Sistem Layanan Tertutup Sistem Layanan Perpustakaan

14 kemungkinan besar tidak sesuai dengan urutannya, pengguna harus mengenal sistem pengelompokan buku yang dipakai oleh perpustakaan tersebut. Tanpa mengerti sistem pengelompokan buku, pengguna akan sulit menemukan bahan pustaka yang dicari. Sistem layanan terbuka juga membutuhkan keamanan yang lebih baik, karena kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar.

2.2.1.2. Sistem Layanan Tertutup

Selain sistem layanan terbuka juga terdapat sistem layanan tertutup yang dilaksanakan oleh perpustakaan. Pada sistem layanan tertutup, pengguna tidak boleh langsung memilih buku yang dibutuhkan dari ruang koleksi, melainkan harus meminta bantuan kepada petugas untuk mengambilkan koleksi bahan pustaka yang dibutuhkan pengguna. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dilihat melalui daftar atau katalog yang tersedia pada perpustakaan tersebut kemudian dipilih oleh pengguna dengan mencatat kode buku atau identitas buku dan diberikan kepada petugas perpustakaan. Menurut Astono 2009, 94, bahwa: Pelayanan tertutup adalah sistem dimana pengguna tidak diijinkan memasuki ruang koleksi, sehingga apabila pengguna membutuhkan beberapa judul buku yang dikehendaki hanya dapat memilih melalui kartu buku dengan cara mencatat identitas buku yang dikehendaki tersebut untuk diberikan kepada petugas. Pendapat di atas mengemukakan bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri informasi yang dibutuhkan pada ruangan koleksi melainkan harus dengan bantuan petugas perpustakaan. Koleksi yang dibutuhkan harus dicari melalui daftar atau katalog yang tersedia, kemudian pengguna mencatat data buku 15 yang dibutuhkan dan diberikan kepada petugas layanan untuk diambil dari jajaran koleksi perpustakaan tersebut. Sistem layanan tertutup pada perpustakaan merupakan suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dilihat melalui daftar atau katalog yang tersedia, sedangkan koleksinya akan diambil oleh petugas. Jenis sistem layanan ini biasanya diterapkan pada perpustakaan yang memiliki koleksi sedikit atau perpustakaan khusus yang bersifat tidak untuk umum. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari sistem layanan tertutup menurut Rahayuningsih 2007, 94 antara lain : 1. Keuntungan: a Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi. b Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas. c Faktor kehilang dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. 2. Kerugian: a Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman. b Prosedur peminjaman tidak bisa cepat harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang c Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam. d Peminjaman sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa keuntungan sistem layanan tertutup adalah koleksi akan tetap terjaga kerapiannya dan dapat meminimalisasi tingkat kehilangan koleksi bahan pustaka. Sedangkan kerugiannya adalah pelayanan yang diberikan membutuhkan waktu yang lama karena pengguna harus mencari dari daftar atau katalog kemudian mengantri dan menunggu petugas mengambil koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna. 16

2.2.2. Jenis-jenis layanan