Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan Sarana Ibadah

55 4.1.6. Analisa Sarana Sarana yang terdapat disekitar kawasan dapat menjadi salah satu faktor dalam menentukan fungsi bangunan yang dirancang dan sebagai sarana yang dapat mendukung kegiatan bangunan yang dirancang. Sarana yang tersedia disekitar kawasan perancangan adalah sebagai berikut:

a. Sarana Pendidikan

Terdapat Yayasan Wanita Kereta Api YWKA dan beberapa sekolah negeri yang tersebar dikawasan Pulo Brayan. Gambar 4.7 Sarana Pendidikan disekitar kawasan perancangan Sumber: Olah data pribadi

b. Sarana Kesehatan

Terdapat Rumah sakit Umum Martha Friska dijalan Yos Sudarso. Gambar 4.8 Sarana Kesehatan disekitar kawasan perancangan Sumber: Olah data pribadi Universitas Sumatera Utara 56

c. Sarana Ibadah

Terdapat beberapa masjid, gereja dan madrasah dikawasan Pulo Brayan. Gambar 4.9 Sarana Ibadah di Sekitar Kawasan Perancangan Sumber: Olah data pribadi 4.1.7. Analisa View View merupakan salah satu faktor dalam menentukan orientasi bangunan. Sehingga bangunan tidak menghalangi view yang ada di kawasan tersebut dan dapat menjadi satu kesatuan dengan view yang ada di sekitar kawasan perancangan. View atau pemandangan pada lokasi site ini didominasi oleh perumahan warga dan juga pertokoan yang berorientasi menghadap di Jl. Cemara. Berikut adalah view keluar dan view kedalam site: a. View Keluar Site View keluar site adalah permukiman penduduk, fly over Brayan, dan deretan bangunan komersil di Jl. Cemara. Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.10 View Keluar Site Sumber: Olah data pribadi b. View Kedalam Site Site yang berbatasan langsung dengan jalan memungkinkan lokasi proyek dapat dilihat dari berbagai arah oleh pengguna jalan. View kedalam site adalah bangunan peninggalan Belanda, bangunan bekas menara air, dan permukiman penduduk. Gambar 4.11 View Kedalam Site Sumber: Olah data pribadi Universitas Sumatera Utara 58 4.1.8. Analisa Tata Guna Lahan Tata guna lahan eksisting pada lokasi ini difungsikan sebagai perumahan deret. Namun pada perencanaannya kedepan lokasi perancangan memiliki fungsi bangunan mix-used. Maka dalam perancangan bangunan akan mengikuti peraturan yang telah dibuat, yaitu mendesain bangunan dengan fungsi mix-used. Hal ini dimaksudkan untuk membantu kota Medan dalam mencapai tujuannya sebagai kota yang ideal. Gambar 4.12 Tata guna lahan eksisting, Kec. Medan Timur Sumber: RUTRK Medan 4.1.9. Analisa Sirkulasi Sirkulasi pada jalan-jalan kawasan perancanan merupakan sirkulasi dua arah, dengan tingkat kemacetan yang tidak terlalu tinggi. Kondisi jalan pada kawasan perancangan juga sudah cukup baik. Namun penataan jalur hijau, dan kenyamanan serta keamanan bagi pejalan kaki belum diperhatikan. Hal ini terlihat dari pedestrian pada sisi jalan yang tidak terawat bahkan ada yang tidak memiliki jalur pedestrian. Oleh sebab itu, pada perencanaan perancangan kawasan Pulo Brayan perlu diperhatikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung dan penggunan jalan. Tidak hanya pengguna kendaraan bermotor, tetapi juga pengguna sepeda dan pejalan kaki. Dan pada lokasi perancangan sirkulasi harus memiliki kualitas yang baik untuk memudahkan pengunjung keluar-masuk bangunan dari jalan disekitar lokasi. Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.13 Sirkulasi sekitar Site Sumber: Olah data pribadi 4.1.10. Analisa Lalu Lintas Arus lalu lintas dari dan menuju kawasan perancangan terlihat padat lancar. Untuk yang melewati fly over kendaraan lancar, tetapi jika melewati jalan dibawah fly over Jl. Yos Sudarso dan sekitarnya maka arus lalu lintas terbilang macet. Hal ini dikarenakan jalan yang kecil dan adanya lintasan rel kereta api. Untuk itu pada perancangan kembali kawasan Pulo Brayan, jalan ini akan diperlebar. Ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan kendaraan dan memberikan ruang hawa untuk bangunan yang berada dibawah fly over. Titik lampu merah pada kawasan ini ada di persimpangan Jl. Krakatau-Jl. Cemara dan persimpangan Jl. Yos Sudarso-Jl. Cemara. Universitas Sumatera Utara 60 Berikut adalah uraian untuk intensitas kendaraan disekitar kawasan perancangan : Jalan Cemara : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda empat, dan kendaraan berat. Jalan Krakatau : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda empat, kendaraan berat dan angkutan umum.. Fly over : lancar, dengan dominasi kendaaran pribadi beroda empat, dan kendaraan berat. Jalan Yos Sudarso : sedikit macet, dengan dominasi angkutan umum, kendaraan pribadi roda dua dan empat. Jalan Bengkel : lancar, sedikit yang melintas jalan ini karena daerah permukiman penduduk. Dominasi kendaraan di jalan ini adalah kendaraan roda dua. Jalan Lampu : lancar, sedikit yang melintas jalan ini karena daerah permukiman penduduk. Dominasi kendaraan di jalan ini adalah kendaraan roda dua. Pada lokasi perancangan direncanakan memiliki sirkulasi yang baik dengan kualitas jalan yang lebar dan panjang untuk memungkinkan kendaraan dapat mengantre didalam tapak sehingga tidak menyebabkan kemacetan pada jalan disekitar lokasi perancangan. 4.1.11. Analisa orientasi a. Iklim  Suhu minimum 23,0º C - 24,1º C, maksimum : 30,6º C - 33,1º C  Kelembaban udara rata – rata : 78 - 82  Kecepatan angin rata – rata : 0,42 msec  Cura hujan perbulan : 211,67 mm-230,3 mm Universitas Sumatera Utara 61  Cura hujan tertinggi bulan : agustus , september , oktober , november , desember , maret dan april 15 Masalah yang dihadapi adalah tingginya curah hujan yang memungkinkan terjadinya genangan air pada tapak dan temperatur yang cukup tinggi menyebabkan ketidaknyaman termal pada bangunan. Solusi yang dapat digunakan adalah dengan membuat drainase yang baik serta penanaman vegetasi serapan sehingga kenyamanan termal tercipta dengan baik serta melakukan perawatan ekstra pada area luar bangunan. b. Matahari Matahari merupakan salah satu faktor penentu orientasi bangunan. Bagaimana pencahayaan alami yang didapat dan bagaimana arah jatuh bayangan bangunan terhadap lingkungan sekitar. Gambar 4.14 Arah Lintasan Matahari Sumber: Olah data pribadi Arah lintasan matahari dari arah timur Jalan Asrama Zipur menuju arah barat Jalan Yos Sudarso. Maka arah permukaan dinding pada arah timur dan barat harus di minimalisir atau dengan bentukkan yang tanggap terhadap keadaan tersebut. 15 Stasiun Klimatologi Sampali Medan U Universitas Sumatera Utara 62

4.2. Analisa Fungsional