c Browsing, yaitu pencarian bahan-bahan yang relevan dengan
masalah yang diteliti melalui media nternet.
E. Teknik Pengukuran Skor
Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan
skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden yang kemudian
ditransformasikan lagi menjadi skala interval. Di dalam skala interval ada lima alternatifjawaban dimana tiap-tiap
alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut:
1. Untuk jawaban alternatif “a” di beri skor 5
2. Untuk jawaban alternatif “b” di beri skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c” di beri skor 3
4. Untuk jawaban alternatif “d” di beri skor 2
5. Untuk jawaban alternatif “e” di beri skor 1
Kemudian untuk kategori jawaban responden masing-masing variabel apakah tergolong, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan
kelas intervalnya, dengan perhitungannya sebagai berikut :
Skor Tertinggi – Skor Terendah Banyaknya Bilangan
Universitas Sumatera Utara
Maka di peroleh 0,8
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu :
1. Skor untuk kategori sangat rendah
: 1.00 – 1.80 2.
Skor untuk kategori rendah : 1.81 – 2.61
3. Skor untuk kategori sedang
: 2.62 – 3.42 4.
Skor untuk kategori tinggi : 3.43 – 4.23
5. Skor untuk kategori sangat tinggi
: 4.24 – 5.00
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji
hubungan pengaruh antara variabel bebas dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistic yang digunakan dalam
mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif sangat ditentukan oleh kualitas atau instrument alat
pengumpulan data yang digunakan.Suatu instrument data penelitian di katakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah
5 – 1 5
Universitas Sumatera Utara
terbukti validitas dan reliabilitasnya yang harus disesuaikan dengan instrumen yang digunakan dalam mengelola data penelitian.
a Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Instrument dapat dikatakan valid
jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.Uji validitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk construct.
Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson Arikunto, 2006 : 72 sebagai berikut :
Keterangan : �
��
= Koefisien korelasi antara gejala x dan y � = Jumlah Sampel
∑
�
= Jumlah Skor x ∑
�
= Jumlah Skor y ∑
��
= Jumlah hasil kali antara x dan y Nilai
�
ℎ�����
yang di peroleh kemudian di uji signifikansi koefisien korelasinya dengan rumus Uji-t Suharyadi, 2004 : 466 yaitu :
� = �� � − 2
1 − �
2
�
�� =
� ∑ �� −∑ � ∑ �. √���.∑ �2�− �∑ �2���.∑ �2�− �∑ �2��
Universitas Sumatera Utara
Nilai �
ℎ�����
yang di peroleh kemudian dikonsultasikan dengan �
�����
. Bila �
ℎ�����
dari rumus diatas lebih besar dari �
�����
�
ℎ�����
�
�����
, maka dinyatakan valid, dan sebaliknya jika �
ℎ�����
lebih kecil dari �
�����
�
ℎ�����
�
�����
, maka dinyatakan tidak valid. b
Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas
menunjukkan konsistensi sejauh mana suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas instrument dilakukan
dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua Split Half yang dianalisis dengan rumus Spearman Browndimana butir-butir
instrument dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok instrument genap Sugiyono, 2005
: 126 Rumus Spearman Brownadalah sebagai berikut :
�
�−
2 ��
1+ ��
Keterangan : �
1
= reliabilitas internal seluruh instrument �
�
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antara variabel bebas x dengan variabel
terikat y Sugiyono, 2005 : 212. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :
�
�� =
�.∑ �� − ∑ � ∑ � ����.∑ �2�− �∑ � 2 �.�2�− ∑ �2�
Keterangan : :
�
��
= Koefisien korlasi antara gejala x dan y � = Jumlah Sampel
∑
�
= Jumlah Skor x ∑
�
= Jumlah Skor y ∑
��
= Jumlah hasil kali antara x dan y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil
perhitungan, maka dapat di rumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu :
a. Nilai
�
��
positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti variabel yang lain.
b. Nilai
�
��
negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunan variabel
kedua. c.
