Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 16 pasien. Namun pada penelitian ini, pengumpulan
sampel akan dilakukan dengan teknik total sampling.
4.3.2.1 Kriteria inklusi
1 Pasien seksio
2 Status fisik : ASA I-II
3 Jenis anestesi : spinal
4 Kehamilan aterm
Status fisik pasien berdasarkam american Society of Anasthesiologist ASA dibagi menjadi kelas-kelas:
1. Pasien normal dan sehat fisis mental 2. Pasien dengan penyakit sistemik ringan dan tidak ada keterbatasan
fungsional 3. Pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat yang menyebabkan
keterbatasan fungsi 4. Pasien dengan penyakit sistemik berat yang mengancam hidup dan
menyebabkan ketidakmampuan fungsi 5. Pasien yang tidak dapat bertahan hidupbertahan dalam 24 jam dengan
atau tanpa operasi 6. Pasien mati batang otak yang organ tubuhnya dapat diambil
E operasiyang dilakukan darurat maka penggolongan ASA diikuti huruf E, mis 2E
4.3.2.2 Kriteria eksklusi
1 Data rekam medik yang tidak lengkap
2 Data pasien dengan riwayat komplikasi anestesi
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder dari Rekam Medik RSUP Haji Adam Malik Medan dengan teknik total sampling.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pengolahan dan Analisa Data
1 Data yang terkumpul kemudian di-coding, yaitu mengklasifikasi
data dan memberi kode tertentu untuk memudahkan dalam pengolahan data. Kode yang digunakan pada penulisan ini adalah
a Usia Pasien : 1= 16-20 tahun, 2=21-25 tahun, 3=26-30 tahun,
4=31-35 tahun, 5=36-40 tahun, 6=41-45 tahun b
Tekanan Darah : 1= Turun, 2=Tetap, 3=Naik 2
Di-entry, data yang telah di-coding selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel perhitungan
3 Cleaning data
Sebelum analisis data, data yang sudah dimasukkan dilakukan pengecekan pembersihan jika ada ditemukan kesalahan.
4 Analisis data dilakukan dengan software computer SPSS untuk
melihat distribusi dan hubungan antar variabel dependen. Data yang diperoleh akan dianalisis secara univariat dan disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi pada variabel independen dan variabel
dependen yang diteliti. Variabel independen adalah anestesi spinal dan variabel dependen adalah tekanan darah
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di instalasi rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
berdiri sebagai Rumah Sakit kelas A pada tahun 1990 dan resmi menjadi Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 502MenkesSKIX1991. Lokasi terletak di Jalan Bunga Lau No. 17, kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Data Penelitian ini diambil dari
bagian instalasi rekam medis yang terletak di lantai I.
Gambar 5.1 RSUP Haji Adam Malik Medan
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis ibu yang melahirkan secara sesar teknik
spinal yang didapat mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Dalam kurun waktu selama 3 bulan terhitung dari bulan September
sampai bulan November 2014, data yang diambil untuk dijadikan sampel dalam penelitian adalah keseluruhan populasi yang memenuhi kriteria
Universitas Sumatera Utara
inklusi, dari 298 yang sesar ditemukan ada 75 yang memenuhi kriteria inklusi.
Berikut ini diuraikan mengenai data distribusi frekuensi sampel dalam penelitian ini dari tabel berikut :
Tabel 5.1 Gambaran Kelompok Usia Pasien Sesar dengan Anestesi
Spinal di Adam Malik Tahun 2014
Kelompok Usia N
Persentase 16-20 tahun
2 2,7
21-25 tahun 15
20,0 26-30 tahun
20 26,7
31-35 tahun 25
33,3 36-40 tahun
9 12,0
41-45 tahun 4
5,3 Total
75 100,0
Dari tabel di atas kita ketahui bahwa kelompok usia terbanyak operasi sesar yaitu pada usia 31-35 tahun dan kelompok usia paling sedikit
pada kelompok usia 16-20 tahun.
