Antioksidan dalam Saliva Stres Oksidatif

Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke rongga mulut sebagai uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran napas, dan paru-paru. Komponen tar mengandung radikal bebas, yang berhubungan dengan risiko timbulnya kanker. Nikotin merupakan bahan yang bersifat toksik dan dapat menimbulkan ketergantungan psikis. Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis, berbentuk cairan, tidak berwarna, dan mudah menguap. Zat ini dapat berubah warna menjadi coklat dan berbau seperti tembakau jika terpapar dengan udara. Nikotin berperan dalam menghambat perlekatan dan pertumbuhan sel fibroblas ligamen periodontal, menurunkan isi protein fibroblas, sehingga dapat merusak sel membran. 5

2.3 Antioksidan dalam Saliva

Saliva merupakan cairan yang kompleks dalam rongga mulut, yang dikomposisi oleh campuran hasil sekretori dari kelenjar mayor dan minor. Saliva mempunyai berbagai mekanisme perlindungan seperti sistem perlindungan imunologi dan enzimatik terhadap bakteri, virus, jamur, perlindungan mukosa, dan juga menggalakkan penyembuhan. 19 Salah satu mekanisme perlindungan adalah sistem antioksidan. Antioksidan mempunyai banyak manfaat kesehatan yang menjadikannya popular dalam proses evaluasi penyakit periodontal. Peroksidase yang dijumpai dalam rongga mulut merupakan enzim yang penting antioksidan dalam saliva. Peroksidase oral ini memainkan dua peran: 20 1. Mengurangi tingkat perokidase hidrogen H 2 O 2 yang diekskresi ke dalam rongga mulut dari kelenjar parotid oleh bakteri dan leukosit 2. Meningkatkan aktiviti antibakterial spesifik dengan cara menghalangi metabolisme dan proliferasi berbagai bakteri dalam rongga mulut. Universitas Sumatera Utara

2.4 Stres Oksidatif

Menurut Sies H, stres oksidatif didefinisi sebagai suatu gangguan dalam keseimbangan pro-oksidan atau antioksidan yang menyebabkan kerusakan yang potensial yaitu proliferasi dari SOR dan radikal bebas. 3,21 Kerusakan jaringan periodontal terjadi apabila homeostatis mengalami ketidakseimbangan yang disebabkan oleh organisme asing menginduksi kerusakan oksidatif dan inflamatori. Interaksi mikrobial bisa menyebabkan stress oksidatif dari aktiviti reaktif SOR atau dari defisiensi antioksidan. Stres oksidatif merupakan faktor penting yang memicu kerusakan jaringan periodontal. 22 SOR seperti anion superoksida, radikal hidroksil, dan hidrogen peroksida, bisa dihasilkan melalui jalur bakteri-host yang menginduksi kerusakan jaringan. Pada waktu yang sama, PMN menghasilkan dan meningkatkan konsentrasi SOR, yang menyebabkan kerusakan oksidatif pada jaringan periodontal. Mekanisme destruktif ini termasuk kerusakan DNA, peroksidasi lipid, kerusakan protein dan oksidasi dari enzim. 23

2.5 Peran Antioksidan dan Mekanisme Penyakit Periodontal