b. Petugas mengambil kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota
yang tertera pada tanda pengenal. Dengan adanya pelayanan sirkulasi maka pemanfaatan koleksi dapat
secara efektif, pengawasan terhadap bahan pustaka akan mudah dilakukan dan koleksi perpustakaan akan lebih terjaga karena diketahui siapa peminjam koleksi,
waktu pengembalian yang jelas dan pelanggaran dapat diketahui dengan segera.
2.3.2. Layanan Referensi
Secara etimologis referensi diambilkan dari bahasa inggris to-refer yang artinya menunjukkan atau merujuk kepada suatu koleksi yang dapat menajawab
pertanyaan yang disampaikan oleh pemakai perpustakaan Qalyubi, 2007 : 225, “Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan unutk
koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan, yang berisi informasi teknis dan singkat.” Definisi buku referensi
menurut Widjajanti 2009 : 249, “adalah buku yang isis dan penyajiannya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya secara dalam dan luas.” Maka koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya untuk dibaca di tempat.
Ada persamaan pendapat di atas dengan pernyataan Rahayuningsih 2007 : 103 yang menyatakan bahwa, “layanan referensi adalah suatu kegiatan untuk
membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta
memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.” Tidak jauh berbeda dengan pendapat Pawit M. Yusuf 2005 : 76, “yang termasuk ke
dalam jenis pelayanan referensi di perpustakaan sekolah misalnya, hanya berupa menjawab pertanyaan para guru dan siswa dalam kaitannya dengan masalah
pendidikan dan informasi yang disediakan oleh perpustakaan.” Menurut Lasa, H.S 2000 : 34, tujuan pelayanan referensi adalah sebagai
berikut: a.
Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan.
Mereka diharapkan mampu dalam menggunakan sumber informasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Memilih sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab
pertanyaan dalam bidang tertentu. c.
Memberikan pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan pengguna dalam suatu topic, subjek karena penjelasan
suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber dengan gaya yang berbeda.
d. Mendayagunakan sumber rujukan semaksimal mungkin dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. e.
Terciptanya efisiensi tenaga, biaya dan waktu. Sedangkan dalam Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman
2004 : 87, setiap jenis koleksi referensi dapat dibedakan menurut sifat informasinya yaitu :
1. Kamus
Merupakan bahan referensi yang berisi daftar kata-kata terpilih dari satu bahasa yang disusun menurut abjad setiap kata disertai dengan
penjelasan mengenai artinya, cara mengucapkannya, ejaannya, cara memakainya, asal katanya dan keterangan lainnya yang berhubungan
dengan kata-kata tersebut.
2. Ensiklopedi
Bahan rujukan yang berisi uraian mengenai siapa, apa, bilamana, untuk apa, bagaimana, mengapa, dan pertanyaan-pertanyaan lain
yang mungkin ada dalam benak pengguna.
3. Buku Tahunan Almanak
Memuat ringkasan data mengenai Negara, orang berprestasi dalam berbagai kegiatan, kejadian penting, dan sebagainya yang terjadi
dalam jangka waktu satu dua tahun yang disertai dengan statistic.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi-koleksi rujukan tersebut atau sejenisnya sebaiknya tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang tetapi
hanya dibaca ditempat atau di foto kopi karena untuk keperluan rujukan dan tidak perlu dibaca secara keseluruhan.
2.3.3. Bimbingan Membaca