Sindrom Down Penyebab Sindrom Down

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sindrom Down

Sindrom Down adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Menurut Lejeune, dkk penyebab utama sindrom Down adalah trisomi 21. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terjadi mutasi gen pada kromosom 21, dimana terdapat tambahan bagian pada kromosom tersebut. Sindrom Down merupakan salah satu kelainan kromosom dengan insiden 0,3 – 3,4 dalam 1000 kelahiran pada beberapa bagian di dunia dan merupakan penyebab umum dari 25-30 retardasi mental di dunia. Risiko mempunyai anak dengan sindrom Down pada usia ibu 30 adalah 1:1000 kelahiran, sementara untuk usia 40 adalah 9:1000. Peningkatan usia ibu saat kehamilan sangat menentukan terhadap risiko terjadinya kelainan kromosom pada sindrom Down. 1,3,4

2.2 Penyebab Sindrom Down

Sindrom Down terjadi karena kelainan susunan kromosom ke-21, dari 23 kromosom manusia. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang- pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita sindrom Down, kromosom 21 tersebut berjumlah tiga trisomi, sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Kelebihan satu salinan kromosom 21 di dalam genom dapat berupa kromosom bebas yaitu trisomi 21 murni, bagian dari fusi translokasi Robertsonian yaitu fusi kromosom 21 dengan kromosom akrosentrik lain, ataupun dalam jumlah yang sedikit sebagai bagian dari translokasi resiprokal yaitu timbal balik dengan kromosom lain. 9 Faktor-faktor yang berperan terjadinya kelainan kromosom adalah penuaan sel telur wanita,bahwa ada pengaruh intrinksik maupun ekstrinsik dalam sel induk, yang menyebabkan pembelahan selama fase meiosis menjadi non-disjunction. Sel telur wanita telah dibentuk pada saat masih dalam kandungan yang akan dimatangkan satu Universitas Sumatera Utara per satu setiap bulan pada saat wanita tersebut mengalami menstruasi. Pada saat wanita menjadi tua kondisi sel telur tersebut kadang-kadang menjadi kurang baik dan pada waktu dibuahi oleh spermatozoa, sel benih ini mengalami pembelahan yang salah. Seterusnya disebabkan keterlambatan pembuahan, akibat penurunan frekuensi bersenggama pada pasangan tua. Faktor terakhir adalah disebabkan penuaan sel spermatozoa laki-laki pematangan sperma dalam alat reproduksi pria, yang berhubungan dengan akibat penurunan frekuensi bersenggama, berperan dalam efek ekstra kromosom 21 yang berasal dari ayah. Karyotype merupakan susunan kromosom individu berdasarkan panjang dan bentuknya. Karyotype individu dengan trisomi 21 digambarkan pada Gambar 1. 4,9-10 Gambar 1. Karyotype individu dengan trisomi 21 10

2.3 Ciri-ciri Anak Sindrom Down