Tinjauan Umum Proyek TINJAUAN PUSTAKA

20

2.3. Tinjauan Umum Proyek

2.3.1. Perkembangan Kota Kota Medan merupakan kota metropolitan Mebidangro. Kebijakan Tata Ruang Nasional menempatkan Metropolitan Mebidangro sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN sekaligus sebagai Kawasan Strategis Nasional KSN dengan fokus pengembangan kegiatan ekonomi. Metropolitan Mebidangro berada di posisi strategis Segitiga Ekonomi Regional Indonesia-Malaysia-Thailand IMT- GT. Menanggapi kenyataan tersebut Metropolitan Mebidangro dikembangkan sebagai pusat pelayanan ekonomi berskala regional, nasional dan Internasional. a. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Perencanaan Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo, menyatakan bahwa penataan ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro bertujuan untuk mewujudkan: • Kawasan Perkotaan Mebidangro yang aman, nyaman, produktif, berdaya saing secara Internasional dan berkelanjutan sebagai pusat kegiatan nasional dibagian utara Pulau Sumatera. • Lingkungan perkotaan yang berkualitas dan keseimbangan DAS daerah aliran sungai. • Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan • Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional di Kawasan Perkotaan Mebidangro. b. Pada bagian Utara Kecamatan Medan Timur terdapat potensi yang menjadi salah satu pengembangan Metropolitan Mebidangro, yaitu Stasiun KA Pulo Brayan Kota Medan dan lingkungan sekitar Stasiun KA yang memiliki nilai heritage, dalam buku panduan Mebidangro terdapat elemen-elemen ruang yang dikembangkan, yaitu: • Pusat komersial pelayanan Medan Timur sekaligus Medan bagian utara, jasa perhotelan, perkantoran. • Pusat pelayanan transportasi Stasiun KA Pulo Brayan. • Ruang Terbuka Hijau Taman Kota. Universitas Sumatera Utara 21 2.3.2. Kebijakan Pembangunan Tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan mencerminkan keterpaduan pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar pemangku kepentingan yang tidak terlepas dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah yang lebih luas. Kebijakan dan strategi pengembangan kota Medan yang akan dituju, adalah: “Terciptanya wilayah kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah tujuan investasi” Tujuan pembangunan kota Medan Tahun 2008-2028 berdasarkan RTRW : a. Terwujudnya pemanfaatan ruang kota Medan yang sesuai dengan fungsi kota Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN dan kota Metropolitan serta tanggap terhadap dinamika perkembangan kota yang pesat; b. Merangsang dan mendorong pengembangan sektor-sektor kegiatan ekonomi di kawasan utara dan pusat kota yang diperkirakan mempunyai skala pelayanan lokal, regional dan Internasional, sehingga diharapkan terbina hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan antar kawasan utara Medan dengan kawasan pusat kota maupun daerah belakangnya; c. Penataan Ruang Kota Medan harus berwawasan lingkungan dengan mengikuti kaidah-kaidah dan norma-norma perencanaan yang tepat dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan implementasinya; d. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau RTH kota yang memadai; e. Melindungi kawasan sosial-budaya bersejarah yang merefleksikan elemen-elemen dari unit historis, sejarah pembangunan kota, arsitektur, arkeologi, teknologi dan budaya melalui pelestarian kawasan sosial- budaya dan bangunan bersejarah; Universitas Sumatera Utara 22 2.3.3. Deskripsi Proyek Menanggapi dari perkembangan kota Medan sebagai kota Metropolitan Mebidangro diusulkanlah proyek renewal kawasan Pulo Brayan yang berada di jalan Cemara, kelurahan Pulau Brayan Bengkel Baru, kecamatan Medan Timur sebagai bagian dari perkembangan kota Medan. GDO Expo and Convention Centre adalah sebuah bangunan yang dapat menampung seluruh kegiatan industri wisata MICE Meeting, Incentive, Convention and Exhibition dalam skala internasional. MICE merupakan kegiatan wisata yang juga mengaitkan hubungan diplomasi antar negara yang mencakup kegiatan kongres, konferensi dan pameran. Salah satu syarat membangun MICE adalah dekat dengan layanan transportasi umum. Dan lokasi perancangan MICE ini berada dekat dengan Stasiun KA Pulo Brayan yang sudah memiliki perencanaan proyek MRT Mass Rapid Transit untuk kedepannya. Meningkatnya intensitas warga negara asing berkunjung ke Indonesia melalui kegiatan konferensi maupun pameran, menjadi salah satu hal positif berkembangnya industri wisata MICE. Kegiatan MICE dapat memberikan manfaat langsung pada ekonomi masyarakat seperti akomodasi, usaha kuliner, cinderamata, guide, hingga transportasi lokal, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kawasan perancangan seperti lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi yang baik, dan lebih mengenalkan kota Medan dimata dunia. Universitas Sumatera Utara 23 2.3.4. Prinsip Perencanaan dan Perancangan Proyek Berikut ini merupakan prinsip perencanaan sebuah bangunan dengan fungsi Expo and Convention Centre : a. Menciptakan satu bangunan dengan fungsi konvensi dan eksibisi yang dapat menampung kegiatan MICE Meeting, Incentive, Convention and Exhibition. b. Perancangan tersebut memiliki standar yang harus dipenuhi, yaitu aksebilitas, tempat-tempat destinasi yang menarik, fasilitas akodomasi, fasilitas pameran, dan citra destinasi. c. Merancang sebuah bangunan yang tidak hanya bersifat fungsional dan menarik secara visual tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan energi yang ada dengan baik dan bijak. d. Merencanakan akses menuju lokasi perancangan yang aman dan nyaman bagi pengendara dan pejalan kaki. 2.3.5. KlasifikasiJenis MICE Tabel 2.4 Tabel Jenis klasifikasi Exhibition Centre Roles peran Types of centers Types of exhibits Cultural • Visitors centers • Museum • Art galleries • Science center • National collections • Regional collections • Local collections • Private collections Commercial-cultural • Visitors centers • Private collections • Company sponsored • Privatly operated • Designed exhibitions Commercial • Design centers • Trade centers • Display centers • Company display • Leased space • Featured exhibitions Sumber : Congress, Convention, and exhibition facilities, Fred Lawson Universitas Sumatera Utara 24

2.4. Tinjauan Fungsi