun dengan persentase sebesar 16,66. Hal ini menunjukan bahwa
pengusaha lebih dominan pada usia 40-50 tahun dan dapat dilihat bahwa para pelaku usaha ini tidak ada yang berumur 20 tahun ke bawah dan 21-30 tahun.
4. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4