Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Ofloksasin Pembuatan Kurva Kalibrasi

25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Moffat dkk., 2005 menyebutkan bahwa ofloksasin memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada panjang gelombang 225, 226, 256, dan 326 nm; dan dalam larutan basa pada panjang gelombang 288 dan 332 nm. Spektrum ofloksasin dalam etanol memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 225,6 nm A 1 1 = 477, 299,4 nm A 1 1 = 996, 328,8 nm A 1 1 = 385 Al-Omar, 2009. Berdasarkan keterangan tersebut maka ofloksasin dalam sediaan tablet dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri ultraviolet.

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Ofloksasin

Sebelum melakukan penetapan kadar dengan menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet terlebih dahulu dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum meskipun panjang gelombangnya telah tercantum dalam literatur. Hal ini dikarenakan oleh berbedanya panjang gelombang suatu senyawa jika ditentukan pada kondisi dan alat yang berbeda. Penentuan panjang gelombang ini dilakukan pada panjang gelombang 200-400 nm dan pada konsentrasi yang memberikan serapan dengan kesalahan fotometrik terkecil ±0,4343. Untuk mendapatkan konsentrasi tersebut dapat dihitung dengan menggunakan nilai absorptivitas molar ε yang tertera pada literatur, yaitu 36140L mol -1 cm -1 Patel dan Patel, 2011. Dari perhitungan didapatkan konsentrasi pengukuran adalah ± 4,0 µgml perhitungan konsentrasi pengukuran dapat dilihat pada Lampiran 2 dan dari hasil pengukuran diperoleh panjang gelombang serapan maksimum pada 297,5 Universitas Sumatera Utara 26 nm dengan nilai serapan sebesar 0,4403. Kurva serapan ofloksasin dan data absorbansinya dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Tabel 4.1. Gambar 4.1 Kurva serapan ofloksasin pada konsentrasi 4,0 µgml Tabel 4.1 Data absorbansi dari kurva serapan maksimum Panjang gelombang tersebut mendekati panjang gelombang ofloksasin pada serapan maksimum menurut Patel dan Patel2011, yaitu 297 nm. Selanjutnya, panjang gelombang yang diperoleh tersebut digunakan untuk menentukan kurva kalibrasi dan menetapkan kadar ofloksasin dalam sediaan Universitas Sumatera Utara 27 tablet yang beredar di pasaran. Menurut Satiadarma dkk., 2004, penentuan kadar dilakukan dengan mengukur serapan pada panjang gelombang maksimum, agar dapat memberikan serapan tertinggi untuk setiap konsentrasi.

4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Penentuan linearitas kurva kalibrasi ofloksasin dengan konsentrasi 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; dan 6,0 µgml pada panjang gelombang 297,5 nm menunjukkan hubungan yang linier antara absorbansi dengan konsentrasi. Kurva kalibrasi ofloksasin pada panjang gelombang 297,5 nm dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini. Gambar 4.2 Kurva kalibrasi ofloksasin pada panjang gelombang 297,5 nm Gambar 4.2 menunjukkan hubungan yang linier antara konsentrasi dan absorbansi. Persamaan garis regresi yang diperoleh yaitu Y = 0,095119X - 0,0005316 dengan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,9995. Nilai r ≥ 0,995 menunjukkan adanya korelasi hubungan linier yang baik antara x dan y Moffat, dkk., 2005. Data kalibrasi ofloksasin dan perhitungan persamaan regresi dapat dilihat pada Lampiran 3. Universitas Sumatera Utara 28

4.3 Penentuan Kadar Ofloksasin dalam Sediaan Tablet