Nilai rsama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain
berubah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi
digunakan penafsiran atau interpretasi angka Sugiyono, 2005 : 149, yaitu :
Tabel 1.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399 Rendah
Antara 0,40 – 0,599 Sedang
Antara 0,60 – 0,799 Tinggi
Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Dari nilai �
��
yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti
atau tidak .tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signfikan. Ketentuannya adalah bila
�
ℎ�����
lebih kecil dari �
�����
�
ℎ�����
�
�����
maka Ho diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya, apabila
�
ℎ�����
lebih besar dari �
�����
�
ℎ�����
�
�����
maka Ha diterima.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5.Bila nilai r tersebut adalah signifikan
berarti hipotesa kerja hipotesa alternative dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi
skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a.
Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat
skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi. b.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor. d.
Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus : �� −
1 √2�
� �− �2
2 � , −∞ � + ∞
f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori
����� = ������� �� ����� ����� − ������� �� ����� �����
���� ����� ����� ����� − ���� ����� ����� g.
Hitung skor nilai hasil transformasi untuk setiap kategori melalui persamaan.
����� = ����� ����� + ⌈����� ����� ���⌉ + 1 Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah
program MSI Methode of Succesivbe Interval yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan
Universitas Sumatera Utara
dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval
yang berguna untuk memenuhi sebagaian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.
c. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Uji “t”
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yangindependen atau tidak, maka perlu dilakukan uji
independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah �
�
: � = 0 ,
melawan �
�
∶ � ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r,
maka dapat digunakan uji statistic t dengan rumus Suharyadi, 2004 : 466 :
� = �√� − 2
√1 − �
2
Keterangan : t = nilai hitung
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data pengamatan
Hasil �
ℎ�����
kemudian dikonfirmasi pada nilai �
�����
untuk mengetahui sejauh mana penelitian memenuhi syarat kelayakan
data secara empriris. Criteria pengujian adalah jika harga �
ℎ�����
�
�����
, maka hipotesis alternatif di tolak dan jika harga �
ℎ�����
�
�����
, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
untuk taraf nyata =
�, maka hipotesis diterima jika −�
�1−1 2 � �
� � �
�1−1 2 � �
�, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = n-2. Dalam hal ini hanya Ho ditolak.
Bentuk alternative untuk menguji hipotesis Ho bias Ha : �
0 atau Ha : � 0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan
sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri.Daerah kritis pengujian harus di sesuaikan dengan alternative yang di ambil.
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas x terhadap variabel terkait
y.adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu Sugiyono, 2005 : 212 :
� = �
�� 2
x 100 Keterangan : D
= koefisien determinan �
��
= koefisien korelasi product moment antara X dan Y
e. Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal sebab akibat satu variable independent variabel bebas
dengan satu variabel dependent variabel terkait. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah Sugiyono, 2005 : 204-2006 :
Universitas Sumatera Utara
� = � + ��
Keterangan : Y
= Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan
a = konstanta nilai Y apabila X=0
b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau
penurunan variabel X
= Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Harga a dan b dapat di cari dengan rumus sebagai berikut :
� = ∑ ��∑ ��
2
− ∑ ��∑ ���� �. ∑ �
2
� − ∑ ��2
� = � ∑ ���� − ∑ ��∑ ��
� ∑ �
2
� − ∑ ��2
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai kegiatan-kegiatan yang mengharuskan kita untuk bergerak serta bekerja lebih cepat dan tepat agar tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Di era modern ini seringkali masalah yang kita hadapi adalah mengenai penyimpanan
database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan dan lain-lain yang berhubungan dengan pengelolaan data. Untuk itu diperlukan suatu teknologi
informasi yang di dalamnya memberikan sistem multifungsi sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga nantinya dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.
Menyongsong era globalisasi, Sistem Informasi SI semakin dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi, khususnya dalam meningkatkan kesehatan aliran
informasi, kontrol kualitas dan menciptakan aliansi atau kerjasama dengan rekanan lainnya. Perusahaan atau instansi yang sudah melakukan otomatisasi pada
setiap manajerialnya, perlu menindaklanjuti dengan membangun suatu Sistem Informasi Manajemen SIM yang terpadu.
