23 melarang hamba Allah mengerjakan salat. Jadi, kata
ص ṣallā pada Qs. 75:31,
Qs. 87:15, dan Qs. 96:10 tetap bermakna leksikal salat.
3.1.2 Proses Morfologis dan Makna Kata لصت
tu ṣalli
Kata
لصت tuṣalli di dalam Alquran hanya ada 1 satu, yaitu pada Qs.
9:84 sebagai berikut: .
Wa l ā tuṣalli „alā aḥadin minhum māta Abadan wa lā taqum „alā qabriḥi
`innahum kafar ū bi allahi wa rasūlihi wa mātū wahum fāsiqūn. “dan janganlah
kamu sekali-kali menyembahyangkan jenazah seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri mendoakan di kuburnya. Sesungguhnya
mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.Qs. 9:84
3.1.2.1 Proses Morfologis Kata لصت
tu ṣalli
Kata
لصت tuṣalli pada ayat di atas berasal dari ٍ صت tuṢalliyu dengan pola لعفت
tufa „„ilu yang merupakan fi‟il muḍāri‟ untuk kata ganti orang kedua tunggal
laki-laki. Kemudian huruf ya ء ا disukunkan karena berat dalam pengucapannya
apabila huruf ya tersebut berharkat ḍammah َ. Dari proses tersebut terbentuklah
kata
ٍ صت tuṣallī. Selanjutnya dalam ayat tersebut kata ٍ صت tuṣallī didahului
oleh amil ا yang berfungsi menjazamkan fi‟il sesudahnya. Oleh karena fi‟il
tersebut merupakan fi‟il naqis, maka huruf illat ya ء ا yang ada di akhir fi‟il
dibuang sehingga terbentuklah kata
لصت tuṣalli. Hasan
3.1.2.2 Makna Kata لصت tuṣalli
Dilihat dari segi maknanya, kata
ص ة
ṣalātun dengan bentuk لصت tuṣalli
fi‟il muḍāri‟ untuk kata ganti orang kedua tunggal laki-laki bermakna gramatikal Salat Jenazah. Kata
لصت tuṣalli mengalami proses gramatikal
Universitas Sumatera Utara
24 pengalimatan, makna „salat jenazah‟ adalah makna yang dihasilkan akibat konteks
kalimat yang terdapat di dalam ayat Alquran tersebut. Seperti diterangkan Tafsir Ibnu Abbas dalam Al-kal
ām digital Versi 1.0 © 2009 Penerbit Diponegoro : Wa lā tushalli „alā ahadim minhum māta abadan dan janganlah sekali-kali kamu
menyalatkan [jenazah] seorang pun yang mati di antara mereka, yakni di antara orang-
orang munafik sesudah „Abdullah bin Ubay ini. Ada juga yang berpendapat, janganlah kamu menyalatkan jenazah „Abdullah bin Ubay. Jadi,
kata
tuṣalli pada Qs. 9:84 bermakna gramatikal salat jenazah.
3.1.3 Proses Morfologis dan Makna Kata ا ص yuṣallū