31
2.4.3.3. Kontak Perorangan
Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui pertemuan langsung antara wakil organisasi dengan pasar target. Promosi dengan kontak perorangan
dapat diatur sedemikian rupa sehingga mendekati kebutuhan, minat dan pribadi pemakai. Hal ini dikarenakan pengguna berhadapan langsung dengan pustakawan,
sehingga terjadi keakraban yang membuat pengguna merasa nyaman untuk menyampaikan secara langsung keinginan dan kebutuhannya dan mendapat
tanggapan langsung dari pustakawan tersebut. Menurut Nickles yang dikutip oleh Tjiptono 1997, 145, mengemukakan
bahwa “Kontak perorangan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain”.
Sedangkan Mustafa 1996, 28 menyatakan bahwa: Metode promosi dengan cara kontak perorangan merupakan metode
promosi yang mendapat tanggapan lebih kuat dari pengguna dibandingkan dengan metode promosi lainnya. Hal ini disebabkan karena pertemuan
langsung antara pustakawan dengan pengguna menyebabkan keakraban sehingga kebutuhan dan keinginan pengguna dapat diketahui dengan jelas
oleh pustakawan.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa kontak perorangan adalah sebuah interaksi langsung antara pustakawan dan pengguna
yang ditujukan untuk menciptakan keakraban sehingga kebutuhan dan keinginan pengguna dapat diketahui secara jelas dan pasti oleh pustakawan.
32
2.4.3.4. Insentif
Sarana yang lain untuk promosi adalah pemberian insentif. Pemberian insentif biasanya disebut sales promotion. Insentif adalah tambahan balas jasa
yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Sehubungan dengan pemberian insentif Mustafa 1996, 31 menyatakan bahwa:
Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai uang atau bukan uang sebagai tambahan terhadap penawaran yang diajukan dengan maksud
untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran itu. Insentif biasanya diberikan kepada orang atau kelompok yang kurang
bermotivasi, acuh tak acuh, atau kurang suka terhadap penawaran suatu produk atau jasa.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemberian insentif dapat dilakukan oleh perpustakaan untuk memotivasi pengguna dalam memanfaatkan
perpustakaan beserta fasilitas dan layanan yang tersedia sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan pemanfaatan perpustakaan.
2.4.3.5. Penciptaan Suasana dan Lingkungan Perpustakaan