17
2.4 Validasi
Validasi metode adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa prosedur analitik telah sesuai dengan penggunaan yang dikehendaki. Validasi merupakan
persyaratan mendasar yang diperlukan untuk menjamin kualitas dan hasil dari semua aplikasi analitik Ermer dan McB. Miller, 2005.
Beberapa parameter validasi metode menurut USP antara lain presisi, akurasi, batas deteksi, batas kuantitasi, spesifisitas, linieritas dan rentang,
kekasaran ruggedness, dan ketahanan robutness Gandjar dan Rohman, 2007.
2.4.1 Akurasi Kecermatan
Akurasi atau kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi
dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan, dan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi
spiked-placebo recovery atau metode penambahan baku standard addition method
. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni senyawa pembanding kimia ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan
farmasi plasebo lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Bila tidak memungkinkan membuat
sampel sampel plasebo maka dapat dipakai metode penambahan baku, yaitu dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel
yang diperiksa Harmita, 2004. Harmita 2004 menyebutkan bahwa persen perolehan kembali
recovery dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
18
perolehan kembali =
F
−
A ∗A
x 100 Keterangan:
C
F
= konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan baku C
A
= konsentrasi sampel sebelum penambahan baku C
A
= konsentrasi baku yang ditambahkan
2.4.2 Presisi Keseksamaan
Presisi adalah derajat kesesuaian di antara masing-masing hasil uji, jika prosedur analisis ditetapkan berulang kali pada sejumlah cuplikan yang diambil
dari satu sampel homogen. Presisi dinyatakan sebagai deviasi standar atau deviasi standar relatif Satiadarma, dkk., 2004.
Parameter-parameter seperti simpangan baku SD, simpangan baku relatif Relative Standard Deviation dan derajat kepercayaan haruslah
dikalkulasi untuk mendapatkan tingkat presisi tertentu. Nilai simpangan baku relatif dinyatakan memenuhi persyaratan jika 2 Ermer dan McB. Miller,
2005. Simpangan baku relatif =
2.4.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Batas kuantitasi diartikan
sebagai kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat diukur dalam kondisi percobaan yang sama dan memenuhi kriteria cermat dan seksama
Harmita, 2004. 100
x X
SD
Universitas Sumatera Utara
19
2.4.4 Linearitas dan Rentang