2.2.3.2. Sistem Layanan Tertutup Closses Access
Sistem layanan tertutup merupakan pelayanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk keruang koleksi.
Menurut Syihabuddin Qalyubi 2007:223, “yang menyebutkan bahwa di dalam sistem tertutup pengunjung tidak diperkenankan masuk ke rak-rak
buku untuk membaca ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui petugas yang
akan mengambilkan bahan pustaka untuk para pengunjung”.
Pendapat di atas hampir sama dengan pemaparan Darmono 2001 : 137 yang mendefenisikan bahwa “sistem layanan tertutup adalah sistem layanan
perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustakan di perpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui
petugas perpustakaan, demikian juga pengembalian bahan pustaka yang telah di pinjamnya”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem peminjaman koleksi perpustakaan dimana pengguna tidak dapat
masuk ke ruang koleksi jadi peminjaman koleksi dilakukan dengan cara mencari atau menelusur koleksi yang diinginkan melalui catalog yang disediakan oleh
perpustakaan, kemudia pengguna mencatat nomor panggil call number dari koleksi yang diinginkan untuk diberikan kepada petugas perpustakaan. Lalu
petugas perpustakaan mencari koleksi yang diinginkan pengguna di rak berdasarkan call number yang diberikan. Setelah koleksi ditemukan, lalu petugas
memberikannya kepada pengguna dan jika koleksi tersebut sesuai dengan yang diinginkan pengguna, maka pengguna akan meminjam koleksi tersebut untuk
dibaca di tempat atau dibawa pulang. Jadi sistem ini peran catalog sangat penting untuk membantu pengguna dalam menemukan koleksi yang sesuai dengan
kebutuhannya dengan cepat dan tepat. Menurut Lasa 2008 : 214, keuntungan dan kerugian sistem layanan
tertutup ini antara lain: Keuntungan sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut :
1. Daya tampung koleksi lebih banyak
2. Sususan buku akan lebih teratur
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit
4. Tidak memerlukan meja baca dan ruang koleksi.
Kerugian sistem layanan tertutup adalah sebagai berikut : 1.
Memerlukan banyak energy tenaga kerja
Universitas Sumatera Utara
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak dikenal pengguna
3. Sering terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pengguna.
Sedangkan menurut Syihabuddin Qalyubi 2007 : 223, “kelebihan sistem tertutup yaitu koleksi akan tetap terjaga kerapiannya dan koleksi yang
hilang dapat diminimalkan”. Selanjutnya kelemahan dari sistem ini antara lain banyak waktu yang diperlukan untuk mengisi formulir dan menunggu bagi yang
mengembalikan bahan pustaka serta pengguna tidak dapat browsing. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa sistem layanan
tertutup adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan para pengguna dalam mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan, akan tetapi melalui bantuan
petugas perpustakaan.
2.3. Pelayanan Pengguna Perpustakaan Sekolah