Pengaruh promosi perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di uptd perpustakaan daerah kabupaten majalengka

(1)

MASYARAKAT DI UPTD PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Oleh:

Ari Herdiana 1110025000032

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

AKAAN H KA I} U PA'TEN MAJAL I,N GIC{

Skripsi

l)iajukan l<cpacla liakultas Aclab dan Flumaniora

L-lntuk \.1cmenuhi Pers,varatan N,1eniperoIeh Cclar Sarjana llnru Perpustakaan (S. lP)

Oleh Ari llerdiana I I 100250000i2

Pcmbimbing.

qg,

lda Farida, i\'ILIS

N il). I e700107 20000-r 2 00i

.l UldtJSr\N ILN'I U PEttP USTAIi.IAN IIA IitiI,Tr\S AI)AI} I)AN I-ITIN'IANI0 ITA

LjNIVEIISIT';\S ISLAi\{ N IiGlrll{I S \';\ ItI F lI IDAYA'I'tJLt,A l-l

.1.\l(Al{'l'A IJ36

Il

i 20t1 N{


(3)

LBMI}AIT PENGI|SAIIAN UJIAN SKI{I PSI

Ujian Skripsi

Ari llcrcliarra I I I 0025000032

I)engaruh Promosi !)erpustakaan Terhaclap Minat BacaMasyarlkirt Di LJI'TD Pcipustakaatt Daerah Kabupatcn Majalcngka

4 l)cscmbcr 2014

Skripsi tcrsebul tclalr diperbaiki sesuai saran dan komentar'l'inr pcnguji sebagai s)'ilrilt untuk nrcmperoleh gclar Sarjana Strala

(Sl)

pada Progranr Studi Ilnru Perpustakaarr

l;akultas Adab clan ilunraniora IJIN Syarif Hidayatullah .lakarta.

Jakarta, 4 Desember 2014

Tanda'fanqan

l'anuual

L

Kctua

Siclarrg

l)uneki Purnomo.

MLIS ilrt&X=_ Yi

??{f-Nrr): l e64tzrs

r6q03

r

oos

V

fT-l^"/

Nanra

NIM

Judul Skripsi

3, I'>embimbing

4. l'}cnguji I

5. Pcnguji II

z/,err

2. Sekrctaris Sidarrg Mukrnin Suprayogi.

M.Sj . .mf?S: . (.2

NII': 19620301 199903 i 001

,qE-

L\4/ I -

'l()L

lTot\

Ida Farida. M!!$

NII': 19700407 200003 2 003

Adc Abdul FIak. M.FIum NIP: 19710103 200003 I 002

Mukmin Suprayoei. M.Si NIP: 19620301 199903 I


(4)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ari Herdiana

NIM : 1110025000032

Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Perpustakaan Terhadap Minat BacaMasyarakat Di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka” adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 4 Desember 2014


(5)

i

Ari Herdiana (Nim: 1110025000032). Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat Baca Masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka.

Di bawah bimbingan Ida Farida, MLIS, Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Jakarta, 2015.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka, dan promosi yang sudah dilakukan oleh UPTD Perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian adalah masyarakat pemakai Perpustakaan Kabupaten Majalengka. Sampel diambil secara acak (sampling

accidental). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan

kuesioner. Pengolahan data menggunakan rumus product moment untuk uji validitas, sedangkan untuk uji reabilitasnya menggunakan SPSS versi 17 for windows. Berdasarkan uji hipotesis dari ke dua variabel yaitu Promosi dan Minat Baca memiliki uji korelasi sebesar 0,612 (positif) dengan P value (sig) 0.000 (positif), dan jika dilihat dari hasil di atas karena keduanya positif maka dikatakan korelasi positif. Apabila merujuk ke tabel interpretasi nilai r, maka nilai uji korelasi tersebut berada di range 0,600 – 0,800 termasuk kategori cukup. Sehingga bisa dikatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara Promosi (X) dengan Minat Baca (Y).


(6)

ii

Ari Herdiana (Nim: 1110025000032). Influence Campaign against Reading Interest Public Library in UPTD Regional Library Majalengka. Under the guidance of Ida Farida, MLIS, Library Science Department Faculty of Adab and Humanities Jakarta, 2015.

The purpose of this study is to determine how much influence the promotion of the public interest in reading in UPTD Majalengka Regional Library District, and promotion that has been done by UPTD Library. This study uses descriptive research with quantitative approach. The population is the public library users Majalengka. Samples were taken at random (accidental sampling). Data was collected through interviews and questionnaires. Data processing using product moment formula to test the validity, whereas for reliability test using SPSS version 17 for Windows. Based on the hypothesis test of the two variables, Promotion and Interests Read had a correlation of 0.612 test (positive) with a P value (sig) 0.000 (positive), and when seen from the above results because both are positive, it is called a positive correlation. When referring to the interpretation table r value, then the value of the correlation test was in the range of 0.600 to 0.800 sufficient category. That is to say that there is a strong relationship between the Promotion (X) with Reading Interest (Y).


(7)

iii

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat Baca Masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka” ini dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bantuan moril maupun materil. Maka dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua jurusan Ilmu Perpustakaan dan Pembingbing Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.


(8)

iv

serta ke 3 kakak-kakak saya yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, peduli, dan doa yang tulus ikhlas serta selalu menyemangati dan mendukung penulis baik secara moril dan materil hingga penulis bisa seperti sekarang ini. 7. Kepala Perpustakaan dan Jajaran Pengurus UPTD Perpustakaan Majalengka, yang telah membantu penulis dengan memberikan informasi guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua teman-teman dan sahabat-sahabat, Fhebi Azom Ar-Rafiqi, Rizki Ahmad Ghazali, Lona, Putri, Ina, Yeni, Moh. Rifqi Muzaki, Ashabul Kahfi, Faris Muhamad, Anggun Wahyu Pratama, Zulfikar Arman, Triyona Febri Guwantoro, serta semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu, mendukung, dan menyemangati penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu disini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan.Mengingat keterbatasan yang dimiliki, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga skripsi ini dapat mendekati sempurna dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, 4 Desember 2014


(9)

vi

ABSTRAKSI ... i

ABSTRAKSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Definisi Istilah ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum ... 10

1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 10

2. Fungsi Perpustakaan Umum ... 11

3. Tujuan Perpustakaan Umum ... 12

B. Promosi Perpustakaan ... 12

1. Pengertian Promosi Perpustakaan ... 12


(10)

vii

4. Kendala Promosi Perpustakaan ... 26

C. Minat Baca... 29

1. Pengertian Minat Baca ... 29

2. Faktor-Faktor yang Mampu Mendorong Bangkitnya Minat Baca ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32

B. Sumber data penelitian ... 32

C. Populasi dan Sampel... 33

D. Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 34

E. Penelitian Terdahulu ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Teknik Pengolahan Data... 38

H. Teknik Analisis Data ... 40

I. Hipotesis ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian ... 42

1. Sejarah Perpustakaan ... 42

2. Visi Perpustakaan ... 42

3. Misi Perpustakaan ... 43

4. Tata Tertib Perpustakaan ... 43


(11)

viii

7. Koleksi Perpustakaan ... 47

8. Fasilitas dan Gedung ... 48

9. Pemustaka/Pemakai ... 48

a. Penunjang ... 48

b. Peminjam ... 49

c. Promosi yang Telah Dilakukan ... 49

d. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Baca di UPDT Perpustakaan Majalengka ... 52

B. Hasil Penelitian ... 53

1. Media yang digunakan untuk promosi oleh UPTD perpustakaan Kab Majalengka yang diketahui oleh masyarakat ... 53

a. Media Cetak ... 53

b. Media Elektronik... 55

c. Kegiatan Langsung ... 57

2. Tujuan Masyarakat ke Perpustakaan ... 59

C. Pembahasan ... 73

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(12)

ix

Tabel 3.1 Variable Independen (X) dan Variabel Dependen (Y) ... 36 Tabel 4.1 Koleksi ... 47 Tabel 4.2 Jumlah Anggota dan Buku yang Dipinjam ... 52 Tabel 4.3 Promosi yang dilakukan oleh UPTD Majalengka Melalui

Media Cetak ... 53 Tabel 4.4 Mendapatkan Gambaran Mengenai Pepustakaan dari Media

