4.3 Kategori Status Kebersihan Rongga Mulut Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Usia
Berdasarkan tabel 5, indeks debris kategori sedang terlihat paling tinggi yaitu sebanyak 34,1 pada responden laki-laki dan 21,0 pada responden perempuan.
Sebanyak 23,9 responden laki-laki dan 12,0 responden perempuan memiliki indeks debris kategori jelek, sedangkan indeks debris kategori baik terlihat paling
rendah yaitu sebanyak 3,0 pada responden laki-laki dan 6,0 pada responden perempuan.
Indeks kalkulus yang terbanyak pada responden laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki kategori baik, yaitu sebanyak 35,7 pada responden laki-
laki dan 23,9 pada responden perempuan, sedangkan indeks kalkulus kategori sedang yaitu sebanyak 22,4 pada responden laki-laki dan 12,0 pada responden
perempuan. Indeks kalkulus paling rendah pada responden laki-laki dan responden perempuan masing-masing memiliki kategori jelek, yaitu sebanyak 3,0 pada
responden laki-laki dan 3,0 pada responden perempuan. OHIS yang terbanyak pada responden laki-laki dan perempuan adalah pada
kategori sedang, yaitu sebanyak 53,7 responden laki-laki dan 46,2 pada responden perempuan, diikuti dengan OHIS kategori jelek yaitu sebanyak 24,4
pada responden laki-laki dan 34,6 pada responden perempuan. Sebanyak 21,9 responden laki-laki dan 19,2 responden perempuan memiliki OHIS kategori baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Status kebersihan rongga mulut anak sindrom Down berdasarkan jenis
kelamin.
Kategori Status Kebersihan
Rongga Mulut Jenis Kelamin
Total Laki-laki
Perempuan n
n n
Indeks Debris Baik
2 3,0
4 6,0
6 9,0
Sedang 23
34,1 14
21,0 37
55,1 Jelek
16 23,9
8 12,0
24 35,9
Indeks Kalkulus Baik
24 35,7
16 23,9
40 59,6
Sedang 15
22,4 8
12,0 23
34,4 Jelek
2 3,0
2 3,0
4 6,0
OHIS Baik
9 13,4
5 7,4
14 20,8
Sedang 22
32,8 12
18,0 34
50,8 Jelek
10 15,0
9 13,4
19 28,4
Berdasarkan tabel 6, indeks debris kategori sedang terlihat paling tinggi yaitu sebanyak 23,9 pada responden kelompok usia 6-12 dan 31,4 pada responden
kelompok usia 13-18 tahun. Sebanyak 13,4 responden kelompok usia 6-12 tahun dan 22,4 responden kelompok usia 13-18 tahun memiliki indeks debris kategori
jelek, sedangkan indeks debris kategori baik terlihat paling rendah yaitu sebanyak 8,9 pada responden kelompok usia 6-12 tahun dan pada responden kelompok usia
13-18 tahun, tidak ada responden yang memiliki indeks debris kategori baik. Indeks kalkulus yang terbanyak pada responden kelompok usia 6-12 tahun
dan 13-18 tahun masing-masing memiliki kategori baik, yaitu sebanyak 34,4 pada responden kelompok usia 6-12 tahun dan 25,3 pada responden kelompok usia 13-
18 tahun, sedangkan indeks kalkulus kategori sedang yaitu sebanyak 12,0 pada responden kelompok usia 6-12 tahun dan 22,4 pada responden kelompok usia 13-
18 tahun. Indeks kalkulus kategori jelek terlihat paling rendah yaitu 5,9 sebanyak pada responden kelompok usia 13-18 tahun, dan pada responden kelompok usia 6-12
tahun, tidak ada responden yang memiliki indeks kalkulus kategori jelek.
Universitas Sumatera Utara
OHIS yang terbanyak pada kelompok usia 13-18 tahun yaitu sebanyak 44,3 responden dengan kategori jelek, sedangkan pada kelompok usia 6-12 tahun yaitu
sebanyak 61,3 dengan kategori sedang. Sebanyak 29,0 responden kelompok usia 6-12 tahun dan 14,0 responden kelompok usia 13-18 tahun memiliki OHIS paling
rendah dengan kategori baik. Tabel 6. Status kebersihan rongga mulut anak sindrom Down berdasarkan usia.
Kategori Status Kebersihan
Rongga Mulut Usia
Total 6-12 Tahun
13-18 Tahun n
n n
Indeks Debris Baik
6 8,9
- -
6 8,9
Sedang 16
23,9 21
31,4 37
55,3 Jelek
9 13,4
15 22,4
24 35,8
Indeks Kalkulus Baik
23 34,4
17 25,3
40 59,7
Sedang 8
12,0 15
22,4 23
34,4 Jelek
- -
4 5,9
4 5,9
OHIS Baik
9 13,4
5 7,4
14 20,8
Sedang 19
28,4 15
22,4 34
50,8 Jelek
3 4,5
16 23,9
19 28,4
4.4 Status Periodontal dan Kebutuhan Perawatan Periodontal Anak Sindrom Down