Sistem Layanan Terbuka Sistem Layanan Perpustakaan

12 memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menemukan dan memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan tersebut.

2.2.1.1. Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan terbuka pada perpustakaan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari bahan pustaka yang dibutuhkannya. Pengguna diizinkan masuk ke ruangan koleksi perpustakaan, memilih, serta mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Dengan sistem ini, pengguna perpustakaan dapat melihat langsung koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Pengguna perpustakaan diperbolehkan untuk membaca koleksi perpustakaan ditempat atau meminjam koleksi perpustakaan tersebut. Menurut Darmono 2001, 139 “sistem layanan terbuka adalah sistem yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustaakan”. Sedangkan sistem layanan terbuka menurut Lasa 1994, 5 adalah “suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk keruangan koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”. Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan. Sehingga pengguna tidak perlu meminta bantuan pustakawan ataupun petugas perpustakaan untuk mencari koleksi yang diinginkan oleh pengguna tersebut. Hal ini biasa diterapkan oleh perpustakaan besar yang memiliki banyak koleksi. 13 Sehubungan dengan hal diatas Darmono 2001, 140, mengemukakan bahwa ada beberapa keunggulan dan kelemahan yang ditemukan apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka. Adapun keunggulan dari sistem layanan terbuka tersebut yakni: 1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingg bisa diberikan tanggung jawab di bagian lain. Selain keunggulan di atas, sistem layanan terbuka ini juga mempunyai beberapa kelemahan seperti: 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau balau balau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pada sistem layanan terbuka yaitu pengguna akan merasa lebih puas dikarenakan diberi kemudahan dalam menemukan koleksi, jika koleksi yang dibutuhkan tidak tersedia maka pengguna dapat langsung mencari koleksi alternatif lain pada saat itu juga. Sedangkan kelemahan dari sistem ini yaitu berupa letak koleksi perpustakaan yang 14 kemungkinan besar tidak sesuai dengan urutannya, pengguna harus mengenal sistem pengelompokan buku yang dipakai oleh perpustakaan tersebut. Tanpa mengerti sistem pengelompokan buku, pengguna akan sulit menemukan bahan pustaka yang dicari. Sistem layanan terbuka juga membutuhkan keamanan yang lebih baik, karena kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar.

2.2.1.2. Sistem Layanan Tertutup