Cetak yang dibagikan ... 54 Tabel 4.5 Datang Ke Perpustakaan Karena Membaca Media Cetak ... 54 Tabel 4.6 Promosi Melalui Media Cetak Lebih Cepat Sampai Pesannya

ke Masyarakat ... 55 Tabel 4.7 Tertarik dengan Promosi yang Dilakukan Oleh UPTD

Majalengka Melalui Media Elektronik (Internet dan Radio) ... 55 Tabel 4.8 Mengetahui Perpustakaan Majalengka Melalui Media

Elektronik (Internet dan Radio) ... 56 Tabel 4.9 Tertarik Untuk Datang Ke Perpustakaan Setelah Mendengar

Iklan di Radio ... 56 Tabel 4.10 Promosi Melalui Media Elektronik (Internet dan Radio) Lebih

Baik Karena Pesannya Langsung Cepat Sampai Ke Masyarakat ... 57 Tabel 4.11 Tertarik Dengan Promosi Yang Dilakukan UPTD Majalengka

Melalui Kegiatan Langsung (Pameran Buku, Seminar, Mobil Keliling dan Story Telling) ... 57


(13)

x

Kegiatan Langsung (Pameran Buku, Seminar, Mobil Keliling dan Story Telling) ... 58 Tabel 4.13 Datang Ke Perpustakaan Setelah Mengukuti Kegiatan Tersebut ... 58 Tabel 4.14 Promosi Melalui Kegiatan Langsung (Pameran Buku, Seminar,

Mobil Keliling dan Story Telling) ini Lebih Optimal Dibandingkan Media Cetak dan Elektronik ... 59 Tabel 4.15 Mengetahui Informasi Bahwa di Perpustakaan Majalengka

memiliki Koleksi Buku Non Fiksi/Novel/Cerpen /Roman ... 59 Tabel 4.16 Datang ke Perpustakaan Untuk Melihat Koleksi Buku Non

Fiksi/Novel/Cerpen /Roman ... 60 Tabel 4.17 Membaca Koleksi Buku Non Fiksi/Novel/Cerpen /Roman

yang Ada di Perpustakaan ... 60 Tabel 4.18 Menyukai Koleksi Koleksi Buku Non Fiksi/Novel/Cerpen

/Roman yang Ada di Perpustakaan ... 61 Tabel 4.19 Mendapatkan Informasi Bahwa Perpustakaan Memiliki

Koleksi Buku Pengetahuan ... 61 Tabel 4.20 Datang ke Perpustakaan untuk Melihat Koleksi Buku

Pengetahuan ... 62 Tabel 4.21 Membaca Buku yang Sesuai dengan Ilmu yang Saya Miliki

Untuk Memperdalam Ilmu Tersebut ... 62 Tabel 4.22 Menyukai Koleksi Buku- Buku Pengetahuan yang Ada di

Perpustakaan Majalengka karena Koleksinya Update ... 63 Tabel 4.23 Mendapatkan Informasi Koleksi Buku Yang Ada di


(14)

xi

Keterampilan ... 63

Tabel 4.24 Membaca Koleksi Buku yang Ada di Perpustakaan yang Berhubungan Dengan Keterampilan yang Saya Miliki ... 64

Tabel 4.25 Menyukai Buku-Buku Keterampilan yang Ada di Perpustakaan Ini Karena Banyak yang Mendukung Keterampilan yang Saya Miliki ... 64

Tabel 4.26 Product Moment ... 66

Tabel 4.27 Product Moment ... 67

Tabel 4.28 Pedoman Untuk Interpretasi Kooefisien Korelasi ... 67

Tabel 4.29 ANOVAb ... 67

Tabel 4.30 Model Summary ... 68

Tabel 4.31 Koefisien ... 69

Tabel 4.32 Hasil Uji Hipotesis ... 73


(15)

xii

Gambar 4.1 Tabulasi data ... 65 Gambar 4.2 Histogram, Dependen Variabel ... 70


(16)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi, hampir setiap orang dalam kegiatannya tidak dapat terlepas dari informasi, karena informasi telah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Setiap aspek kehidupan dihubungan dengan ketersediaan informasi.

Hal itu menunjukkan bahwa informasi telah mendapatkan tempat yang penting dalam aktivitas masyarakat. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang mencari informasi. Artinya, permintaan terhadap informasi begitu penting sehingga informasi memiliki nilai ekonomi yang tinggi pula. Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi adalah masyarakat sangat malas untuk melakukan kegiatan membaca, karena dalam diri masyarakat tertanam bahwa mereka akan mudah mendapatkan informasi via internet sehingga tidak perlu repot-repot membaca dan mendatangi perpustakaan untuk mendapatkan suatu informasi.

Padahal dengan malasnya membaca hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu peranan perpustakaan menjadi bagian terpenting dalam memperoleh informasi yang akurat, sehingga bisa dijadikan sumber informasi untuk sarana belajar dan mengajar yang bisa meningkatkan kecerdasan bangsa. Salah satu sumber informasi yang bisa didapatkan dengan mudah adalah Buku, dan agar informasi bisa kita terima atau serap maka kita harus membaca buku tersebut.


(17)

Dengan membaca kita bisa memiliki ide-ide yang menarik, dan menambah wawasan kita. Perpustakaan dimasa sekarang ini kalah bersaing dengan mall-mall, bila kita melihat masyarakat berbondong-bondong datang ke mall-mall-mall, tapi kalau keperpustakaan belum tentu. Padahal perpustakaan merupakan salah satu sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kehadiran perpustakaan bukanlah hal baru di kalang masyarakat dan keberadaan perpustakaan merupakan penunjang, sarana belajar.

Perpustakaan menurut Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1989 adalah salah satu saran pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.1 Sedangkan menurut Kamus Bahasa

Indonesia “perpustakaan adalah 1. Tempat, gedung, ruangan yang disediakan

untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku; 2. Koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari,

dibicarakan”.2 Sehingga bisa dikatakan bahwa perpustakaan itu merupakan investasi/kekayaan yang mahal dan harus digunakan dengan dengan optimal sebagai contoh masyarakat dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan di Perpustakaan.

Dengan makin berkembangnya perpustakaan dan layanan pusat informasi seperti taman baca dan lainnya memberikan peluang yang sangat luas kepada masyarakat untuk menambahkan wawasan dan Ilmu Pengetahuan. Kegiatan membaca masyarakat di perpustakaan ini sangat erat kaitannya dengan minat baca.

1

Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Universitas Terbuka: 2001) h. 3

2


(18)

Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS Purwodarminto yang dimaksud dengan minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) pada sesuatu.3 Sedangkan kata baca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti baca adalah melihat serta memahami dari isi apa yang tertulis (dengan melisankan atau dalam hati).4 Jika melihat dari kedua arti tersebut minat baca adalah perhatian atau kesukaan (kecenderungan) untuk membaca.5 Minat membaca merupakan fitrah manusia, tetapi karena tidak pernah dipupuk atau dibina sehingga minat baca tersebut punah atau kita merasa males untuk membaca. Padahal dengan membaca kita akan memiliki manfaat yang begitu besar.

Menurut Gray & Roger (1995)6 menyebutkan beberapa manfaat membaca, diantaranya adalah:

1. Meningkatkan pengembangan diri dengan membaca seseorang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas sehingga bermanfaat buat diri sendiri dan orang disekitar.

2. Memenuhi Tuntunan Intelektual

Dengan membaca maka banyak kosa kata yang masuk sehingga akan meningkatkan intelektualitas seseorang.

3. Memenuhi Kepentingan Hidup

Membaca memang akan membuka pengetahuan kita, dan berguna untuk kehidupan kita.

3

Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Universitas Terbuka; 2001) h. 61

4

Kemdikbud, http://kbbi.web.id/pustaka, (diakses pada 5 Februari ,2014)

5

Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Universitas Terbuka; 2001) h. 61

6

Supriyono, Kontribusi Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Baca, artikel diakses pada 5 Februari 2014 dari http://www.lib.ugm.ac.id/data/pubdata/pusta/supriyono1.pdf


(19)

4. Meningkatkan Minatnya Terhadap Suatu Bidang

Dengan kita membaca sesuatau terhadap minat yang kita sukai maka kita akan terus memperdalam sehingga kita bener-bener menguasainya.

5. Mengetahui Hal-hal Actual

Dengan membaca kita tidak perlu datang ke lokasi suatu peristiwa karena hanya membaca semuanya bisa kita ketahui.