Tabel 5.2 Perubahan Tekanan Darah Sistol Preoperasi terhadap
Tekanan Darah Sistol 0 menit
n Tekanan Darah
Sistol Pre- 0‟
Turun 5
6,7 Tetap
63 84
Naik 7
9,3 Total
75 100
Hasil pengukuran tekanan darah sistol dari pre-operasi ke 0 menit anestesi spinal cenderung tetap pada sebagian besar sampel. Hanya sedikit dari
sampel yang mengalami penurunan dan peningkatan tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Perubahan Tekanan Darah Diastol Preoperasi terhadap
Tekanan Darah Diastol 0 menit
n
Tekanan Darah Turun
13 17,3
Tetap 49
65,3 Naik
13 17,3
Total 75
100,0 Hasil pengukuran tekanan darah diastol dari pre-operasi ke 0 menit
anestesi spinal cenderung tetap pada sebagian besar sampel. Hanya sedikit dari sampel yang mengalami penurunan dan peningkatan tekanan darah diastol.
Tabel 5.4 Perubahan Tekanan Darah Sistol 0 menit terhadap Tekanan
Darah Sistol 15 menit
n Tekanan Darah
Sistol 0‟-15‟ Turun
17 22,7
Tetap 58
77,3
Total 75
100,0
Dari Tabel 5.4 didapati bahwa yang mengalami penurunan tekanan darah
sistol lebih banyak dari pengukuran menit sebelumnya. Disamping itu, hasil pengukuran menunjukkan sampel lebih cenderung mempertahankan tekanan
darah tetap. Kemudian, tidak ditemui peningkatan tekanan darah sistol dalam pengukuran menit 0-15 ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Perubahan Tekanan Darah Diastol 0 menit terhadap
Tekanan Darah Diastol 15 menit
n Tekanan Darah
Diastol 0‟-15‟
Turun 21
28,0 Tetap
52 69,3
Naik 2
2,7 Total
75 100,0
Dari Tabel 5.5 didapati penurunan tekanan darah diastol lebih banyak dari pengukuran menit sebelumnya. Tekanan darah cenderung tetap pada
kebanyakan sampel dan ada sebagian kecil dari sampel yang mengalami peningkatan tekanan darah sistol pada pengukuran menit 0-15 ini.
Tabel 5.6 Perubahan Tekanan Darah Sistol 15 menit terhadap Tekanan
Darah Sistol 30 menit
n Tekanan Darah
Sistol 15‟-30‟ Turun
2 2,7
Tetap 72
96 Naik
1 1,3
Total 75
100,0 Hasil pengukuran tekanan darah sistol menit ke-15 terhadap menit ke-30
pada Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar sampel tidak mengalami penurunan tekanan darah. Sampel lebih cenderung tetap tekanan
darah sistolnya
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Perubahan Tekanan Darah Diastol 15 menit terhadap
Tekanan Darah Diastol 30 menit
n Tekanan Darah
Diastol 15‟-30‟ Turun
9 12,0
Tetap 60
80,0 Naik
6 8,0
Total 75
100,0 Hasil pengukuran tekanan darah diastol menit ke-15 terhadap menit ke-
30 yang ditunjukkan pada Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah diastol menurun ketimbang pengukuran sebelumnya. Sampel
cenderung memiliki tekanan darah yang menetap.
Tabel 5.8 Perubahan Tekanan Darah Sistol 30 menit terhadap Tekanan
Darah Sistol 45 menit
n Tekanan Darah
Sistol 30‟-45‟ Tetap
74 98,7
Naik 1
1,3
Total 75
100 Pada pengukuran tekanan darah sistol menit ke-30 hingga menit ke-45
tampak tekanan darah sistol sampel hampir seluruhnya menetap.
Tabel 5.9 Perubahan Tekanan Darah Diastol 30 menit terhadap
Tekanan Darah Diastol 45 menit
n Tekanan Darah
Diastol 30‟-45‟ Turun
5 6,7
Tetap 64
85,3 Naik
6 8,0
Total 75
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 5.9 didapati hasil pengukuran tekanan darah diastol dari menit ke-30 hingga menit ke-45 masih mengalami penurunan pada sebagian kecil.
Sebagian besar sampel menetap tekanan darahnya. Dan masih ditemui sebagian kecil yang mengalami peningkatan tekanan darah diastol.
Tabel 5.10 Perubahan Tekanan Darah Sistol 45 menit terhadap Tekanan
Darah Sistol 60 menit
n Tekanan Darah
Sistol 45‟-60‟ Tetap
72 96
Naik 3
4
Total 75
100,0 Hasil pengukuran tekanan darah sistol pada menit ke-45 hingga menit ke-
60 sebagaimana pada Tabel 5.10 menunjukkan sampel cenderung menetap. Hanya sebagian kecil dari sampel yang meningkat.
Tabel 5.11 Perubahan Tekanan Darah Diastol 45 menit terhadap
Tekanan Darah Diastol 60 menit
n Tekanan Darah
Diastol 45‟-60‟ Turun
4 5,3
Tetap 62
82,7 Naik
9 12,0
Total 75
100,0
Dari Tabel 5.11 didapati tekanan darah diastol pada menit ke-45 hingga
menit ke-60 ini cenderung tetap pada sebagian besar sampel, sisanya mengalami perubahan tekanan darah diastol berturut sesuai banyak sampelnya yaitu
peningkatan, dan penurunan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.Pembahasan
Berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa karakteristik sampel sesar terbanyak di usia 31-35 tahun, hal ini dipengaruhi usia pasien saat menikah dan
dipengaruhi jumlah kehamilannya. Dari pengukuran tekanan darah dalam 6 waktu, yaitu pre-operasi, 0
menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit setelah tindakan anestesi didapati kejadian hipotensi pada pasien sesar dengan teknik spinal terjadi pada
waktu 0 menit hingga 15 menit anestesi spinal. Yaitu pada penurunan tekanan darah sistol pada 22,7 sampel 17 orang dan penurunan tekanan darah diastol
pada 28 21 orang sampel. Hal ini berhubungan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa waktu penurunan tekanan darah yang
berarti yaitu pada menit 0 hingga 15 Sari, 2012. Penurunan tekanan darah ini terjadi karena blokade neuroaksial dari anestesi spinal memblokade saraf T5-L1
yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, pengumpulan darah pooling. Sampel yang tidak mengalami penurunan tekanan darah berhubungan
dengan pemberian cairan profilaksis yang adekuat. Namun tekanan darah yang mengalami penurunan langsung kembali stabil pada pengukuran menit-menit
berikutnya karena adanya peran tatalaksana hipotensi dalam hal ini efedrin untuk membantu menstabilkan tekanan darah. Sehingga pemberian cairan profilaksis
dan tatalaksana yang adekuat adalah kunci untuk mencegah komplikasi hipotensi ini.
Jika pencatatan tekanan darah dalam rekam medik dilakukan tiap 3 atau 5 menit maka akan semakin terlihat jelas gambaran penurunan tekanan darah
seperti penelitian Sari 2012. Dimana dalam penelitian tersebut penurunan tekanan darah terjadi pada menit-
menit awal yaitu 0‟ terhadap 3‟ dan 3‟ terhadap 6‟. Kejadian hipotensi pada penelitian ini terjadi pada 33 sampel. Demikian
juga dalam penelitian Brenck 2009 pencatatan tekanan darah dilakukan tiap 2 menit sebelum bayi keluar dan tiap 5 menit setelah bayi lahir, sehingga
gambaran penurunan tekanan darah yang terjadi sangat nyata pada 10 menit awal anestesi. Kejadian hipotensi pada 56,5 sampel 284 dari 503 pasien.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terjadi hipotensi pada pasien sesar dengan teknik spinal
2. Waktu paling signifikan terjadinya hipotensi yaitu pada pengukuran
0-15 menit pasca anestesi 3.
Jumlah sampel yang mengalami hipotensi 22,7 pada tekanan darah sistol dan 28 pada tekanan darah diastol.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut
1. Kejadian hipotensi bisa dicegah pada pasien sesar dengan anestesi
spinal dengan cairan preloadcoload. 2.
Untuk praktisi agar mengisi data rekam medis lebih lengkap, karena data tidak lengkap salah satu kriteria eksklusi berbagai penelitian
dengan rekam medik. Terkhusus untuk membantu peneliti berikutnya yang ingin meneliti tekanan darah, sebaiknya tekanan
darah dicatat tiap 5 menit. 3.
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai profilaksis yang adekuat untuk mencegah hipotensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU HAMIL 2.1.1. Perubahan Kardiovaskular Maternal selama Kehamilan
a. Darah