hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.0007 0.05, dengan t
hitung
3.467 t
tabel
1.657. Dengan demikian H ditolak dan H
1
diterima, artinya jika ditingkatkan variabel STVA X
3
sebesar satu satuan maka Capital gain akan meningkat sebesar 0.140.
Dari Tabel 4.24 maka rumus persamaan regresi dalam hipotesis model 2 sebagai berikut:
Capital Gain = 4.205-0.149VACA-0.035VAHU+0.140STVA+e
2. Uji-F Secara Simultan
Uji F digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu VACA, VAHU dan STVA secara bersama terhadap variabel dependen yaitu
Capital gain. Nilai F
hitung
diperoleh sebesar 5.902 dengan probabilitas 0.00857.
Nilai F t
abel
pada tingkat signifikansi 5 dengan df 3;121 diperoleh angka 2.45 . Oleh karena nilai F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
5.902 2.45 dan probabilitas
lebih kecil daripada tingkat signifikansi 0.00857 0.05, maka H ditolak dan H
1
diterima artinya secara bersamaan variabel VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh terhadap tingkat Capital gain.
3. Uji Determinasi R
2
Tabel 4.24 memperlihatkan bahwa nilai Adjusted R-square =0.106, hal ini berarti besarnya pengaruh secara bersama variabel bebas X
1
VACA, X
2
VAHU, dan X
3
STVA terhadap variabel terikat Y
3
Capital gain adalah sebesar 0.106 x 100 = 10,6 . Dengan kata lain, sebesar 10.6 Capital gain
Universitas Sumatera Utara
dapat dijelaskan oleh X
1
VACA, X
2
VAHU, dan X
3
STVA pada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia.
4.3
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan lewat berbagai pengujian tersebut di atas, dapat diinterpretasikan bahwa pengaruh variabel independen dan
dependen adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Value Added Capital Employed VACA, Value Added Human
Capital VAHU, dan Structural Capital Value Added STVA terhadap Return on Assets ROA pada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia baik secara
parsial dan simultan. a
Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa VACA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menjelaskan bahwa
pemanfaatan efisiensi modal yang digunakan dapat meningkatkan ROA. Hasil ini menjelaskan bahwa modal yang digunakan merupakan nilai aset
yang berkontribusi pada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Sehingga apabila modal yang digunakan suatu perusahaan
dalam jumlah yang relatif besar maka mengakibatkan total aset perusahaan tersebut juga relatif besar. Sehingga pendapatan perusahaan pun akan
meningkat pula. Hal ini dapat meningkatkan laba atas sejumlah aset yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan Return on Asset ROA. Ini
berarti perusahaan tersebut mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Gan dan Saleh 2008 yang menyatakan
bahwa Capital Employed berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun
Universitas Sumatera Utara
tidak sejalan dengan penelitian Jafar 2014 yang menyatakan Capital Employed secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
ROA. b
Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa VAHU tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa
VAHU nampaknya belum sepenuhnya mendukung bagi peningkatan kinerja perusahaan perbankan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan
VAHU belum sepenuhnya mampu untuk meningkatkan laba perusahaan. Ada indikasi bahwa gaji dan tunjangan yang diberikan olehperusahaan
kepada karyawannya, belum mampu untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan, tanpa diiringi oleh
pengelolaan SDM yang baik seperti pelatihan dan pengembangan karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Jafar 2014 yang
menyatakan bahwa Human Capital tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun, tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gan
dan Saleh 2008 yang menyatakan bahwa Human Capital berpengaruh signifikan terhadap ROA.
c Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa STVA berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menandakan rata-rata perusahaan perbankan pada periode tersebut dapat mengelola modal
struktural yang dimiliki perusahaan secara optimal untuk meningkatkan kinerja keuangannya, sehingga ROA pun meningkat. Sesuai dengan
Knowledge Based Theory yang menyatakan bahwa pengetahuan adalah
Universitas Sumatera Utara
salah satu sumber daya yang harus dikelola perusahaan agar memperoleh keunggulan kompetitif sehingga dapat meningkatkan return bagi
perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulum, Ghozali dan Chairi 2008
yang menyatakan STVA berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Namun hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Chen et al 2005 yang menunjukkan bahwa STVA tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil
penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Jafar 2014 serta penelitian Gan dan Saleh yang menyatakan bahwa STVA tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA secara parsial. d
Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa variabel Value Added Capital Employed VACA, Value Added Human Capital VAHU, dan
Structural Capital Value Added STVA berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets ROA. Sebagai perusahaan yang bersifat intellectual
intensive, perusahaan-perusahaan perbankan dituntut mampu
memanfaatkan dan mengelola sumber intelektual yang mereka miliki secara efektif dan efisien agar dapat memperoleh laba maksimal. Dan pada
periode ini 2011-2015, perusahaan-perusahaan ini dinilai mampu mencapai hal tersebut, karena mereka dapat menghasilkan nilai tambah
dan berkontribusi atas peningkatan laba yang dicapai oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gan dan Saleh 2008 yang
menyatakan bahwa VACA, VAHU, dan STVA secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun, tidak sejalan dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian Jafar 2014 yang menyatakan bahwa VACA, VAHU, dan STVA secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
2. Pengaruh Value Added Capital Employed VACA, Value Added Human
Capital VAHU, dan Structural Capital Value Added STVA terhadap Return on Equity ROE pada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia baik
secara parsial dan simultan. a
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa VACA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROE. Hal ini menjelaskan bahwa
pemanfaatan efisiensi modal yang digunakan dapat meningkatkan ROE. VACA memberikan informasi sejauh mana perusahaan dapat mengelola
capital assets dengan baik yakni dengan mengelola ekuitas bersih yang ada di dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan laba yang besar atas
setiap ekuitas yang diinvestasikan oleh para investor, dengan begitu nilai pasar dan kinerja keuangan perbankan akan meningkat. Semakin besar
nilai VACA berarti semakin tinggi nilai value added yang berhasil diperoleh perusahaan dari pemanfaatan ekuitas yang dimiliki. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Najibullah 2005 yang menyatakan variabel VACA berpengaruh signifikan terhadap ROE namun
hal ini tidak sejalan dengan penelitian Basuki dan Sianipar 2009 dan Wijayanti 2013 yang menyatakan bahwa secara parsial VACA tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE b
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa VAHU tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
VAHU nampaknya belum sepenuhnya mendukung bagi peningkatan ROE perusahaan perbankan. Human Capital merupakan sumber innovation dan
improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang
sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif
perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut.
Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Apabila kemampuan
tersebut mampu dioptimalkan maka upaya perusahaan untuk menghasilkan ROE yang tinggi akan dapat dengan mudah terealisasi, demikian pula
sebaliknya. Hal ini menegaskan bahwa human capital yang diindikasikan oleh total expenditure on employee merupakan komponen biaya yang
relatif tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan. Komponen biaya ini merupakan biaya tetap yang sulit diketahui besarnya kontribusi secara
langsung terhadap pendapatan atau laba perusahaan. Di sisi lain, ROE diindikasikan oleh net income. Berdasarkan teori dan fakta diatas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini belum mampu sepenuhnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawannya ataupun sebaliknya karyawan yang belum dapat mengeksplorasi dan mengaplikasikan segala pengetahuannya untuk
dikembangkan dan digunakan sebagai penunjang tujuan keberhasilan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yakni mencapai keuntungan yang tinggi. Selain itu tidak berpengaruhnya VAHU terhadap kemampulabaan dikarenakan VAHU ini
merupakan elemen yang tidak dapat berdiri sendiri dan tergantung dengan elemen lain seperti STVA. Jadi seorang karyawan yang memiliki
intelektualitas yang tinggi, tidak akan memberikan kontribusi yang optimal jika tidak ada dukungan saran dan prasarana dari structural
capital. Hal penelitian ini sejalan dengan penelitian Basuki dan Sianipar 2009 yang menunjukkan bahwa secara parsial variabel Human Capital
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Chen et al 2005 dan Jafar 2014 yang
menunjukkan bahwa VAHU berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ROE.
c Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa STVA berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap ROE. Hasil temuan ini membuktikan bahwa perusahaan perbankan telah mampu memenuhi proses rutinitas dan
struktur yang baik sehingga mampu mengangkat intellectual capital guna menunjang pencapaian kinerja secara optimal dan mampu memanfaatkan
segala potensi yang ada secara maksimal yang berupa profitabilitas yang tinggi. Jumlah structural capital yang dibutuhkan perusahaan mampu
memenuhi proses rutinitas perusahaan dalam menghasilkan kinerja yang optimal, yang diiringi oleh pengelolaan structural capital yang baik seperti
pengelolaan sistem, prosedur, database yang mendukung produktivitas karyawan dalam menghasilkan Value Added VA. Berarti perusahaan
Universitas Sumatera Utara
telah mampu mengembangkan struktur capital yang menghasilkan keunggulan bersaing yang secara relatif dapat meningkatkan
kemampulabaan. Jadi peranan dari structural capital ini sebagai sarana dan prasarana yang mendukung karyawan untuk menciptakan kinerja yang
optimum. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Chen et al 2005 serta Basuki dan Sianipar 2009 yang menunjukkan bahwa STVA
tidak berpengaruh terhadap ROE. d
Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa variabel Value Added Capital Employed VACA, Value Added Human Capital VAHU, dan
Structural Capital Value Added STVA berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity ROE. Hal ini menjelaskan bahwa beberapa modal
intelektual yang telah dikeluarkan oleh perusahaan perbankan secara langsung mempengaruhi upaya perusahaan mendapatkan ROE yang lebih
baik. Artinya perusahaan perbankan dapat memaksimalkan pengelolaan dan pengembangan kekayaan intelektualnya untuk memenangkan
kompetisi competitive advantage. Penerapan konsep modal intelektual nampaknya memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan perbankan
dalam meningkatkan kemampulabaan. Perusahaan perbankan tidak hanya mengandalkan aktiva fisik dan keuangan saja dalam meningkatkan kinerja
perusahaan, tetapi juga mengembangkan modal intelektual dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Jadi perusahaan dituntut untuk mampu
mengelola secara efisien seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, karena baik aset fisik, karyawan maupun modal struktural memiliki
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang berkesinambungan terhadap penciptaan nilai bagi perusahaan maupun peningkatan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Chen et al.2005 yang telah membuktikan bahwa IC mempunyai pengaruh positif terhadap
ROE
perusahaan tetapi tidak sejalan dengan penelitian Wasliana Jafar 2014 yang menyatakan IC tidak
memberikan pengaruh secara simultan terhadap ROE. 3.
