Proses Morfologis Kata ص Makna Kata ص

56

3.1.8.1 Proses Morfologis Kata ص

ة ṣalātun Kata ص ة ṣalātun pada ayat-ayat di atas berasal dari kata ة ص ṣalwatan mengikuti pola عف fa`latan. Dari penjelasan tersebut, maka dapat diketahui proses morfologis kata ص ة ṣalātun yaitu: kata اص ة ṣalātan asalnya adalah ة ص ṣalwatan dipindah harakat waw kepada huruf ṣahih sebelumnya yang sukun, kemudian huruf waw diganti dengan alif sehingga menjadi اص ة ṣalātan. Kata ص ة ṣalātan dan kata اص ة ṣalātan adalah dua kata yang berbeda dari segi penulisan, namun memiliki arti yang identik sama. Penulisannya yang terdapat dalam Alquran ialah dengan menggunakan huruf waw yaitu ة ص ṣalātan. Penulisan ini adalah sesuai dengan tata cara penulisan Alquran yang disebut dengan Rasm Alquran. Hasan

3.1.8.2 Makna Kata ص

ة ṣalātun Dilihat dari segi maknanya, kata ص ة ṣalātun bermakna leksikal Salat. Seperti yang dijelaskan dalam tafsir Sya‟rawi jilid I, 1991:312 tentang kalimat قأ ةاصلا ا wa `aq īmū aṣ-ṣalāta “dirikanlah salat” adalah melaksanakan rukun salat dengan baik dan khusuk selama-lamanya. Dari penjelasan tersebut ada sebanyak 41 empat puluh satu ayat di dalam Alquran yang menggunakan kata اقأ - ق - ه اقا ` aqāma-yuqīmu-`iqāmatan sebelum kata ة ص ṣalātan yaitu Qs. 2:3, 43, 83, 110, 153, 177, Qs. 4: 77, 103, 142, 162, Qs. 5:6, 12, 55, Qs. 6:72 Qs. 7:170, Qs. 8:3, Qs. 9:5, 11, 18, 71, Qs. 10:87, Qs. 11:114, Qs. 13:22, Qs. 14:31, 37, 40, Qs. 17:78, Qs. 20:14, Qs. 21:73, Qs. 22:35, 41, 78, Qs. 24:37, 56, Qs. 27:3, Qs. 29:45, Qs. 30:31, Qs. 33:33, Qs. 58:13, Qs. 73:20, Qs. 98:5 yang diterjemahkan dengan “mendirikandirikanlahberdiri untuk salat” yang lainnya diterjemahkan dengan ”mengerjakan menyelesaikan, ditunaikan, dise ru” sebelum kata „salat‟ tanpa mengalami proses gramatikal. Salat adalah gerakan yang dimulai dengan takbir, ditutup dengan salam dengan syarat- syaratnya yang terdiri dari berdiri, rukuk, dan sujud. Jadi kata ص ٌ ṣalātun pada ayat-ayat di atas bermakna leksikal Salat. Universitas Sumatera Utara 57 Namun ada 6 enam ayat dari kata ص ة ṣalātun yang bermakna gramatikal, yaitu bermakna salat safar, salat khauf, salat subuh, salat isya’, salat asar, salat Jumat, yaitu: 57. Alquran Surah An-Nisā: 101 ٤ .                                                    Wa `iżā ḍarabtum fīl `arḍi falaisa „alaikum junāḥun `an taqṣurū mina aṣ-ṣalāti `in khiftum `an yaftinakum `allażīna kafarū, `innal kāfirīna kānū lakum „aduwwan mubīnan. “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyangmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yan g nyata bagimu”. Qs. 4:101 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna salat safar, seperti diterangkan Tafsir Alquran Departemen Agama RI, 1991 sebagai berikut: dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa dibenarkan orang Islam menunaikan salat fardu secara qasar di waktu dia dalam perjalanan baik dalam keadaan aman atau dalam ancaman musuh. Salat dalam perjalanan yang aman disebut salat safar. pa da salat safar, salat yang empat rakaat: zuhur, asar dan isya‟diqasar menjadi dua raka‟at magrib dan subuh tidak diqasar. Syarat mengqasar salat safar ini ialah perjalanan itu jauhnya diukur dengan perjalanan kaki selama tiga hari tiga malam. Menurut Imam Syafe‟i perjalanan dua hari. Menurut Husaini Bek perjalan sejauh 81 Km menurut perhitungan mahzab Hanafi, atau 89 km menurut perhitungan Mahzab Syafe‟i. 58. Alquran Surah An-Nisā: 102 ٠ .                                        Universitas Sumatera Utara 58                                                         Wa`iżā kunta fīhim fa`aqamta lahum aṣ-ṣalāta faltaqum ṭā`ifatun minhum ma„aka walya`khużū `asliḥatahum fa`iżā sajadū, falyakūnū min wa r ā`ikum walta‟ti ṭā`ifatun `ukhrā lam yuṣallū falyuṣallū ma„aka walya`khużū ḥiżrahum wa `asli ḥatahum, wadda allażīna kafarū lautagfulūna „an `asliḥatikum wa `amti„atikum fayamīlūna „alaikum mailatan wāḥidatan, wa lājunāḥa „alaikum `in kāna bikum `ażan min maṭarin `au kuntum marḍā `antaḍa„ū `asliḥatakum, wakhużū ḥiżrakum, `inna allaha `a„adda lilkāfirīna „ażāban muhīnan. “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka sahabatmu lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri shalat besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka yang shalat besertamu sujud telah menyempurnakan serakaat, maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu untuk menghadapi musuh dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang- orang kafir itu”. Qs. 4:102 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna salat khauf Seperti diterangkan Tafsir Alquran Departemen Agama RI, 1991: Salat Khauf adalah salat dalam perjalanan yang diancam bahaya. Seperti dikatakan dalam ayat “jika kamu takut diserang orang- orang kafir” cara salat khauf ini diterangkan dalam ayat 102. Dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang cara salat khauf yaitu Universitas Sumatera Utara 59 bilamana rasul berada dalam barisan kaum Muslimin dan beliau hendak salat bersama pasukannya, maka lebih dahulu beliau membagi pasukannya dalam dua kelompok. Kelompok pertama salat bersama Rasul sedang kelompok kedua tetap ditempatnya menghadapi musuh sambil melindungi kelompok yang sedang salat. Kelompok yang sedang salat ini diharuskan untuk menyandang senjata dalam salat untuk menjaga kemungkinan musuh menyerang dan agar mereka tetap waspada. Bilamana kelompok pertama ini telah menyelesaikan raka‟at pertama, hendaklah mereka pergi menggantikan kelompok kedua, dan Nabi menanti dalam salat. Kelompok kedua ini juga harus menyandang senjata bahkan harus lebih bersiap siaga. Nabi bersalat dengan kelompok kedua ini dalam rak‟at kedua. Sesudah raka‟at kedua ini beliau membaca salam. Kemudian masing-masing kelompok menyelesaikan satu raka‟at lagi dengan cara berganti. 59. Alquran Surah An-Nisā: 103 ٩ .                                                                        Fa`i āż qaḍaitum aṣ-ṣalāta fażkurū allaha qiyāman wa qu„ūdan wa „alā junūbikum, fa`iżāṭma`nantum fa`aqīmū aṣ-ṣalāta, `inna aṣ-ṣalāta kānat „alāl mu`minīna kitaban mauqūtan. “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang- orang yang beriman”. Qs. 4:103 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna gramatikal salat khauf dan bermakna leksikal salat. Seperti diterangkan Tafsir Ibnu Abbas dalam Al-kal ām digital Versi 1.0 © 2009 Penerbit Diponegoro: Fa idzā qadlaitumush shalāta maka apabila kalian telah menyelesaikan shalat, yakni apabila kalian telah menyelesaikan shalat khauf. Salat khauf adalah salat dalam perjalanan yang diancam bahaya Fa aqīmush shalāta maka dirikanlah shalat itu [sebagaimana biasa], yakni sempurnakanlah shalat itu empat rakaat. Innash shalāta kānat Universitas Sumatera Utara 60 sesungguhnya shalat itu adalah, yakni shalat itu menjadi …. „Alal mu‟minīna kitābam mauqūtā kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman, yakni ketentuan wajib yang sudah ditentukan, baik dalam perjalanan maupun tidak. Untuk yang bepergian dua rakaat dan untuk yang tidak bepergian empat rakaat. Selanjutnya Allah Ta„ala Memotivasi mereka kaum Mukminin untuk mencari Abu Sufyan dan kawan-kawannya seusai Perang Uhud. 60. Alquran Surah Al-Baqarah: 238 .                                 āżfiẓū „alā aṣ-ṣalawāti wa aṣ-ṣalātil wusṭā wa qūmū lillahi qānitīna. “Peliharalah semua shalatmu, dan peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah dalam shalatmu dengan khusyu” . Qs. 2:238 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna gramatikal salat Asar. Kata ص ة ṣalātun mengalami proses gramatikal pemfrasean. Makna „salat asar‟ adalah makna yang dihasilkan akibat proses pemfrasean yaitu frase ا ا س ṣalāti al-wusṭā yang terdapat di dalam ayat Alquran tersebut. Seperti diterangkan Tafsir Ibnu Abbas dalam Al-kal ām digital Versi 1.0 © 2009 Penerbit Diponegoro: Wash shalātil wusthā dan shalat wusthā, yakni khususnya shalat Asar. Wa qūmū lillāhi qānitīn dan berdirilah karena Allah dengan khusyuk, yakni hendaklah kalian shalat karena Allah Ta„ala dengan menunaikan rukuk dan sujudnya. Ada yang berpendapat, dengan penuh ketaatan kepada-Nya ketika shalat dan tidak melakukan perbuatan durhaka dengan bercakap-cakap. 61. Alquran Surah An-Nūr: 58 .                                                                        Universitas Sumatera Utara 61                                                                              yā ayyuhā al-lażīna `āmanū liyasta`żinakumu al-lażīna malakat aimānukum wa l- lażīna lam yablugū al-ḥuluma minkum ṡalāṡa marrātin, min qabli ṣalāti al-fajrī wa ḥīna taḍa„ūna ṡiyābakum mina aẓ-ẓahīrati wa min ba„di ṣalāti al-„isyā„i, ṡalāṡu „aurātin lakum, laisa „alaikum wa lā „alaihīm junāḥun ba„dahunna, ṭawwāfūna „alaikum ba„ḍukum „alā ba„ḍin, każālika yubayyinu allahu lakumu al- `ayāti, wa allahu „alīmun ḥakīmun . “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak lelaki dan wanita yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali dalam satu hari Yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian luarmu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya‟. Itulah tiga „aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak pula atas mereka selain dari tiga waktu itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu ada keperluan kepada sebahagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana ”. Qs. 24:58 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna gramatikal salat subuh dan salat isya‟. Kata ص ة ṣalātun mengalami proses gramatikal komposisi. Makna „salat subuh‟ adalah makna yang dihasilkan akibat penggabungan kata ص ṣalāti dan ا alfajri yang terdapat di dalam ayat Alquran tersebut. Makna „salat isya‟ adalah makna yang dihasilkan akibat penggabungan kata ص ṣalāti dan kata ء ا al-„isyā` Seperti diterangkan Tafsir Ibnu Abbas dalam Al-kalām digital Versi 1.0 © 2009 Penerbit Diponegoro: Ming qabli shalātil fajri yaitu sebelum shalat subuh, yakni sejak subuh mulai menyingsing hingga kamu shalat Subuh. Wa hīna tadla„ū tsiyābakum minazh zhahīrati ketika kalian menanggalkan pakaian pada tengah hari, yakni waktu tidur siang hingga kamu shalat Zuhur. Wa mim ba„di shalātil „isyā‟ dan sesudah shalat Isya‟ yang akhir hingga saat terbitnya fajar. 62. Alquran Surah Al-Jumu„ah: 9 .                                    Universitas Sumatera Utara 62                Yā`ayyuhā allażīna `āmanū `iżā nūdiya liṣṣalāti min yaumi al-jumu„ati fas„aū `ilā żikri allahi ważarū al-bai„a wa żālikum khairun lakum `in kuntum ta„lamūna. “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. Qs. 62:9 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna salat Jumat. Kata ص ة ṣalātun mengalami proses gramatikal pengalimatan. makna „salat jumat‟ adalah makna yang dihasilkan akibat konteks kalimat yang terdapat di dalam ayat Alquran tersebut. Seperti diterangkan Tafsir Alquran Departemen Agama RI, 1991: Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apabila muazzin mengumandangkan azan pada hari Jumat, maka hendaklah kita meninggalkan perniagaan dan segala usaha dunia serta bersegera ke mesjid untuk mendengarkan khutbah dan melaksanakan salat Jumat dengan cara yang wajar, tidak berlari-lari, tetapi berjalan dengan tenang sampai ke mesjid. 63. Alquran Surah Al-Jumu„ah: 10 .                                        Fa`iżā quḍiyati aṡ-ṡalātu fantasyirū fī al-`arḍi wabtagū min faḍli allahi ważkurū allaha ka ṡīran la„allakum tufliḥūna. “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak- banyak supaya kamu beruntung”. Qs. 62:10 Kata ص ة ṣalātun dalam ayat ini bermakna salat Jumat. Kata ص ة ṣalātun mengalami proses gramatikal pengalimatan. Makna „salat jumat‟ adalah makna yang dihasilkan akibat konteks kalimat yang terdapat di dalam ayat Universitas Sumatera Utara 63 Alquran tersebut. Seperti diterangkan Tafsir Alquran Departemen Agama RI, 1991: Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa, setelah selesai melakukan salat Jumat boleh bertebaran di muka bumi melaksanakan urusan duniawi, berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat. Berdasarkan keterangan di atas, maka kata ص ٌ ṣalātun pada Qs. 4:101 bermakna gramatikal salat safar, pada Qs. 4:101 bermakna gramatikal salat khauf pada Qs. 4:102, 1 kata ص ٌ ṣalātun bermakna gramatikal salat khauf, dan 2 kata ص ٌ ṣalātun bermakna leksikal salat, pada Qs. 2:238 bermakna gramatikal salat asar, pada Qs. 24:58 bermakna gramatikal salat subuh, dan salat isya` pada Qs. 62:9,10 bermakna gramatikal salat Jumat.

3.1.9 Proses Morfologis dan Makna Kata ص