BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia semakin terintegrasi dengan perekonomian global. Persaingan yang terjadi di sektor industri semakin pesat, hal tersebut
memicu para pengusaha untuk memperoleh strategi baru yang lebih efektif agar setiap sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan dan diharapkan memberikan
hasil yang optimal. Menghadapi kondisi tersebut, maka perusahaan harus mampu meningkatkan daya saing dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan
mengoptimalkan setiap proses produksi Dionisius Narjoko, 2013. Sistem produksi ditentukan oleh sistem penunjangnya. Gudang
merupakan salah satu penunjang dan bagian penting dari suatu sistem produksi. Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu
memanfaatkan ruang untuk penyimpanan secara efektif agar dapat meningkatkan utilitas ruang serta meminimalisasi biaya material handling Heragu,1997.
Secara garis besar, beberapa faktor penting dalam merancang gudang adalah tinggi gudang, docking area, media penyimpanan, bentuk dan ukuran aisle, tata
letak dalam gudang, serta tingkat otomasi yang digunakan untuk penyimpanan dan pengambilan material Bartholdi Jhon J. Hackman Steven T, 2011.
PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kayu yang berlokasi di Tanjung Morawa. Perusahan
memiliki gudang sendiri yang cukup luas dengan ukuran luas gudang produk daun
Universitas Sumatera Utara
pintu keseluruhan 42m x 20m = 840m
2
. Perencanaan gudang yang baik akan sangat membantu perusahaan dalam memaksimalkan ruang penyimpanan serta
meminimalkan besarnya biaya material handling yang dikeluarkan.
Penempatan produk daun pintu di gudang produk masih belum teratur atau masih kurang rapi dalam melakukan penyusunan produk, sehingga menyebabkan
ketidakefektifan kerja dalam proses perpindahan produk jadi. Jarak terjauh dari pintu 41 meter pada tata letak awal, yang seharusnya bisa lebih pendek jarak
tempuh terjauhnya. Permasalahan di gudang melihat besarnya rasio luas slot
penyimpanan terhadap luas gudang produk daun pintu sebesar 44,68 atau sebesar 464,64 m
2
dari 840 m
2
luas area yang tersedia. Permasalahan yang terdapat pada gudang saat ini adalah telah terjadi
produk daun pintu yang cacat sangat besar akibat forklift dan tumpukan yang mencapai hingga sebesar 10,54. Pihak manajemen membatasi kecacatan tidak
lebih dari 10. Produk daun pintu yang out of blok jumlah pallet setiap slot tidak sama dapat menyebabkan penambahan biaya material handling dan dapat
mengurangi performansi sistem First In First Out FIFO. Penempatan produk daun pintu yang tidak sesuai, dimana seharusnya barang yang memiliki frekuensi
pengiriman terbanyak dan yang sering keluar-masuk di dekatkan dengan pintu keluar. Jarak antara tumpukan yang terlalu dekat dengan ukuran 7,5cm dan lebar
gang aisle 135 cm. Jarak ini menyebabkan sulitnya pengambilan produk daun pintu pada forklift dan
produk yang berada di area forklift mengalami kerusakan akibat tertabrak forklift
.
Proses bongkar muat produk semakin lama dan sulit, jarak tempuh proses pemindahan produk tidak efisien.
Universitas Sumatera Utara
PT. ABC dengan permasalahan yang sama. Rancangan perbaikan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode fix slot storage dedicated
storage, dihasilkan penghematan area penyimpanan usulan 1 dengan persentase pen
1.2. Rumusan Masalah