Variabel Dependen Definisi Operasional Variabel Penelitian

2. Variabel Independen

a. Kekayaan Daerah

Kekayaan adalah kemampuan untuk mencukupi kebutuhan Setyowati, 2016. Kekayaan suatu daerah merupakan sejauh mana tingkat kesejahteraan suatu daerah Sinaga, 2011. Tolak ukur kesejahteraan baik secara individual maupun negara akan berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan persepsi dari sudut mana seseorang memandangnya. Sehingga, untuk mengukur variabel kekayaan daerah, masing-masing orang bisa berbeda pula. Dengan mengadopsi pada penelitian yang dilakukan oleh Liestiani 2008 dan Sumarjo 2010, variabel kekayaan daerah diproksikan dengan PAD. PAD merupakan penghasilan daerah yang berasal dari wilayahnya sendiri Setyowati, 2016. Sumber utama PAD berasal dai pajak dan retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat masing-masing daerah Setyaningrum dan Syafitri, 2012. Semakin besar PAD maka menunjukkan semakin besar pula partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk melakukan pengungkapan secara lengkap dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. � � = �

b. Ukuran Pemerintah Daerah

Ukuran suatu organisasi menunjukkan seberapa besar organisasi tersebut. Semakin besar organisasi biasanya akan semakin komplek pula aturan dan ketentuan yang dimiliki. Terkait dengan pemerintah daerah, semakin besar ukuran pemerintahan maka semakin ia dikenal oleh publik. Untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, semakin besar ukuran pemerintahan maka salah satu cara adalah dengan mengungkapkan informasi yang lebih banyak dalam LKPD. Dengan mengadopsi pada penelitian yang dilakukan oleh Suhardjanto dan Lesmana 2010 variabel ukuran pemerintah diproksikan dengan total aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Total aset didapat dari neraca, yang merupakan gabungan dari total aset lancar dan aset non lancar. � = �

c. Kemandirian Keuangan Derah

Rasio kemandirian keuangan daerah menunjukkan kemampuan pemerintah daerah untuk tetap menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa bantuan dana perimbangan dari pemerintah pusat Dwirandra, 2008. Semakin tinggi rasio kemampuan ini, maka semakin tinggi tingkat kemandirian keuangan suatu daerah Mahmudi, 2007. Dengan mengadopsi penelitian terdahulu oleh Suhardjanto dan Lesmana 2010 serta Setyaningrum dan Syafitri 2012, variabel rasio kemandirian keuangan daerah diproksikan dengan membagi PAD dengan total pendapatan transfer dan total kewajiban. = � + �

d. Intergovernmental Revenue

Patrick 2007 mendefinisikan intergovernmental revenue sebagai jenis pendapatan pemerintah paerah yang berasal dari transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk membiayai operasi pemerintah daerah. Intergovernmental revenue merupakan bagian dari pendapatan yang berasal dari lingkungan eksternal dan besarnya ketergantungan pemerintah daerah dari transfer pemerintah pusat Sumarjo 2010. Dengan mengadopsi pada penelitian terdahulu oleh Patrick 2007 menghitung intergovernmental revenue dengan membagi total intergovernmental revenue dengan total pendapatan. Di Indonesia, intergovernmental revenue biasa dikenal dengan dana perimbangan dari pemerintah pusat. ��� �� = � � � �� � � � �

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK, KOMPLEKSITAS PEMERINTAHAN DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Kota yang

2 12 105

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH dan HASIL AUDIT BPK terhadap TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH di INDONESIA TAHUN 2013

0 15 188

PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, JUMLAH SKPD, UMUR PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Jumlah SKPD, Umur Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKP

0 9 12

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 10 20

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 3 17

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kab

1 6 15

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kab

0 2 16

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA DAERAH DAN KARAKTERISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 82

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

0 0 14

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah KabupatenKota Se-Jawa Tengah Periode 2014-2016)

0 0 17