Bank Konvensional Bank Syariah

8 1. Menghimpun dana uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Bank bertindak sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang di bank untuk menjaga keamanan uang mereka. Sedangkan tujuan kedua untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil investasinya. 2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk pinjaman kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya, seperti pengiriman uang transfer, penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota clearing, penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri inkaso, letter of credit LC, safe deposit box, bank garansi, bank notes, travellers cheque, dan jasa lainnya. Jika eksistensi perbankan ditinjau dari sudut prinsip operasi yang diaplikasikannya, maka institusi perbankan yang ada sekarang dapat diklasifikasikan kepada dua kelompok Lubis , 2010: 101 yaitu: 1. Bank Konvensional 2. Bank Syariah

2.1.2 Bank Konvensional

Bank berdasarkan prinsip konvensional adalah bank-bank yang beroperasi dengan menggunakan sistem bunga dan fee based untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Dalam hal ini pihak bank akan membebankan sejumlah bunga atau fee kepada para nasabah sebagai harga terhadap produk atau jasa yang digunakan. Demikian juga sebaliknya, pihak perbankan akan memberikan sejumlah imbalan bunga terhadap berbagai jenis simpanan yang dipercayakan pihak nasabah kepada bank. Jika tingkat suku bunga simpanan maka pihak bank akan memperoleh keuntungan yang disebut dengan spread. Sebaliknya jika tingkat suku bunga pinjaman lebih kecil dari tingkat suku bunga simpanan maka 9 pihak bank akan mengalami kerugian atau negative spread. Sampai saat ini perbankan dengan prinsip konvensional masih lebih banyak dan dominan karena perbankan Indonesia merupakan ekspansi perbankan Eropa yang dibawa Belanda semasa penjajahan. Pada tahun 2013 bank konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia ada sebanyak 120 bank dengan rincian sebagai berikut: • Bank Persero BUMN sebanyak 4 perusahaan perbankan; • Bank umum swasta nasional devisa sebanyak 35 perusahaan perbankan; • Bank umum swasta nasional non devisa sebanyak 30 perusahaan perbankan; • Bank Campuran sebanyak 15 perusahaan perbankan; • Bank asing sebanyak 10 perusahaan perbankan; • Bank pembangunan daerah sebanyak 26 perusahaan perbankan.

2.1.3 Bank Syariah

Bank bedasarkan perinsip syariah merupakan satu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivtasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba bunga, bebas dari kegiatan spekulatif non produktif seperti perjudian maysir, bebas dari kegiatan yang meragukan gharar, bebasdari perkara yang tidak sah bathildan hanya membiayai usaha-usaha yang halal. Berdasarkan berbagai prinsip ini, sering diistilahkan bahwa perbankan syariah adalah 10 perbankan yang anti MAGRIB maysir, gharar, riba dan bathil. Dalam operasinya, bank syariah memberikan dan mengenakan imbalan atas prinsip syariah jual beli dan bagi hasil sehingga bank ini sering juga dipersamakan dengan bank tanpa bunga. Pada tahun 2013 Bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia terdapat sebanyak 66 perusahaan berbankan, dengan rincian sebagai berikut: • Bank umum syariah sebanyak 11 perusahaan perbankan syariah; • Unit usaha syariah sebanyak 24 perusahaan perbankan; • Layanan syariah sebanyak 31 perusahaan perbankan.

2.1.4 Bank Konvensional Versus Bank Syariah