Faktor Etiologi Periodontitis Kronis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Periodontitis Kronis

Periodontitis kronis merupakan penyakit periodontal yang paling umum. Periodontitis kronis berkembang secara lambat dan menjadi signifikan secara klinis pada dewasa tetapi dapat juga terjadi pada anak-anak. 11 Periodontitis kronis didefinisikan sebagai suatu penyakit infeksius yang menyebabkan inflamasi pada jaringan pendukung gigi, kehilangan perlekatan yang progresif dan kehilangan tulang. Merokok dibuktikan dapat meningkatkan keparahan penyakit periodontal. Kerusakan jaringan periodontal pada pasien periodontitis kronis yang perokok ternyata meningkat. Sebagai hasil, perokok dengan periodontitis kronis mengalami lebih banyak kehilangan perlekatan dan tulang dan memiliki poket yang lebih dalam. 12

2.1.1 Faktor Etiologi

Menurut teori Socransky, penyakit periodontal dapat disebabkan oleh berbagai patogen dalam jumlah yang berbeda. Teori beliau menyatakan bahwa 6 hingga 12 spesies bakteri mungkin menyebabkan kebanyakan kasus periodontitis yang destruktif dan spesies tambahan mungkin menjadi penyebab kasus yang lain. Kombinasi bakteri yang berbeda mungkin terdapat pada lesi individual dan bersama- sama memproduksi faktor virulensi yang diperlukan. Selama 25 tahun, beberapa peneliti mengatakan bahwa suatu jumlah bakteri dari flora subgingiva menunjukkan huungan yang positif pada perkembangan penyakit periodontal. Penelitian ini menunjukkan korelasi yang positif di antara kehadiran bakteri dan jumlah bakteri serta tanda-tanda penyakit seperti inflamasi, kedalaman probing yang meningkat dan kehilangan perlekatan. 13 Penelitian lain oleh van Winkelhoff dkk., telah membuktikan bahwa Actinobacillus actinomycetemcomitans A. actinomycetemcomitans, Porphyromomnas gingivalis P. gingivalis, Prevotella intermedia P. intermedia, Universitas Sumatera Utara Bacteroides forsythus B. forsythus, Fusobacterium nucleatum F. nucleatum dan Peptostreptococcus micros P. micros lebih prevalen secara signifikan dalam poket pasien periodontitis kronis dibanding dengan kontrol yang sehat. 13 Peneliti Bragd dkk. dan Slots dkk. telah mengatakan bahwa beberapa spesies bakteri mungkin berperan sebagai marker untuk penyakit karena bakteri tersebut sering dihubungkan dengan tanda klinis penyakit periodontal. Beberapa penelitian retrospektif yang mengaitkan jumlah spesies bakteri dengan perkembangan penyakit periodontal menunjukkan korelasi dengan jumlah P. gingivalis, P. intermedia dan A. actinomycetemcomitans dan mengusulkan bahwa tingkat bakteri ini mungkin mengindikasikan risiko terjadinya kerusakan periodontal di suatu daerah. 13 Penelitian yang sama dilakukan oleh Papanaou dkk. yang menunjukkan bahwa sebanyak 148 pasien dewasa yang berkebangsaan Cina berumur antara 30-59 dengan periodontitis kronis ditemukan peningkatan dalam spesies tertentu, terutama P. gingivalis , T. denticola, B. forsythus dan C. recta, di daerah terjadinya periodontitis yang progresif. 13

2.1.2 Patogenesis Periodontitis Kronis