Pengaruh Value Added Capital Employed VACA, Value Added Human Capital VAHU, dan Structural Capital Value Added STVA dan Value
Added Intellectual Capital VAICâ„¢ berpengaruh terhadap Capital gain saham pada perusahaan perbankan terbuka di Indonesia baik secara parsial
dan simultan.
a Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa VACA tidak
berpengaruh signifikan terhadap Capital gain saham. Hal ini sejalan dengan penelitian Sianipar 2012 dan Jafar 2014 yang menyatakan
bahwa Capital Employed tidak berpengaruh signifikan terhadap Capital Gain. Hal ini terjadi karena kemampuan perusahaan perbankan untuk
memaksimalkan modal yang dimiliki masih kurang dan belum mampu mengelola capital employed secara seimbang dan bijaksana maka yang
terjadi adalah perusahaan perbankan cenderung fokus pada peningkatan dan penciptaan efisiensi nilai tambah capital employed. Hal ini berdampak
pada pengeluaran dana yang berlebihan. Investor memandang sebagai suatu resiko karena menunjukkan bahwa going concern perusahaan tidak
terjamin dan nantinya diyakini akan memberi dampak pada capital gain
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh investor ke depannya. Maka manajemen perusahaan harus dapat melakukan kegiatan yang berguna bagi perusahaan dalam
memanfaatkan modal yang dimiliki agar dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Peningkatan harga saham tersebut membuat investor pada
perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan berupa capital gain ketika menjual sahamnya.
b Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa VAHU tidak
berpengaruh signifikan terhadap Capital gain. Tidak berpengaruhnya VAHU terhadap capital gain dikarenakan adanya karakteristik dari
peusahaan perbankan mengenai penggunaan jasa profesional. Perbankan di Indonesia memerlukan jasa profesional jasa appraisal, akuntan, jasa
penerimaan angsuran, dan lain-lain dalam aktivitas operasionalnya karena merupakan suatu ketentuan yang tidak dapat dihindari. Akibatnya,
pendanaan tenaga kerja pada perusahaan perbankan di Indonesia menjadi meningkat karena didominasi oleh fee jasa profesional yang bersifat
kontrak dan cenderung mahal, namun manfaat yang diperoleh perusahaan hanya sementara jangka pendek. Kondisi seperti ini menyebabkan
perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk pembiayaan tenaga kerja sehingga penciptaan value added pun tidak maksimal. Hasil peneltian ini
sejalan dengan peneltian yang dilakuakan oleh Appuhami 2007, yang menyatakan VAHU yang ditemukan tidak berpengaruh terhadap capital
gain
Universitas Sumatera Utara
c Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa STVA berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap Capital gain. Hal ini bearti perusahaan perbankan pada periode tersebut telah mampu memenuhi
proses rutinitas perusahaan dan strukturnya secara efisien. Kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan
dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan.
Peningkatan kinerja ini dipandang oleh investor sebagai suatu peluang besar karena mereka menganggap bahwa perusahaan berpotensi di masa
mendatang dan mampu memberi keuntungan lebih. Dengan demikian, akan berdampak pada peningkatan kepercayaan investor akan
keberlangsungan perusahaan di masa depan. Akibatnya, akan banyak permintaan saham yang menyebabkan harga saham di pasar naik dan
investor akan memperoleh keuntungan capital gain yang besar ketika menjual saham tersebut. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Basuki
dan Sianipar 2009 yang menyatakan bahwa secara parsial variabel STVA berpengaruh signifikan terhadap Capital Gain Saham.
d Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel Value
Added Capital Employed VACA, Value Added Human Capital VAHU, dan Structural Capital Value Added STVA berpengaruh signifikan
terhadap capitalgain. Pengelolaan physical dan financial capital, human capital serta structural capital secara efisien akan menghasilkan nilai
tambah yang optimal bagi investor yang didistribusi melalui pembayaran
Universitas Sumatera Utara
dividen, pajak dan pembayaran untuk pendanaan shareholders lainnya Basuki dan Sianipar, 2012. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
perusahaan perbankan di Indonesia merupakan sektor yang ideal bagi pengembangan modal intelektual karena intensif dalam mengelola
intellectual capital yang dimilikinya. Penelitian ini mendukung penelitian Appuhami 2007, Basuki dan Sianipar 2012 yang menyatakan bahwa
intellectual capital yang diukur dengan VAIC dan semua komponen penyusunnya berpengaruh terhadap capital gain.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN