Eksipien Formulasi Tablet Penggolongan Tablet Syarat-syarat Tablet

9 8. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran. 9. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran kimia, mekanik dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik. Disebutkan juga beberapa kerugian tablet, diantaranya: 1. Beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat dan kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis. 2. Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukupan atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat di atas, akan sukar atau tidak mungkin diformulasi dan dipabrikasi dalam bentuk tablet yang masih menghasilkan bioavailabilitas obat cukup. 3. Obat yang rasanya pahit, obat dengan bau yang tidak dapat dihilangkan, atau obat yang peka terhadap oksigen atau kelembapan udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum dikempa bila mungkin atau memerlukan penyalutan dulu. Pada keadaan ini kapsul dapat merupakan jalan keluar yang terbaik serta lebih murah.

2.2.2 Eksipien Formulasi Tablet

Agoes 2008, mengutarakan bahwa komposisi tablet umumnya terdiri atas bahan aktif dan eksipien. Eksipien ditambahkan dengan berbagai fungsi dan tujuan spesifik sebagai berikut: 1. Pengisipengencer 2. Pengikat 3. Penghancur disintegrantsuper disintegrant Universitas Sumatera Utara 10 4. Pelincir lubricants 5. Anti lengket anti adhesive 6. Pelicin glidants 7. Pembasah wettingsurface active agents 8. Zat warna colourspigments 9. Peningkat rasa flavors 10. Pemanis 11. Penutup rasa.

2.2.3 Penggolongan Tablet

Syamsuni 2006, menggolongkan tablet ke dalam beberapa jenis, antara lain: a. Berdasarkan metode pembuatannya; 1. Tablet cetak. Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, dengan memberikan tekanan yang rendah ke dalam lubang cetakan. 2. Tablet kempa. Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Umumnya mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan pengaroma, dan bahan pemanis. b. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh; 1. Bekerja lokal; misalnya tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut. 2. Bekerja sistemik; per oral. c. Berdasarkan jenis bahan penyalut; 1. Tablet salut biasasalut gula dragee Universitas Sumatera Utara 11 2. Tablet salut selaput film-coated tablet 3. Tablet salut kempa 4. Tablet salut enterik enteric-coated tablet 5. Tablet lepas lambat sustained-release tablet. d. Berdasarkan cara pemakaian; 1. Tablet biasatablet telan 2. Tablet kunyah chewable tablet 3. Tablet isap lozenges, trochisi, pastiles 4. Tablet larut effervescent tablet 5. Tablet implan pelet 6. Tablet hipodermik hypodermic tablet 7. Tablet bukal buccal tablet 8. Tablet sublingual 9. Tablet vagina ovula.

2.2.4 Syarat-syarat Tablet

Adapun syarat-syarat formulasi tablet menurut Anief 2003, antara lain: 1. Memenuhi keseragaman ukuran 2. Memenuhi keseragaman bobot dan keseragaman kandungan 3. Memenuhi waktu hancur 4. Memenuhi kekerasan tablet 5. Memenuhi keregasan tablet.

2.3 Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel UV-Vis