Berdasarkan tabel 5.3., didapati bahwa rerata kadar T3 adalah 1,24 ngmL, rerata kadar T4 adalah 7,54 µgdL, dan rerata TSH adalah 28 µIUmL.
5.2. Pembahasan 5.2.1. Analisis Gambaran Karakteristik Penyakit Hipotiroid Kongenital
menurut Kelompok Usia
Pada penelitian ini frekuensi hipotiroid kongenital tertinggi berada pada kelompok usia infant yaitu pada rentang 2 bulan - 2 tahun. Hal ini sesuai dengan
pelaporan Batubara et al 2003 bahwa sebagian besar 53,3 pasien hipotiroid kongenital ditegakkan pada umur 1-5 tahun, hanya 10 pasien yang didiagnosis
sebelum umur 3 bulan. Menurut Vanderpump 2011, penegakkan diagnosa pada usia neonatus sangat kecil persentasenya yaitu 5 dikarenakan tanda dan gejala
yang muncul sangat minimal.
Sedangkan pada kelompok usia remaja yaitu rentang 12-18 tahun tidak ditemukan kasus. Adapun usia rata-rata dari penderita hipotiroid kongenital adalah
19 bulan. Usia termuda adalah 11 hari dan tertua 11 tahun.
5.2.2. Analisis Gambaran Karakteristik Penyakit Hipotiroid Kongenital menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa jumlah pasien laki-laki yang menderita hipotiroid kongenital lebih banyak dibandingkan perempuan
meskipun perbedaannya tidak begitu banyak yakni 18 orang dan 11 orang.
Hal ini berbeda dengan hasil yang dilaporkan oleh LaFranchi 2010 bahwa insidens hipotiroid kongenital di New York State lebih tinggi pada
perempuan 1:1601 daripada laki-laki 1:1763. Menurut literatur, kejadian hipotiroid kongenital lebih sering pada anak perempuan daripada anak laki-laki
dengan perbandingan 2:1.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Analisis Gambaran Karakteristik Penyakit Hipotiroid Kongenital menurut Manifestasi Klinis
Saat gejala klinis hipotiroid sudah tampak secara bertahap, diagnosis sering sudah terlambat. Pada penelitian ini gejala klinis tersering saat diagnosis
adalah makroglosia dan wajah dismorfik dengan persentase yang sama 51,7 diikuti dengan hernia umbilikalis 41,4. Hal ini sejalan dengan penelitan
Batubara et al 2003 yang menyebutkan gejala klinis awal pada hipotiroid kongenital berupa makroglosia 70, wajah tipikal 60, dan hernia umbilikalis
50. Hal ini menunjukkan bahwa kedua hasil penelitian ini sejalan.
Batubara juga menyebutkan bahwa manifestasi klinis sangat bergantung pada etiologi, usia terjadinya in utero, beratnya penyakit, serta lamanya hipotiroid.
Bayi yang sudah memperlihatkan gejala klinis hipotiroid kongenital pada minggu pertama kehidupannya dapat dipastikan sudah mengalami hipotiroid yang
berlangsung lama sebelum anak tersebut lahir.
Menurut Susanto 2009, pada periode bayi biasanya manifestasi klinis hipotiroid kongenital sangat sulit ditemukan, 95 bayi yang lahir dengan
hipotiroid kongenital secara klinis tidak menunjukkan gejala, karena T4 dari ibu dapat melalui plasenta. Gambaran klinis klasik seperti lidah besar, wajah sembab,
dan hernia umbilikalis akan terlihat jelas dengan berjalannya waktu.
5.2.3 Analisis Gambaran Karakteristik Penyakit Hipotiroid Kongenital menurut Hasil Laboratorium
Berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa rata-rata kadar T3 menurut hasil laboratorium pada penderita hipotiroid kongenital adalah 1,24 ngmL, kadar
T4 7,54 µgdL , dan kadar TSH adalah 28 µIUmL.
Belum ada penelitian sebelumnya yang menyebutkan kadar T3, T4, dan TSH, tetapi menurut Susanto 2009 sebagian besar bayi dengan kelainan primer
kelenjar tiroid menetap mempunyai kadar serum TSH 50 mUL. Namun demikian bayi dengan hipotiroid kongenital yang pada saat lahir lebih ringan,
Universitas Sumatera Utara
dapat mempunyai kelainan fungsi tiroid yang menetap dibandingkan bayi yang pada saat lahir fungsi tiroidnya normal, sehingga dokter harus waspada karena
kadar T4 serum pada bay i aterm kadarnya tinggi pada 2 bulan pertama kehidupan 84-210 nmolL dibandingkan nilai rujukan pada dewasa yang diberikan oleh
sebagian besar laboratorium. Demikian juga nilai rujukan normal TSH tergantung pada umur kehamilan dan hari-hari pertama kehidupan. Pemeriksaan kadar T3,
nilai kegunaannya sangat rendah untuk diagnosis hipotiroid kongenital.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan