commit to user
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA
BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Hakikat Keterampilan Berbicara a. Pengertian Keterampilan
Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cekatan, cakap dan, menyelesaikam tugas. Keterampilan berarti kecekatan, kacakapan dalam
menyelesaikan tugas dengan baik dan benar KBBI, 2002: 1088. Menurut saifulmmuttaqin dalam http:saifulmmuttaqin.blogspot.com
Pengertian adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat, dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
Sejalan dengan hal tersebut, Tri Budiharto 2008: 1-2 juga mengungkapkan pengertian keterampilan yaitu keterampilan berasal dari kata
terampil yang artinya adalah mampu bertindak dengan cepat dan tepat. Istilah lain dari terampil adalah cekatan, cakap mengerjakan sesuatu. Dengan kata
lain keterampilan dapat disebut juga kecekatan, kecakapan, atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat
Bertolak dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan dalam melakukan sesuatu dengan cekatan,
cakap, cepat, dan tepat untuk menyelesaikan suatu tugas.
b. Pengertian Berbicara
Menurut Henry G. Tarigan 2008: 16 berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,
menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Puji Santosa dkk dalam Brown dan Yule, 2008: 6.34 berpendapat bahwa berbicara dapat
diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran.
commit to user Burhan Nurgiyantoro 2001: 76 Mengatakan bahwa berbicara
aktivitas berbahasa kedua, yaitu setelah mendengarkan. Berdasarkan bunyi- bunyi bahasa yang didengarnya itulah kemudian manusia belajar
mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara. Lebih jauh, Mulgrave dalam Tarigan, 2009: 16 menyatakan berbicara
itu lebih daipada hanya sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang
disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar
atau penyimak.
Berbicara merupakan
instrumen yang
mengungkapkan kepada penyimak hampir-hampir secara langsung apakah sang pembicara memahami atau tidak, baik bahan pembicaraanya maupun
para penyimaknya, apakah dia bersikap tenang serta dapat menyesuaikan diri atau tidak, pada saat dia mengkomunikasikan gagasan-gagasannya dan apakah
dia waspada serta antusias atau tidak. Egan 1999: 277 mengemukakan
speaking is at the heart of second languange learning but has been some ignored in teaching and testing for a
number of logistical reasons
. Diartikan bahwa berbicara merupakan tujuan kedua dari pembelajaran bahasa tetapi sering diabaikan dalam tes maupun
pembelajaran itu sendiri untuk alasan yang logis. Sabarti Akhadiah dkk, 19911992: 153 mengungkapkan bahwa
berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Apabila isi pesan itu dapat dapat diketahui oleh penerima pesan, maka akan
terjadi komunukasi antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi itu pada akhirnya akan menimbulkan pengetian atau pemahaman terhadap isi
pesan bagi penerimanya. Haryadi dan Zamzami 19961997: 54 menjelaskan berbicara
merupakan suatu proses komunikasi sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu ke tempat lain. Proses komunikasi itu dapat digambarkan
dalam bentuk gambar 1 berikut ini:
commit to user Gambar 1. Diagram Proses Komunikasi
Dalam proses komunikasi terjadi pemindahan pesan dari komunikator pembicara kepada komunikan pendengar. Komunikator adalah seseorang
yang memiliki pesan. Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu diubah ke dalam simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak.
Simbol tersebut memerlukan saluran agar dapat dipindahkan kepada komunikan.
Selanjutnya, simbol yang disalurkan lewat udara diterima oleh komunikan. Karena simbol yang disampaikan itu dipahami oleh komunikan,
ia dapat mengerti pesan yang disampaikan oleh komunikator. Tahap selanjutnya, komunikan memberikan umpan balik kepada
kominkator. Umpan balik adalah reaksi yang timbul setelah komunikan memahami pesan. Reaksi dapat berupa jawaban atau tindakan. Dengan
demikian, komunikasi yang berhasil ditandai oleh adanya interkasi antara kominikator dengan komunikan.
Berpijak dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa berbicara merupakan sebuah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau pengucapan kata-kata dengan tujuan untuk mengekpresikan, manyatakan maupun menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan secara lisan.
chanelsaluran
Simbollambang
Messegepesan
Komunikatorsender Umpan balikfeed beck
Komunikatorreceiver
commit to user
c. Pengertian Keterampilan Berbicara