Penempatan Produk pada Lokasi storageretrieval

digunakan sebagai ukuran jumlah aktivitas storage dan retrieval yang terjadi per periode waktu. Jadi perhitungan didasarkan atas pengukuran aktivitas penerimaan dan pengiriman dalam gudang produk jadi rata-rata per hari. Perhitungan troughput terjadi dari jumlah aktivitas penerimaan dan pengiriman produk.

3.11. Penempatan Produk pada Lokasi storageretrieval

Berasarkan penelitian oleh Richard L. Francis, Lean f Mc Ginnis Jr and John A.“Facility Layout and Location: An Analytical Approach” 1992, Agar dedicated storage mungkin didapatkan, maka diperlukan jumlah slot penyimpanan yang cukup diberikan “dedicated” untuk tiap produk. Dalam suatu saat masalah penempatan menjadi penting pada saat penempatan produk-produk pada slot blok yang disesuaikan dengan kriteria tertentu. Dalam kasus ini kriteria yang diberikan adalah minimisasi fungsi jarak perjalanan yang ditempuh pada saat penyimpanan dan retrieve produk-produk yang ditempatkan. Masalah penenpatan produk menurut dedicated storage difomulasikan sebagai berikut: s = jumlah slot blokpenyimpanan atau lokasi n = jenis produk yang akan disimpan. m = jumlah inputoutput IO poin. S i = kebutuhan penyimpanan untuk produk j, dalam bentuk jumlah blok. T j = Kebutuhan troughput atau level aktivitas untuk produk j, dalam bentuk jumlah aktivitas storageretrieval per satuan waktu P i,j =.persentase perjalanan storageretrieval untuk produk j dari ke IO poin i. d i,k =jarak perjalanan yang dibutuhkan dari IO poin i. kelokasi storageretrieval k. x , jk = 1, jika produk j dimasukkan ke lokasi storageretrieval k. Universitas Sumatera Utara = 0, sebaliknya fx = kebutuhan jarak perjalanan yang diharapakan untuk memenuhi kebutuhan throughput pada sistem. Formulasi penyusunan produk dengan dedicated storage adalah: Min 2.1 Subject to k = 1, .......,s 2.2. k = 1, .......,s 2.3 Xj,k = 0,1 untuk semua j dan k Rumus 2.1 memberikan kebutuhan jarak perjalanan yang diharapkan dalam melakukan penyimpanan dan retrieval yang diperlukan selama suatu periode waktu. Secara kuhus, jika produk j ditempatkan pada lokasi storageretrieval k x j,k = 1, maka memerlukan jarak tempuh d i,k unit jarak dalam perjalanan dari lokasi retrieval k ke input poin i. Karena jumlah total lokasi storageretrieval produk j adalah S j probabilitas perjalanan storageretrieval yang terjadi dari j ke likasi storageretrieval k sama dengan 1S j untuk lokasi yang diberikan untuk produk j. formulasi masalah penempatan lokasi penyimpanan dan penarikan mengasumsikan bahwa tiap tumpukan Sj dari produk j sama dengan yang ditarik dan tiap lokasi penyimpanan Sj untuk produk j sama dengan yang dipilih untuk disimpan. Jika kebijakan FIFO digunakan dan penyimpanan selalu digunakan pada lokasi yang telah kosong untuk jangka waktu yang lama, asumsinya akan valid. Pada pengujian persamaan 2.1, rumus ini ekivalen dengan: f x = 2.4 Universitas Sumatera Utara tanda kurung menunjukkan rata-rata jumlah waktu yang dibutuhkan bagi produk j untuk perjalanan antar lokasi penyimpanan dan penarikan k dan titik IO m. Maka: Cj,k = fungsi objektifnya dapat dinyatakan sebagai: f x = dimana cj,k = TjSj tj,k. Karena masalah penempatan fixed slot storage dapat diformulasikan sebagai masalah transportasi. Ketika persentase perjalanan antara titik IO dan lokasi penyimpanan dan penarikan sama untuk semua produk, prosedur berikut dapat digunakan untuk menghasilkan solusi optimum untuk masalah penempatan fixed slot storage. 1. Jumlah produk menurut rasio throughputnya Tj dan kebutuhan penyimpanan Sj, seperti: 2. Hitung nilai jarak perjalanan k d dari tiap lokasi penyimpanan, dimana: 3. Tempatkan produk 1 pada lokasi penyimpanan S1 yang memiliki nilai k d terkecil; tempatkan produk 2 pada lokasi penyimpanan, yang belum ditempati, S2 yang memiliki nilai k d terendah berikutnya, dan seterusnya. Tujuan prosedur meranking ini adalah untuk meletakan produk dengan rasio Tj dan Sj terbesar pada lokasi penyimpanan dengan nilai jarak perjalanan distance traveled rata-rata terkecil nilai k d , meletakan produk dengan ratio terbesar berikutnya pada lokasi penyimpanan dengan jarak nilai perjalanan yang terkecil berikutnya, dan seterusnya. Seperti ditegaskan sebelumnya, prosedur ini Universitas Sumatera Utara pada asumsi kritis, yaitu semua produk yang disimpan memiliki persentase perpindahan yang sama antar lokasi penyimpanan dan IO point. Sama halnya dengan diasumsikan semua operasi penyimpanan dan pengambilan retrieval adalah operasi “single command satu perintah” yaitu satu operasi penyimpanan penyimpananatau pun satu operasi retrieval dilakukan per perjalanan trip antara lokasi penyimpanan dan IO point.

3.12. Prosedur Perencanaan