Perpustakaan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan minat baca, sehingga Perpustakaan harus mulai membenahi diri dengan melengkapi koleksi-koleksi yang dibutuhkan oleh masyarakat pemakai. Hal ini dikarenakan perpustakaan memiliki peranan penting dalam perkembangan masyarakat jika perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai dengan cara mereka membaca buku yang dikoleksi oleh perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Misalkan meraka yang ingin menambah skill/keterampilan maka membaca buku yang berhubungan dengan keterampilan.

Oleh karena itu umtuk mengoptimalkan peranan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca maka perpustakaan perlu mengadakan suatu kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan perlunya membaca, dan memberitahukan manfaat tentang pentingnya perpustakaan. kegiatan tersebut bisa menggunakan media ataupun kegiatan yang langsung terjun ke masyarakat pemakai. Diharapkan pesan tersebut sampai ke masyarakat sehingga perpustakaan bisa berfungsi maksimal. Salah satu kegiatan yang tepat untuk mempublikasikan atau memperkenalkan perpustakaan dimasyarakat adalah melalui kegiatan promosi.


(20)

Promosi adalah langkah praktis yang dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan. Menurut Edsall7 tujuan promosi perpustakaan adalah:

1. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan perpustakaan.

2. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan.

3. Mengembangkan pengertian masyarakat agar mendukung kegiatan perpustakaan dan perannya dalam masyarakat.

Media promosi yang bisa dilakukan oleh perpustakaan menurut Badollahi Mustafa adalah:8

1. Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya. 2. Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik. 3. Memperdengarkan lagu-lagu kaset.

4. Memuter film atau pandang dengar.

5. Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya.

6. Memberikan dan penjelasan tentang cara menggunakan perpustakaan, fasilitas dan alat peragaan yang ada.

7. Memberikan penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang terdapat dalam perpustakaan.

8. Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan.

Oleh karena itu dengan adanya promosi ini perpustakaan dapat mengoptimalkan perannya terutama dalam meningkatkan minat baca.

7

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Universitas terbuka; 1996) h.21

8


(21)

Demikian halnya dengan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Perpustakaan Daerah Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka yang berada di Jl. KH Abdul Halim No. 205 Majalengka. Promosi yang sudah dilakukan oleh UPTD Perpustakaan Daerah Dinas Pendidikan Kab. Majalengka adalah penyebaran pamphlet, sosialisasi ke sekolah, mengadakan pameran, lomba-lomba, kegiatan bintek dan kerjasama dengan berbagai pihak.

Upaya yang dilakukan oleh UPTD perpustakaan daerah Kabupaten Majalengka ini adalah untuk mengenalkan perpustakaan tersebut ke masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa hal ini dilakukan untuk meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat. Promosi yang dilakukan oleh Pihak Pustakawan UPDT Perpustakaan Kab. Majalengka terakhir dilakukan pada tahun 2011, dari kurun waktu tersebut pihak Perpustakaan hanya mengandalkan penyebaran Pamflet ke pengguna jika pengguna datang ke perpustakaan. Sehingga ada pertanyaan bahwa promosi itu memiliki peranan penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut diatas membuat penulis tertarik untuk mengkaji apakah ada “Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat

Baca Masyarakat di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD)

Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka”

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah pada apa yag penulis teliti dan mengingat keterbatasan penulis maka penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat Baca Masyarakat di UPTD


(22)

Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka. Masing-masing Variabel didevinisikan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Promosi di Perpustakaan UPTD Daerah Kabupaten Majalengka perpustakaan

b. Bagaimana Pengaruh Promosi UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka terhadap minat baca untuk mewujudkan masyarakat Majalengka Religius, Maju dan Sejahtera yang berbasis pengetahuan. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan di atas, masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini “Bagaimana Pengaruh Promosi Perpustakaan UPTD Kabupaten Majalengka dalam meningkatkan minat baca masyarakat secara umum?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka.

2. Manfaat Penelitian

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh promosi dengan minat baca.

b. Memberikan saran dan masukan kepada pengurus perpustakaan UPTD Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan promosi sehingga masyarakat mengetahui dan memanfaatkan perpustakaan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat.


(23)

D. Definisi Istilah

Perpustakaan menurut Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1989 adalah salah satu saran pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan.

Promosi suatu kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan perlunya membaca, dan memberitahukan manfaat tentang pentingnya perpustakaan. kegiatan tersebut bisa menggunakan media ataupun kegiatan yang langsung terjun ke masyarakat pemakai.

Minat baca merupakan fitrah manusia, tetapi karena tidak pernah dipupuk atau dibina sehingga minat baca tersebut punah atau kita merasa males untuk membaca. Padahal dengan membaca kita akan memiliki manfaat yang begitu besar.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk menunjukan rakaian penulisan secara sistematis sehingga terlihat jelas kerangka sekripsi yang akan diajukan. Sistematika penulisan skripsi yang penulis buat adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Defisini Istilah dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan landasan sebagai bahan literatur dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini berkaitan dengan memberikan gambaran detail mengenai


(24)

perpustakaan umum, fungsi dan manfaat perpustakaan umum, jenis dan layanan perpustakaan, pengertian promosi, sarana promosi, pengertian minat baca.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, variabel dependen dan independen, populasi dan sampel, sumber data peneltiian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data.

Bab IV Profil, Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat, struktur organisasi dan manajemen, visi dan misinya, tugas dan fungsi, tata tertib perpustakaan, sarana dan prasrana serta fasilitas yang dimiliki, gambaran umum program promosi dan kegiatan perpustakaan. hasil penelitian yang berkaitan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan promosi dan minat baca.

Bab V Penutup

Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh penulis setelah melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.


(25)

10

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum

1. Pengertian Perpustakaan Umum

Menurut Sulistyo Basuki, Perpustakaan umum berada di tiga tingkatan pemerintah yakni (1) perpustakaan umum kabupaten dan di seluruh Indonesia, (2) perpustakaan umum kecamatan (baru sebagian kecil, sekitar 33 unit, (Perpusnas RI, 2002), dan (3) perpustakaan umum desa/kelurahan. Perpustakaan umum tersebut miliki pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Sumber dana pembiayaan dari dana umum, yang berasal dari masyarakat.

Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu, dan penggunaan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa kecuali. Perpustakaan umum yang dapat berfungsi

dengan baik merupakan bentuk “demokrasi informasi”, yang secara bebas,

adil dan merata memberikan kesempatan dan akses layanan bagi semua orang untuk pemanfaatannya. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang bersal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan.1

1

Sutarno Ns, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung


(26)

2. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai fungsi-fungsi yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka.

b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar menukar, penggandaan, penerbitan dan lain-lain.

c. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka. d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi. e. Pendayagunaan / pemberdayaan koleksi.

f. Pemberian layanaan kepada masyarakat, dengan system yang mudah, cepat, dan tepat serta sederhana.

g. Pemasyarakatan perpustakaan.

h. Pengkajian dan pengembangan atas semua aspek kepustakawanan. i. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka

pemanfaatan bersama seperti, koleksi dan sarana prasarana.

j. Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak dan mitra kerja lainnya

k. Administrasi perpustakaan, seperti kepegawaian, ketatausahaan, keuangan dan kerumah tanggaan.

l. Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki.


(27)

3. Tujuan Perpustakaan Umum

a. Suatu tujuan yang hanya dapat dicapai melalui daya upaya kerja sama yang teratur dan kontinu antara orang-orang yang bersangkutan.

b. Untuk menampung semua orang di dalam organisasi ikut berdaya-upaya.

c. Untuk menjalankan tugas dan menunaikan tanggung jawab itu harus selalu diusahakan dengan baik adil dan merata/seimbang.

d. Setiap oragnisasi itu harus mengikuti garis-garis tata hubungan antara bawahan dan atasan sampai dengan titik puncak pimpinan organisasi perpustakaan.

e. Kekompakan oraganisasi tergantung kepada komunikasi, yakni pertukaran informasi antara instansi didalamnya.

f. Pemantauan dan pengawasan ini bersifat organisasional, artinya merupakan bagian integral di dalam kehidupan organisasi.

g. Kegiatan perpustakaan harus berjalan teru, tidak boleh mandeg (terhenti), karena seseorang berhalangan sakit, keluar kota, cuti, dan lain sebagainya.2

B. Promosi Perpustakaan

1. Pengertian Promosi Perpustakaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia promosi adalah perkenalan. Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan

2


(28)

utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.3 Promosi merupakan kegiatan penting pada suatu organisasi, apalagi untuk organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Bagaimanapun produk atau jasa yang dihasilkan tidak ada gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh sebagian konsumennya. Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.4

Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh penjual untuk membujuk pembeli agar menerima atau menjual lagi atau menyarankan kepada orang lain untuk memakai produk, pelayanan atau ide yang dipromosikan.5 Sedangkan menurut pandangan lain promosi adalah bentuk komunikasi untuk memperkenalkan produk (barang dan jasa) kepada calon pengguna (customer) agar mereka itu bersedia membeli atau memanfaatkannya.6 Dalam hal promosi perpustakaan, pendapat berbeda diutarakan bahwa promosi perpustakaan adalah salah satu cara yang mempunyai peranan untuk memperkenalkan perpustakaan, mengajari

3

Departemen Agama RI, Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen Agama RI:

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka Depdikbud:1993).h. 702.

4

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:

Gramedia Widiaswara, 2001), h. 175.

5

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Universitas terbuka; 1996), h. 3.

6


(29)

pemakai perpustakaan, untuk menarik lebih banyak pemakai dan meningkatkan pelayanan pengguna suatu perpustakaan.7

“Menurut Edinger promosi di dalam perpustakaan adalah kegiatan komunikasi dengan pemakai yang telah ada maupun pemakai yang belum ada tetapi potensial agar mereka tahu tentang pelayanan yang ada Sedangkan menurut Cronin promosi perpustakaan merupakan pengungkapan atau refleksi corak manajemen yang khas atau filsafat dari penyajian, sasarannya dapat menembus pelayanan dan semua kegiatan yang dilakukan perpustakaan.”8

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi perpustakaan adalah kegiatan berkomunikasi dengan pengguna perpustakaan untuk menginformasikan dan memperkenalkan tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk pengguna untuk merespon terhadap produk ataupun jasa yang ditawarkan.

2. Pentingnya Promosi Perpustakaan

Sekarang ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam hal yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan utamanya adalah mencari pembeli/konsumen/pengguna sebanyak mungkin untuk menggunakan jasa atau produk yang dimilkinya. Perpustakaan dengan pemustaka adalah dua unsur yang tidak dapat terpisahkan. Perpustakaan tidak berarti apa-apa apabila tidak ada pemustaka, begitu juga sebaliknya pemustaka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan informasinya bila tidak ada perpustakaan.

7

Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada:2008), h. 24.

8


(30)

Namun tidaklah mudah bagi para petugas perpustakaan untuk mengajak mereka agar gemar atau bahkan setia mengunjungi perpustakaan apabila membutuhan informasi yang diinginkannya dan meningkatkan minat baca mereka. Terlebih saat ini semakin banyak pusat informasi komersial bermunculan. Kemunculan lembaga-lembaga itu dapat menjadi saingan bagi perpustakaan. Selain itu industri rekeasi semakin bertambah, media lain seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin ramai. Semuanya itu menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tidak menggunakan perpustakaan. Maka dari itu perpustakaan dituntut lebih inovatif dan kreatif meningkatkan layanannya untuk mempromosikan jasa-jasa atau produk yang mereka miliki jika tidak ingin ditinggalkan oleh para pemustakanya.

Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat akan lebih mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna perpustakaan yang giat. Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan adanya pemasaran dan promosi yang baik pada perpustakaan akan meraih setidaknya tiga hal yaitu menambah kepuasan pemakai, memperkuat atau memperlancar bertambahnya dana, dan meningkatkan kepuasan pustakawan.9

3. Strategi Promosi Perpustakaan

Strategi promosi adalah persiapan dan pertimbangan sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan promosi dalam bentuk pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan terhadap kelompok pembaca

9

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 23, 24.


(31)

yang harus dilayani. Sedangkan yang dimaksud dengan persiapan dan pertimbangan di sini adalah perlunya diadakan berbagai persiapan-persiapan terutama mengenai tempat, ruangan, petugas, penyediaan bahan, sarana, kondisi, suasana.

Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat akan lebih mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna perpustakaan yang giat. Strategi promosi perlu dilakukan agar promosi yang dilakukan oleh perpustakaan tepat sasaran kepada calon pengguna perpustakaan. Ada dua strategi promosi perpustakaan yang biasa digunakan yaitu promosi langsung (Direct Promotion) dan promosi tidak langsung (Indirect Promotion).

a. Promosi Langsung (Direct Promotion)

Promosi langsung atau direct promotion adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung dengan calon pengguna perpustakaan.

Secara umum ada beberapa kegiatan promosi langsung yang digunakan perpustakaan antara lain:

1) Kontak Perorangan

Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan sarana yang lebih ampuh dari pada sarana atau promosi lainnya seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut


(32)

merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam menarik minat pengguna perpustakaan.10

Menurut kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan seperti berikut:

a) Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah konsumen dengan langsung mencari konsumen baru.

b) Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen.

c) Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi.11

2) Pameran

Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak. Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan dimaksudkan untuk menampilkan apa yang dimiliki perpustakaan dan apa yang dilayankan perpustakaan. Pada prinsipnya pameran tidak saja menginformasikan secara tertulis melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan dilayankan perpustakaan langsung kepada pengguna.12

10

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),

h. 30.

11

Ibid. h. 30.

12


(33)

Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku merupakan salah satu langkah awal bagi penerbit atau perpustakaan untuk memotivasi halayak atau publik tentang produk atau koleksi yang diterbitkannya atau yang dimilikinya. Perpustakaan dapat memperkenalkan atau mempromosikan sebagian koleksi terbarunya atau produk-produknya yang dihasilkan selama dalam jangka waktu tertentu. Selain itu aktivitas dan jasa-jasa yang telah, sedang dan yang akan dilakukannya dapat diketahui masyarakat.13

3) Ceramah

Ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri beberapa orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal. Biasanya terjadi diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi ceramah disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan. Disamping itu, perpustakaan dapat melakukan apa yang disebut sebagai proses pendidikan pemakai. Dengan demikian perpustakaan dapat membimbing pengguna atau calon pengguna bagaimana menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang ada.14

13

Mulkan Ahmad, Penyelenggaraan Pameran Sebagai Upaya Promosi Perpustakaan,

JKDMM, XV, no. 1-2, 1999: h. 2.

14

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:


(34)

4) Wisata Perpustakaan (Library Tour)

Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat mengetahui secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan bermanfaat bagi mereka dan bagaimana menggunakannya. Jadi kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan.15

5) Temu Penulis

Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu penulis masyarakat akan mengetahui fasilitas dan koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.

6) Diskusi

Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan masalah yang mereka diskusikan.16

15

Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen, h. 127.

16

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990), h. 334.


(35)

Dari beberapa bentuk kegiatan promosi langsung perpustakaan di atas salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian orang akan keberadaan perpustakaan adalah pameran perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna perpustakaan.

b. Promosi Tidak Langsung (Indirect Promotion)

Dalam kegiatan promosi perpustakaan selain promosi langsung biasa digunakan juga promosi tidak langsung perpustakaan. Promosi tidak langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara tidak berhadapan atau berkomunikasi langsung secara tatap muka tetapi dengan menggunakan dan memanfaatkan beberapa media.

Ada beberapa media yang sering digunakan dalam promosi tidak langsung diantaranya

1) Media Cetak a) Brosur

Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen atau pengguna. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu pembuatannya cukup mudah, banyak sekali informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak memberikan


(36)

informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan informasi yang bersifat teknis.17

b)Poster

Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara efektif, mudah dan murah. Poster yang paling efektif adalah poster yang dirancang untuk sekilas segera menarik perhatian atau mencuri pandangan orang yang lewat di depan poster tersebut, sekaligus memberikan pesan atau informasi secara ringkas.18

c) Leaflets

Untuk selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.19

17

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),

h. 72.

18

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),

h. 80.

19

Onung Uchjana Effendy, “ Kamus Komunikasi,“ artikel ini diakses pada 18 April 2014


(37)

d)Flyer

Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi.20

e) Map Khusus Perpustakaan

Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di dalam map ini dapat dimasukan paket-paket promosi yang telah dibuat, misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas menjadi satu paket dan diberikan kepada orang-orang tertentu.21

f) Pembatas Buku (Bookmark)

Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku. Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat mempengaruhi citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna kepada pengunjung potensial maka akan meningkatkan ingatan pengguna kepada

20

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178.

21


(38)

perpustakaan yang akan mendorong mereka berkunjung ke perpustakaan.22

g) Buku Panduan Perpustakaan

Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan, organisasi, lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas, lokasi, dan cabang-cabangnya, staf pengelola dan struktur organisasinya, peraturan dan sanksi-sanksi, nama dan alamat resmi, serta informasi lain yang dianggap perlu untuk pengguna.23

Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media cetak yang cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna adalah poster, biasanya poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan yang ada di perpustakaan tersebut dan dapat menyampaikan pesan kepada pengguna perpustakaan. Selain itu brosur merupakan sarana promosi perpustakaan yang cukup efektif karena dapat memuat informasi yang cukup banyak dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar.

2) Media Elektronik a) Publikasi

Publikasi adalah perangsangan non-personal agar ada permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai

22

Ibid, h. 97.

23


(39)

hal-hal media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di radio, televisi dan sebagainya.24

b)Iklan

Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak atau elektronik.25

Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui iklan memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa bisa mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikannya, kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik dalam penerbitan cetak maupun noncetak, dan frekuensi pemasangan iklan juga dapat dikendalikan oleh pemasang iklan.

Sedangkan publikasi sebaliknya tidak memungkinkan pengendalian hal-hal yang dicakup oleh iklan. Biasanya, publikasi akan ditinjau oleh penyunting berita, dan yang bersangkutan dapat memutuskan apakah seluruh berita akan digunakan, atau hanya sebagian saja, ataupun tidak dipilih sama sekali sebagai berita.26

c) E-mail

E-mail adalah surat melalui media elektronik. Sebenarnya

e-mail merupakan singkatan dari “Electronic mail”. Melalui

24

Ibid., h. 29.

25

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),

h. 29, 30.

26


(40)

email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di jaringan internet.27

d)Memutar Film atau Video

Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk cara yang cukup tepat dan menarik untuk mempromosikan perpustakaan. Dewasa ini banyak beragam judul video tentang penggunaan perpustakaan. Promosi perpustakaan dengan pemutaran video perpustakaan selain unik juga menyenangkan bagi yanh menonton. Video seperti ini dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke perpustakaan.28

3) Media Internet/Online

Kegiatan mencari informasi melalui internet akan menjadi lebih cepat dan lebih baik, karena adanya konektifitas ke informasi yang berhubungan (hyperlink). Dalam hitungan detik dapat mencari informasi di tempat lain yang berjarak ribuan kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan buku tersedia di internet dalam bentuk elektronik.29

Sarana promosi melalui media internet/online yang biasanya digunakan adalah :

27

http://elbertasia.wordpress.com/2008/11/11/pengertian-e-mail/, 02/05/2014

28

Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 128.

29

Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas


(41)

a) Website

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian yang saling terkait antara satu page dan page yang lain, yang sering disebut sebagai hyperlink.30

b)Jejaring sosial (Social Network)

Jejaring sosial juga dapat menjadi salah satu sarana promosi dalam media internet atau online. Dengan menggunakan jejaring sosial perpustakaan bisa mempublikasikan layanan, koleksi dan fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Kebanyakan layanan ini berbasis web dan penggunanya berinteraksi melalui internet dan pustakawan bisa menggunakan media twetter, Facebook, dan lain-lain.

4. Kendala Promosi Perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang berasal dari dalam (internal) dan luar perpustakaan (eksternal).

a. Kendala dari dalam perpustakaan (Internal)

Ada beberapa kendala yang sebenarnya yang berasal dalam perpustakaan. Baik itu berasal dari dalam perpustakaan maupun dari

30

http://www.balinter.net/news_108_Pengertian_Website,_Bahasa_Pemrograman_Websitehtml, 02/05/2014


(42)

pustakawan sendiri. Oleh karena kendala ini berasal dari dalam perpustakaan, maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi sendiri oleh perpustakaan atau pustakawan. Kendala-kendala itu antara lain adalah:

1) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran.

2) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku.

3) Kurang memadainya gedung perpustakaan.

4) Kurangnya dana yang memadai untuk membali bahan pustaka dan membuika layanan baru.

5) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan.

b. Kendala dari luar perpustakaan (Eksternal)

Kendala ini berasal dari luar, karena itu pustakawan harus dapat bekerja keras dan meningkatkan profesionalisme untuk dapat menanggulangi kendala atau hambatan yang ada. Kendala tersebut adalah sebagai berikut:

1) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan perpustakaan.

2) Lemahnya manajemen organisasi.

3) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.31

31


(43)

Dalam literatur lainnya pelaksanaan kegiatan promosi, seringkali perpustakaan dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya :

1) Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan.

Keterbatasan sumberdaya yang ada di perpustakaan menyebabkan perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan. Padahal kuantitas dan kualitas layanan

merupakan “produk” andalan dalam promosi perpustakaan.

Keterbatasan sumberdaya umumnya disebabkan minimnya anggaran pengembangan perpustakaan. Disamping itu keterbatasan keterampilan dan pengetahuan dari staf perpustakaan yang ada kurang mendukung terciptanya profesionalisme dalam melaksanakan tugas-tugas kepustakawanan, sehingga berakibat layanan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara optimal.

a) Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representatif

Salah satu unsur yang menunjang keberhasilan perpustakaan adalah fasilitas gedung, baik ditinjau dari segi luas, tata ruang, lokasi dan sebagainya.

b)Masyarakat akademis belum memandang secara benar terhadap tugas, fungsi dan peranan perpustakaan.

Hambatan dalam promosi perpustakaan bukan hanya dari pihak penyelenggara perpustakaan saja tetatpi sebaliknya juga dari pihak pemakai. Meskipun untuk mendapatkan jasa layanan informasi tidak diperlukan banyak biaya bahkan ada yang tidak


(44)

sama sekali, tetapi minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas dan layanan perpustakaan masih kurang.32

Dalam pemaparan diatas mengenai kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dapat disimpulkan, kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam dan luar perpustakaan. Kendala dari dalam seperti terbatasnya sumberdaya manusia di perpustakaan tersebut dan untuk kendala dari luar seperti lokasi kurang strategis dan lain-lain.

C. Minat Baca

1. Pengertian Minat Baca

Menurut Poerwadarminta (1976) dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia minat yaitu perhatian, kesukaan (kecendrungan hati) kepada sesuatu, keinginan. Minat yaitu kemauan yang terdapat dalam hati atas sesuatu, gairah, keinginan. Minat merupakan sumber motifasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka berminat, ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.33

Baca adalah kata kerja yang berarti membaca. Membaca ialah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melaksanakan apa yang tertulis itu,

mengucapkan (do’a, dan sebagainya)34

. Membaca yaitu melihat isi sesuatu yang:

32

http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf, 02/05/2014

33

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),h. 769.

34


(45)

a. Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik. Menurut David Eskey tujuan membaca semacam ini adalah reading for pleasure. Bacaan yang dijadikan obyek kesenangan menurut David adalah sebagai ”bacaan ringan”;

b. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca buku-buku pelajaran buku ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca untuk meningkatkan pengetahuan disebut juga dengan reading for intellectual profit;

c. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca booklet tentang resep masakan, membaca prosedur kerja dari pekerjaan tertentu. Kegiatan membaca semacam ini dinamakan dengan reading for work.35

2. Faktor Yang Mampu Mendorong Bangkitnya Minat Baca Masyarakat.

Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi;

b. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.

c. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif. Maksudnya, adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.

d. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual.

35

Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia


(46)

e. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.

Faktor-faktor tersebut dapat terpelihara melalui sikap-sikap, bahwa dalam diri tertanam komitmen membaca memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan, wawasan dan kearifan. Sedangkan pengertian promosi disini, tidak hanya bertujuan untuk dikenal masyarakat secara luas, tetapi yang juga penting adalah masyarakat juga mau membelinya atau memanfaatkannya secara maksimal. Hal ini disadari oleh pemikiran bahwa sasaran utama dari sebuah jasa perpustakaan adalah memberikan ayanan yang semaksimal mungkin bagi masyarakat pengguna. Ketika pengguna datang membutuhkan informasi, mutu suatu perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna dapat diukur dengan kemampuannya memberikan buku yang tepat kepada pengguna pada saat buku tersebut dikehendaki secara tepat dan benar.36

36

Soeatminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: kanisius,


(47)

32

METODE PENELITIAN

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Dalam penelitian ini Penulis menjadikan

subyek yang diteliti adalah pengunjung yang berkunjung ke Perpustakaan tetapi belum menjadi anggota.

A. Jenis Penelitian

Penelitian Kuantitatif digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara promosi yang dilakukan oleh perpustakaan umum dengan minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kab. Majalengka. Sedangkan jenis penelitiannya adalah Desktiptif. Metode deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.2 Sehingga dengan penelitian

deskriptif ini diharapkan bisa menggambarkan kejadian atau fenomena secara sistematis sesuai dengan fakta yang dilapangan atau diteliti.

B. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang digunakan adalah :

1. Sumber data primer adalah data yang didapat langsung tempat survey ataupun dari responden langsung. Dalam hal ini sumber data akan diperoleh dari survey langsung ke perpustakaan UPTD Perpustakaan Daerah Kab. Majalengka, membagikan kuesioner untuk pengunjung dan

1

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta:Alfabeta,2007),h. 1

2

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 29


(48)

anggota perpustakaan, juga dari pihak perpustakaan tersebut.

2. Sumber data sekunder adalah data yang di dapat dari literatur-literatur yang ada atau internet.

C. Populasi dan Sempel

Untuk menentukan sampel yang dapat mendukung penelitian ini, penulis menggunakan Rumus Solvin ( 1960) sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi

e² = Batas kesalahan yang diinginkan3

Populasi yang digunakan adalah penelitian ini adalah anggota perpustakaan UPTD Perpustakaan Daerah Kab. Majalengka dimana anggota untuk tahun 2013 dari Januari-Juni sebanyak 113 orang anggota. Sehingga yang menjadi sampel peneliatian adalah:

Diketahui : N = 113

e² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir)

Jawaban:

= 54 orang

Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 54 orang.

3


(49)

Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik sampling aksidental, dimana menurut Sugiyono, teknik sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.4

D. Variabel Independen dan Variabel Dependen

Untuk menjawab penelitian ini penulis menggunakan metode

”hubungan kausal”, dimana menurut Sugiyono ”Rumusan Hubungan Kausal

adalah hubungan yang bersifat sebab akibat”. Sehingga disini ada variable

independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang dipengaruhi).5

Dalam hal ini penulis memilih bahwa variabel independen (X) Promosi Perpustakaan sedangkan untuk variabel dependen (Y) Minat Baca.

X : Promosi Y : Minat Baca

4

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h.122

5

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h.56


(50)

Tabel. 3.1

Variable Independen (X) dan Variable Dependen Variable Independen (X) Variable Dependen (Y) Promosi

Indikatornya :

a. Media Cetak (No. 1,2,3,4) - Flayer/Brosur (No. 2 & 3) - Spanduk (No. 4)

b. Media Elektronik (No. 11-12)

- Website ( No. 11) - Radio (No. 12) c. Kegiatan (No. 5-10)

- Mobil Keliling (No. 6) - Pameran Buku (No. 5) - Seminar & Pelatihan

(No.8&9) - Bintek (No. 7) - Story Telling (No.10)

Minat Baca Indikatornya

a. Kesenangan (No. 5) b. Pengetahuan (No. 1-4) c. Keterampilan (No. 6-9)

Sehingga jumlah pertanyaan untuk Variabel independen dalam hal ini promosi sebanyak 12 pertanyaan, sedangkan untuk pertanyaan variabel dependen yaitu minat baca sebanyak 9 pertanyaan, jadi jumlah pertanyaan untuk mengukur inidikator variabel tersebut sebanyak 21 pertanyaan.

E. Penelitian Terdahulu

Tirwan (2012) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. penelitian “Pengaruh Kompetisi Sosial Guru Terhadap Motivasi belajar Siswa Di SMP dua Mei Ciputat”. Penelitian yang dilakukan oleh Sdr. Tirwan memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan


(51)

oleh penulis. Kesamaannya terletak di masalah Pengaruhnya, dimana Sdr. Tirwan menjabarkan pengaruh Kompetisi Sosial Guru yang dilakukan di SMP dua Mei Ciputat. Dan yang berbeda dari penulis adalah selain membahas promosi penulis juga membahas minat baca masyarakat dan pengaruh dari promosi terhadap minat baca masyarakat. Untuk metode penelitianpun berbeda dimana. Tirwan menggunakan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, studi kepustakaan, obsevasi dan wawancara sedangkan penulis

Sonia Nustika (2010) jurusan ilmu perpustakaan universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. judul penelitian “Promosi yang dilakukan di Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional”. Penelitian yang dilakukan oleh Sdr. Sonia Nustika memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kesamaannya terletak di masalah promosinya, dimana Sdr. Sonia menjabarkan promosi yang dilakukan di Kementrian Pendidikan Nasional. Dan yang berbeda dari penulis adalah selain membahas promosi penulis juga membahas minat baca masyarakat dan pengaruh dari promosi terhadap minat baca masyarakat. Untuk metode penelitianpun berbeda dimana Sdr. Sonia menggunakan deksritip kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, studi kepustakaan, obsevasi dan wawancara sedangkan penulis selain tersebut diatas penulis juga menggunakan data statistik dalam hal ini menggunakan SPSS untuk membuktikan hipotesis penulis. Dan untuk tempat Observasinyapun berbeda Sdr. Sonia di Kementerian Pendidikan Nasional dan penulis di Perpustakaan UPTD Perpustakaan Daerah Kab. Majalengka.


(52)

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini secara langsung dari objek penelitian, yaitu dengan cara:

1. Interview (wawancara)

Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pencara informasi (Interviewer) dan sumber informasi (Interviewee).6 Hal ini dilakukan agar penulis tahu sejauh mana promosi yang dilakukan oleh pihak perpustakaan Umum dan apakah ada peningkatan masyarakat daerah untuk memanfaatkan perpustakaan tersebut.

2. Kuesioner

Kuesioner dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang menjawab).7 Dalam pembuatan kuesioner ini adalah untuk mendapatkan data pendukung dalam penelitian pengaruh promosi dan minat baca, dimana dengan adanya kuesioner ini penulis mengaharapkan adanya jawaban apakah ada pengaruh promosi dan minat baca. Agar kuesioner ini bisa diolah untuk dijadikan data maka perlu diberikan nilai untuk setiap jawabannya. Karena dengan skala pengukuran ini maka nilai variable yang diukur dengan instrument-instrumen tertentu dalam

6

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan:Teori-Aplikasi (Jakarta:

Bumi Aksara, 2006), h.179.

7

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1986),


(53)

dinyatakan dalam bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Dari uraian diatas maka penulis memberikan skor untuk setiap jawabannya dengan menggunakan Skala Likert. Dimana skala likert merupakan cara untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Sehingga dalam skala likert ini variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable, yang kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan.8

Dan untuk keperluan analisa maka jawaban tersebut diberikan skorsebagai berikut :

Sangat Setuju = 4 Setuju = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1

G. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka Perpustakaan UPTD Kab. Majalengka sebagai responden. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut: a. Tahap Pemeriksaan (Editing)

Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan dalam pengisian angket.

8


(54)

b. Tabulasi

Tabulasi adalah menyusun data kedalam tabel dengan cara menyajikan hasil perolehan dari jawaban-jawaban. Pentabulasian digunakan untuk mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah didapatkan informasi mengenai persentase.

Persentase data dalam penelitian ini mengunakan persentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi (jawaban terpilih)

N = sampel yang diperoleh (jumlah responden)

Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan ini adalah sebagai berikut:

0% = tidak satupun

1 -25% = sebagian kecil

26 – 49% = hampir setengahnya

50% = setengahnya

51 – 75% = sebagian besar 76 – 99% = hampir seluruhnya


(55)

H. Teknik Analisis Data

Untuk tehnik analisa data ini, Penulis menggunakan survei langsung kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui korelasi dari Promosi dan Minat Baca Penulis menggunakan Korelasi Product Moment. Hal ini Penulis ambil karena korelasi Product Moment ini dapat digunakan untuk menentukan keterkaitan atau ko-variasi antara dua variabel yang datanya berupa interval. Dalam korelasi ini terdapat dua sifat korelasi yaitu korelasi positif dan negatif. Korelasi positif adalah jika subjek soal atau kasus yang bernilai tinggi pada satu variabel diikuti dengan nilai yang tinggi juga pada variabel lainnya, akan tetapi jika suatu korelasi dikatakan negatif jika satu variabel bernilai tinggi tidak diikuti variabel lain dengan nilai tinggi juga. Rumus korelasi Product Moment sebagai berikut :

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Product Momen N = Jumlah Subjek Uji Coba (Sampel)

∑x = Jumlah Skor Butir (Variabel Independen/Promosi)

∑x² = Jumlah Skor Butir kuadrat (Variabel Independen/Promosi)

∑y = Skor Total (Variabel Dependen/Minat Baca)


(56)

∑xy = Jumlah Perkalian Skor Butir dengan Skor Total

Korelasi dalam hal ini “r” dalam kasus korelasi Product momen berada

dalam rentang r = -1,00 sampai r =1,00 sebagai nilai batas. Jika nilai r = 0 maka tidak ada hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.9

Sedangkan untuk pengolahan data uji validitas pada penelitian ini menggunakan jasa program SPSS ver. 17 windows dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Masukan data skor dari kuesioner yang telah ditabulasikan ke dalam lembar kerja SPSS.

b. Pilih menu Analyze kemudian pilih submenu scale dan Reability Analysis. c. Mengisikan dalam kotak variabel indikator konstruksi.

d. Pilih Correlation Coefisien Person didapatkan hasil Output.

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Sugiyono adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sampai data terbukti.10 Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Dimana hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif.

H0 = Tidak ada hubungan yang positif/signifikan antara promosi perpustakaan dengan minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan daerah Kabupaten Majalengka

H1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara perpustakaan dengan minat baca masyarakat di UPTD perpustakaan Daerah kabupaten Majalengka.

9

Conseulo G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian (Press-UI,1993) h. 260-261

10


(57)

42

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian 1. Sejarah Perpustakaan

Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka sudah berdiri sejak

tahun 1961, pada saat itu perpustakaan diberinama “Taman Pustaka Rakyat atau Taman Perpustakaan Rakyat”. Sejak tahun 1983 Taman Pustaka Rakyat berubah nama menjadi Taman Perpustakaan Masyarakat Tipe C (TPMC), yang menjadi dasar adanya perubahan nama tersebut sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 03/1983 sebagai realisasi keputusan bersama antara :

a. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0103 tahun 1981 tentang Pokok-Pokok Kebijakan dan Pengembangan Perpustakaan di Indonesia.

b. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 09 tahun 1998 tentang Pembentukan Struktur Organisasi Tenaga Kerja.

c. Intruksi Menteri Dalam Negeri tahun 1988 tentang Petunjuk Pelaksana Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum.

2. Visi Perpustakaan

Visi perpustakaan Kabupaten Majalengka adalah “Mewujudkan

Masyarakat Majalengka Religius, Maju dan Sejahtera Berbasisi

Pengetahuan”. Visi ini sesuai dengan Visi Kabupaten Majalengka itu


(58)

3. Misi Perpustakaan

a. Memperluas akses bagi seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka baik laki-laki maupun perempuan untuk mendapatkan layanan perpustakaan sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi guna meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan masyarakat.

b. Menjadikan perpustakaan daerah sebagai unit dan mitra transformasi informasi dan komunikasi pemerintah Kabupaten Majalengka yang berupa karya tulis, karya cetak dan karya rekam dengan berbagai elemen masyarakat.

c. Memfasilitasi pemberdayaan perpustakaan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan, institusi, organisasi dan masyarakat guna meningkatkan sistem dan mekanisme layanan perpustakaan yang berkualitas.

d. Meningkatkan kegemaran dan budaya membaca melalui kegiatan penyediaan bahan bacaan bermutu, murah dan terjangkau serta menyediakan sarana dan prasarana perpustakaan yang mudah diakses. e. Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas tata kelola

perpustakaan daerah serta memperluas jaringan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai instansi/organisasi melalui jejaring perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

4. Tata Tertib Perpustakaan

a. Tata tertib peminjaman dan pengembalian buku sebagai berikut: 1) Kartu Anggota dan Kartu Peminjam harus dibawa jika akan


(59)

meminjam buku. Jika anggota kehilangan Kartu Anggota dan Kartu Peminjam segera lapor ke Petugas Perpustakaan.

2) Pengganti Kartu Anggota yang hilang di kenakan biaya. 3) Maksimal jumlah buku yang di pinjam adalah dua judul.

4) Jika terjadi keterlambatan pengembalian buku maka akan dikenakan denda per jumlah hari terlambat.

5) Kartu Anggota atau Kartu Peminjam tidak boleh di kasihkan kepada orang lain, kecuali untuk peminjam anak kecil yang di daftarkan oleh Orang Tuanya.

6) Jika terjadi kehilangan atau merusak buku maka anggota harus mengganti buku tersebut.

7) Lama Peminjaman 7 hari (1 Minggu).

8) Jika akan memperpanjang buku yang di pinjam Anggota harus melaporkan terlebih dahulu ke petugas.

b. Tata Tertib Masuk Perpustakaan: 1) Berpakaian Rapih dan Sopan.

2) Tas, Jaket, Topi dititipkan di tempat penyimpanan barang yang sudah disedikan, kecuali barang berharga.

3) Sebelum mencari/membaca terlebih dahulu isi data pengunjung. 4) Tidak membawa benda tajam dan binatang ke ruang koleksi

perpustakaan dan ruang baca.

5) Mengambil koleksi dari rak maksimal 5 buku, secara tertib.

6) Tidak menggunting atau menyobek dan mencoret-coret buku perpustakaan


(60)

7) Bahan pustaka yang sudah dibaca di simpan di meja baca dengan rapih.

8) Tidak menggangu pengguna perpustakaan lain.

5. Layanan Perpustakaan

a. Jenis layanan

Bentuk layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka terdiri atas:

1) Layanan sirkulasi adalah layanan yang diberikan kepada pemustaka untuk dapat meminjam bahan pustaka/koleksi perpustakaan;

2) Layanan referensi adalah layanan yang diberikan kepada pemustaka yang memerlukan bantuan penelusuran informasi dalam berbagai subyek dan berbagai sumber ataupun memberikan bahan rujukan pada koleksi lain sesuai dengan bidang/informasi yang dibutuhkan;

3) Layanan penelusuran informasi secara elektornik yaitu layanan internet kepada pemustaka dengan menyediakan komputer;

4) Layanan koleksi khusus adalah layanan yang diberikan kepada pengunjung untuk membaca di tempat atau memfotocopy sebagian koleksi referensi, karya ilmiah, tandan dan serial.

5) Layanan Perpustakaan Keliling;

6) Layanan Bimbingan Pengguna Perpustakaan adalah layanan yang diberikan kepada pemustaka dengan memberikan petunjuk dan memandu pemustaka dalam menggunakan bahan pustaka/koleksi perpustakaan serta alat bantu perpustakaan;


(61)

7) Layanan penyebaran informasi adalah layanan yang memberikan informasi kepustakaan yang baru terbit, seperti penyebaran bibliografi dan indeks, berita baahan pustaka/koleksi, tabloid perpustakaan dan pendidikan serta berita buku baru (display). 8) Layanan pendidikan dan pelatihan, forum diskusi, seminar,

pameran, bursa buku murah dan pembinaan kepustakaan lainnya. b. Jadwal layanan

Waktu layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka dilaksanakan 6 (enam) hari dalam seminggu kecuali hari libur nasional dengan jam layanan sebagai berikut :

a. Senin s.d. Jum’at : Pukul 08.00 Wib s.d. Pukul 17.00 Wib. b. Sabtu : Pukul 08.00 s.d. 13.00 Wib.

c. Titik Layanan

Agar memudahkan masyarakat untuk medapatkan informasi maka UPTD Kab Majalengka mengadakan kunjungan langsung ke beberapa titik diantaranya:

1) Desa Weragati Kecamatan Palasah.

2) Desa Sukaraja Wetan Kecamatan Jatiwangi . 3) Desa Pagandon Kecamatan Kadipaten. 4) Desa Ciomas Kecamatan Sukahaji.

5) Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura. 6) SMPN 3 Majalengka.

7) SMPN 1 Kadipaten. 8) SMPN 4 Maja.


(62)

9) UNMA. 10)STAI PUI. 11)YASIKA.

12)SMAN 1 Majalengka.

6. Sumber Daya Manusia

a. Jumlah pegawai UPTD Kabupaten Majalengka sebanyak 24 Orang. Berdasarkan latar belakang pendidikan yakni SMA 13 Orang, D.2 3 Orang. D.3 1 Orang, S.1 : 6 Orang dan S.2 1 Orang.

b. Jumlah Pustakawan Fungsional yakni 2 Orang tenaga ahli dan 2 Orang tenaga terampil.

7. Koleksi Perpustakaan

Untuk menunjang meningkatkan kecerdasan untuk masyarakat Majalengka sesuai dengan Visi dan Misinya maka perpustkaan majalengka berusaha untuk memperbaharui dan menyediakan berbagai jenis bahan pustaka sehingga bisa memberikan informasi yang memadai. Sampai sekarang Perpustakaan UPTD Kab Majalengka memiliki Koleksi buku dan jumlah buku sebagai berikut:

Tabel. 4.1 Koleksi

No. Klasifikasi Buku Jumlah Buku Jumlah Judul

000 1.405 Eksemplar 1.191 Judul

100 960 Eksemplar 745 Judul

200 3.585 Eksemplar 2.559 Judul

300 2.652 Eksemplar 1.506 Judul

400 871 Eksemplar 642 Judul

500 1.514 Eksemplar 909 Judul

600 3.959 Eksemplar 2.591 Judul

700 1.306 Eksemplar 841 Judul

800 4.888 Eksemplar 3.113 Judul


(63)

Buku Baru Pengadaan Tahun 2012

6.519 Eksemplar 1.503 Judul Buku Baru Pengadaan

Tahun 2013

6.092 Eksemplar 1.253 Judul

8. Gedung dan Fasilitas

a. Gedung : 350 M2

Gedung UPTD Perpustakaan Kab Majalengka terletak di Jl. KH Abdul Halim No. 205 Majalengka-Jawa Barat.

b. Fasilitas

1) Ruangan Baca : 6 X 6 M2

Ruang baca disini perpustakaan memberikan kemudahan pemustaka agar dengan leluasa mencari buku-buku referensi yang disiapkan dalam rak-rak.

2) Ruangan Layanan Internet : 3 X 4 M2

Perpustakaan menyediakan layanan internet gratis guna memudahkan pemustaka mencari bahan referensi.

3) Ruangan Referensi : 6 X 7 M2

4) Ruangan Audio Visual : 6 X 7 M2

Dalam Ruangan ini perpustakaan menyediakan CD-CD yang berhubungan dengan peningkatan sumber daya manusia/ pembacanya.

9. Pemustaka a. Pengunjung

1) SD/MI/TK 1.607 Orang


(64)

3) SMA/MA 2.532 Orang

4) Mahasiswa 1.503 Orang

5) PNS/Polri/TNI 1.076 Orang 6) Masyarakat Umum 1.331 Orang

b. Peminjam

1) SD/MI/TK 2.580 Orang

2) SMP/MTs. 3.736 Orang

3) SMA/MA 4.690 Orang

4) Mahasiswa 2.780 Orang

5) PNS/Polri/TNI 1.331 Orang 6) Masyarakat Umum 2.209 Orang

c. Promosi Yang Telah Dilakukan

UPTD Perpustakaan Majalengka mengadakan Promosi mulai dari tahun 1993 sampai tahun sekarang. Dibawah ini adalah Promosi yang telah dilakukan oleh UPDT Perpustakaan Majalengka :

1) Mobil Keliling

Mobil keliling dilakukan pertama kali pada tahun 1993, wilayah yang sudah dijangkau oleh mobil keliling sebanyak 180 desa yang ada di Kab. Majalengka. Mobil keliling ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali, tetapi pada mulai tahun 2012 mobil keliling sudah tidak dijalankan, hal ini dikarenakan masalah biaya/anggaran. Padahal respon dari masyarakat yang dikunjungi sangat baik dan sangat membantu masyarakat desa dalam menambah wawasannya.


(65)

2) Pamplet

Pamplet baru diadakan tahun 2012 awal dilaksanakan sampai sekarang, tetapi masih terbatas hanya ditujukan ke orang yang datang ke Perpustakaan saja.

3) Baliho (Spanduk)

Promosi melalui media baliho ini dilakukan hanya pada tahun 2008, dimana ini hanya memperkenalkan untuk Perpustakaan Majalengka kepada masyarakat. Reasponnya cukup bagus sehingga banyak masyarakt yang mau berkunjung ke perpustakaan.

4) Bazar/Pameran Buku

Bazar yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Majalengka mulai ada tahun 2007 yang bertempat di Perpustakaan Majalengka di Jalan Abdul Halim, tetapi untuk tahun 2008 bazar dilaksanakan di lapangan ditengah kota Majalengka. Dan Respon dari masyarakat sangat bagus, karena bazar tersebut menjaring beberapa produsen buku-buku pelajar seperti Erlangga dll.

5) Website

Website Perpustakaan Majalengka ada sejak tahun 2008, tetapi sejak tahun 2011 dimana setelah terjadi kebobolan di perpustakaan dengan adanya beberapa fasilitas yang diambil pencuri sehingga sejak hari itu Website dan Undercontruction.

6) Bintek

Bintek disini seorang Pustakawan Ahli yang ada di UPTD Perpustakaan Majalengka, memberikan petunjuk dan bimbingan


(66)

untuk Perpustakaan-perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah, Desa dan Instansi yang ada di Kab. Majalengka. Bintek ini telah dilakukan sejak tahun 2008

7) Menerima Kunjungan ke Perpustakaan

Untuk mempromosikan Perpustakaan dan fasilitas apa saja yang dimiliki maka UPTD Perpustakaan Majalengka membuka kesempatan untuk sekolah-sekolah mengadakan kunjungan langsung, hal ini mulai dilakukan sejak 2010. Hal ini dilakukan agar dengan mereka mengetahui fasilitas yang ada maka mereka mau kembali ke perpustakaan menjadikan perpustakaan tempat mencari informasi. Untuk menarik simpati mereka dari pihak UPTD Perpustakaan Majalengka selalu memberikan souvenir yang menarik, sehingga membuat pengunjung tertarik untuk datang kembali.

8) Sosialisasi Ke Sekolah-Sekolah

Selain membimbing Perpustakaan di sekolah-sekolah, Pustakawan Ahli juga memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya perpustakaan. Oleh karena itu mereka sering menjadi pembicara langsung di depan anak-anak sekolah terutama yang telah dilakukan di anak-anak TK. Tujuan diadakan sosialisasi ini untuk memberikan pengenalan perpustakaan sejak dini, dan menanamkan bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi. Hal ini dilakukan sejat tahun 2008 sampai sekarang.


(67)

d. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Baca di UPTD Perpustakaan Majalengka

Setelah Perpustakaan mengadakan promosi sejak tahun 1993, ada peningkatan jumlah orang yang meminjam dan menjadi anggota perpuastakaan. Berikut ini Penulis sajikan trend dari pengaruh promosi terhadap minat baca masyarakat mulai tahun 2011-2013 :

Tabel 4.2

Jumlah anggota dan buku yang dipinjam

Tahun Jumlah Anggota Jumlah Buku yang dipinjam

2011 1150 25169

2012 820 21943

2013 630 13802

Jika melihat data di atas, bahwa terjadi penurunan jumlah anggota dan jumlah buku yang dipinjam, hal ini diakibatkan sejak tahun 2012 promosi yang biasa dilakukan seperti Mobil Keliling, Website, Baliho, Bazar, dan Bintek sudah tidak pernah dilakukan lagi oleh UPTD Perpustakaan Majalengka. Jika dilihat dari data tersebut diatas dengan tidak adanya promosi sejak tahun 2012, adanya penurunan baik dijumlah anggota maupun jumlah buku yang dipinjam.

Dari tahun 2011 dan 2012 terjadi penurunan jumlah anggota sebesar 29% dan dari tahun 2012 dan 2013 sebesar 23%. Dan jika dilihat jumlah buku yang dipinjam juga terjadi penurunan yang signifikan dari tahun 2011 ke 2012 penurunan sebesar 13% dan dari tahun 2012 ke 2013 sebesar 43%.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ari Herdiana, lahir di Majalengka pada tanggal 20 April 1991, dari pasangan Bapak E. Mahmudin dan Ibu Dedeh Kurniasih. Anak ke 4 dari 4 bersaudara terdiri dari 2 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki. Sekarang tinggal daerah Kampung Tengah Pasar Rebo Jakarta Timur, sedangkan tempat tinggal Orang tua di Jl. Olah Raga No. 104 Rt/Rw 03/05 Kab. Majalengka, Jawa Barat. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Majalengka yaini SDN 2 Majalengka (1999-2005), SMPN 2 Majalengka (2005-2008), SMA PGRI 1 Majalengka jurusan IPS (2008-2010), dan kuliah mengambil Jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014) dan menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat Baca Masyarakat