commit to user Prinsip
kuantum adalah
semua berbicara-bermakna,
semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi
reward
. Strategi kuantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBAK Apa Manfaat
Bagiku, alami dengan dunia realitas siswa, namai, buat generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi, komunikasi, ulangi
dengan tanya jawab, latihan, rangkuman, dan rayakan dengan
reward
dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan. 4. Model pembelajaran terpadu
Pengajaran terpadu pada dasanya sebagai kegiatan mengajar dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan demikian,
pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan cara ini dapat dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap pertemuan.
5. Model pembelajaran berbasis masalah Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengertahuan mereka sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandiran dan percaya diri.
c. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin 2009: 4 model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok
kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pembelajaran.
Rita Rani Mandal 2009: 96 mengemukakan
The concept of cooperative learning refers to intructional methods and techniques in which
student work in small group and rewarded in some way performence as a group
. Dapat diartikan konsep pembelajaran kooperatif mengacu pada metode dan teknik dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil dan dihargai
kinerjanya dalam kelompok.
commit to user Isjoni 2009: 12 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
Agus Suprijono 2009: 54 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh
guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu
peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas
Bertolak pada pendapat di atas, dapat diambil kesimpulkan bahwa pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalam kelompok.
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Roger dan David Johson dalam Agus Suprijono, 2009: 58 mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran
kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
1.
Positive interdependence
saling ketergantungan positif Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua
pertanggungjawaban kelompok.
Pertama,
mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok.
Kedua,
menjamin semua anggota kelompok secara individual mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
2.
Personal responsibility
tanggung jawab perseorangan Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap
keberhasilan kelompok.
Tujuan pembelajaran
kooperatif adalah
commit to user membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
3.
Face to face promotive interaction
Interaksi promotif Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan
positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah a saling membantu secara efektif dan efesien; b saling memberi informasi dan sarana yang
diperlukan; c memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efesien; d saling mengingatkan; e saling membantu dalam merumuskan
dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi. f saling percaya; g saling
memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. 4.
Interpersonal skill
komunikasi antar anggota Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapian
tujuan peserta didik dalam pencapaian peserta didik harus: a saling megenal dan mempercayai; b mampu berkomunikasi secara akurat dan
tidak ambisius; c saling menerima dan mendukung; d mampu menyelesaikan konflik secara konsttuktif.
5.
Group processing
pemrosesan kelompok Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau
tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak
membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektifitas anggota dalam memberikan konstibusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk
mencapai tujuan kelompok. Lain halnya dengan apa yang dikemukakan Lungdren dalam Isjoni,
2009: 13-14 bahwa unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”.
commit to user 2.
Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri
dalam mempelajari materi yang dihadapi. 3.
Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
4. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para
anggota kelompok. 5.
Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar. 7.
Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
e. Model-model Pembelajaran Kooperatif