18
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, yaitu metode yang digunakan untuk mengamati hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efek antidiabetes nanopartikel dan ekstrak etanol daun Afrika dengan tahapan penelitian
pengumpulan bahan tumbuhan, identifikasi tumbuhan, pembuatan simplisia, pembuatan dan karakteristisasi nanopartikel daun Afrika, pembuatan ekstrak
etanol daun Afrika, pengujian efek antidiabetes nanopartikel dan ekstrak etanol daun Afrika dengan metode uji toleransi glukosa dan induksi aloksan terhadap
mencit jantan. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS 19.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lemari pengering, blender Philip, oven Memmert, neraca listrik Mettler Toledo, neraca hewan
GW-1500, rotary evaporator Heidolph WB 2000, gluko meter Nesco®GCU dan strip glukotest Nesco®GCU strip test, spuit 1 ml, oral sonde, mortir dan
stamfer, alat-alat gelas laboratorium.
3.1.2 Bahan-bahan
Bahan tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun Afrika Vernonia amygdalina Del bentuk nanopartikel yang dibuat di LIPI Bogor.
Bahan kimia yang digunakan adalah etanol 96, natrium klorida 0,9 , aloksan
Universitas Sumatera Utara
19
monohidrat Sigma Aldrich, Na-CMC Natrium-Carboxy Methyl Cellulose, metformin Hexpharm, glibenklamid Merck dan akuades teknis.
3.2 Hewan Percobaan
Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah mencit jantan 25-35 g dengan usia sekitar 2-3 bulan. Mencit ini sebelumnya telah diaklimatisasi selama
seminggu. Mencit diberi makan dan minum standar. Dua minggu sebelum pengujian dilakukan, hewan percobaan harus
dipelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya pada kandang yang mempunyai ventilasi baik dan selalu dijaga kebersihannya. hewan yang sehat ditandai dengan
pertumbuhan yang normal Ditjen POM, 1979.
3.3 Prosedur Pembuatan Simplisia 3.3.1 Pengumpulan bahan tumbuhan
Sampel yang digunakan adalah daun Afrika Vernonia amygdalina Del. yang masih segar dan tua. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif tanpa
membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Sampel diambil dari Taman Tanaman Obat di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Pintu
4 Jl. Tridharma Universitas Sumatera Utara.
3.3.2 Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan diperoleh dari oleh Ribka Apriana Ginting 2012 yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani Pusat Penelitian
Biologi-LIPI Bogor.
Universitas Sumatera Utara
20
3.3.3 Pembuatan simplisia
Tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun segar. Daun dipisahkan dari pengotor lain lalu dicuci hingga bersih kemudian ditiriskan dan
ditimbang diperoleh berat basah sebesar 4.284 g. Selanjutnya dikeringkan dalam lemari pengering sampai daun kering ditandai bila diremas rapuh. Simplisia
yang telah kering diblender menjadi serbuk, lalu ditimbang sebagai berat serbuk simplisia 875 g, dimasukkan ke dalam wadah plastik bertutup, dan di simpan
pada suhu kamar.
3.3.4 Pemeriksaan karakteristik simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia yaitu pemeriksaan makroskopik, dilakukan pada daun segar dan simplisia terdiri dari pemeriksaan warna, rasa,
ukuran, dan bentuk daun Afrika.
3.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Afrika