Salah satu pendukung dalam kemajuan suatu perusahaan atau instansi adalah ketersediaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di segala
bidang. Karena sistem informasi manajemen dapat mengolah data dengan tepat, akurat dan fleksibel, sehingga informasi yang di peroleh tersusun secara sistematis
dan praktis. Hal ini akan menunjang kelancaran aktivitas di perusahaan atau instansi dalam kegiatan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya apabila membicarakan tentang sistem informasi manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang di ciptakan untuk
melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu perusahaan atau instansi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjangan pada tugas-tugas
rutin, evaluasi terhadap prestasi, atau untuk pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang
semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM di identifikasikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang di
gunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan sistem
informasi yang menghasilkan keluaran output dengan menggunakan masukan input dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu
dalam suatu kegiatan manajemen. SIM bukan merupakan hal baru. Ruanglingkup SIM sebenarnya tertuang
pada tiga pembentuknya, yakni sistem, informasi dan manajemen. Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu Lucas, 1987:5. Unsur-
unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan input, pengolahan processing, dan keluaran output. Disamping itu suatu sistem
senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitanya, oleh karenanya umpan balik feed-back tidak hanya berasal dari output tetapi dapat juga berasal dari
lingkungan sistem ynag dimaksud.
Universitas Sumatera Utara
Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang
akan menggunakannya untuk membuat keputusan. Syarat-syarat mengenai informasi yang baik diuraikan oleh Parker 1989:151 :
1. Ketersediaan
2. Mudah dipahami
3. Relevan
4. Bermanfaat
5. Tepat waktu
6. Keandalan
7. Akurat
8. Konsisten
Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin manager didalam organisasi, perusahaan atau instansi untuk mencapai
tujuan bersama. Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh seorang manager dapat tercakup dalam akronim POSDCORB, Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating Controlling, Budgeting. Lebih ringkas lagi mak, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga jenis kegiatan yaitu :
Planning Perencanaan, Organizing Pengorganisasian, dan Controlling Pengendalian.
Akhirnya setelah dibahas pengertian masing-masing unsur pembentuk istilah, yakni sistem, informasi dan manajemen dapatlah disimpulkan bahwa
tujuan dari dibentuknya Sim Sitem Informasi Manajemen adalah agar organisasi memiliki suatu sistem yang yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi
Universitas Sumatera Utara
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.
Dengan demikian SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa
pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit
juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat tergantung pada status kepemilikan rumah sakit.Dalam era globalisasi sekarang
ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya.
Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu
secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif,
efektif, efisien dan menguntungkan. Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Deli Serdang yang berlokasi di
Kabupaten Deli Serdang merupakan rumah sakit yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. RSUD Deli Serdang adalah rumah sakit
negeri kelas B, dimana rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini pastilah menggunakan Sitem
Informasi Manajemen yang digunakan untuk mengatur setiap kegiatan yang akan dilakukan, agar nantinya kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan yang diharapkan. Mengingat rumah sakit ini merupakan rumah sakit negeri kelas B, pastilah dalam meberikan pelayanan harus cepat dan tepat
karena begitu banyak pasien serta kegiatan-kegiatan lain yang harus ditangani, dengan perkembangan Sitem Informasi Manajemen diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga pelayanannya lebih cepat, tepat serta penyusunan datanya lebih akurat dan relevan.
Oleh sebabitu dalam hal ini RSUD Deli Serdang harus bisamemanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya.
Dengan menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat diambil keputusan yang tepat sehingga nantinya bisa berkembang ke arah yang
positif dan efektif. Hal ini tentunya tidak terlepas dari evektivitas kerja pegawai pada RSUD itu sendiri.Dengan demikian RSUD Deli Serdang dapat tetap eksis
dalam perubahan yang terjadi di lingkungannya terutama perkembangan informasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik dan berkeinginan
untuk melakukan suatu kajian ilmiah dengan judul ‘Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit Umum
Daerah RSUD Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang’. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : ‘Bagaimana Pengaruh Sistem
Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai di RSUD Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang’.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian