Ukuran Pemerintah Daerah Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

8

3. Metodologi Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Pemerintah Daerah di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini ada 88 LKPD Provinsi di Indonesia tahun 2012-2014 yang dipilih dengan purposive sampling dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Pemerintah Provinsi di Indonesia periode 2012-2014 yang telah diaudit oleh BPK RI. 2 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD Pemerintah Provinsi di Indonesia periode 2012-2014 yang memeroleh opini WTP dan WDP dari BPK RI. 3 Menyediakan empat komponen LKPD, yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan serta memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel di dalam penelitian ini.

3.2 Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sumbernya diperoleh secara tidak langsung yang dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah dipublikasikan Pratama, 2015. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan metode dokumentasi. Data keuangan yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari ikhtisar Laporan Hasil Pemeriksaan LHP BPK atas LKPD Pemerintah Provinsi di Indonesia periode 2012-2014 dari kantor BPK RI di Jakarta Pusat dan dari website resmi masing-masing pemerintah provinsi di Indonesia.

3.3 Model Penelitian

DISCLO = α + β 1 WEALTH + β 2 ASSETS + β 3 INDEPN + β 4 IRGOVM + β 5 FIND + e Keterangan : DISCLO = Tingkat Pengungkapan LKPD α = Konstanta β 1 – β 5 = Koefisien regresi WEALTH = Kekayaan daerah ASSETS = Ukuran Pemda INDEPN = Rasio Kemandirian IRGOVM = Intergovernmental revenue FIND = Temuan audit BPK RI 9 e = Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian

3.4 Operasionalisasi Variabel

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD dalam komponen Catatan atas Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP. Menurut Chariri dan Ghozali 2007 Pengungkapan dalam LKPD ada 2, yaitu pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela. Namun, penelitian ini hanya akan berfokus pada tingkat pengungkapan wajib. Berdasarkan pada penelitian Suhardjanto dan Lesmana 2010, maka dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengungkapan wajib dalam neraca: penulis menggunakan sistem scoring. Sistem scoring tersebut adalah dengan membuat daftar checklist pengungkapan yang diwajibkan berdasarkan Standar Akuntnsi Pemerintahan. Kemudian, variabel dependen diukur dengan menghitung berapa total butir pengungkapan wajib berdasarkan SAP yang diungkapkan oleh pemerintah daerah. Butir pengungkapan yang seharusnya dilaporkan tertuang dalam PSAP No. 5 sampai dengan PSAP No. 9, yaitu berjumlah 34 butir pengungkapan wajib sesuai dengan PP No. 71 Tahun 2010. Langkah-langkah pengukuran variabel dependen: 1 Memberi skor untuk setiap item pengungkapan dengan cara dikotomi, yaitu memberi nilai 1 untuk item yang diungkapkan dan memberi nilai 0 untuk item yang tidak diungkapkan. 2 Menjumlahkan total nilai atas pengungkapan yang diperoleh masing-masing pemerintah daerah, sehingga diperoleh skor total. 3 Menghitung indeks kepatuhan pengungkapan wajib dengan cara membagi skor total yang diungkapkan dengan skor total yang seharusnya diungkapkan oleh masing-masing pemerintah daerah yang berdasar SAP.

3.4.2 Variabel Independen

3.4.2.1 Kekayaan Daerah

Kekayaan adalah kemampuan untuk mencukupi kebutuhan Setyowati, 2016. Kekayaan suatu daerah merupakan sejauh mana tingkat kesejahteraan suatu daerah Sinaga, 2011. Dengan mengadopsi pada penelitian yang dilakukan oleh Liestiani 2008 dan Sumarjo 2010, variabel kekayaan daerah diproksikan dengan PAD.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK, KOMPLEKSITAS PEMERINTAHAN DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN WAJIB LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Kota yang

2 12 105

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH dan HASIL AUDIT BPK terhadap TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH di INDONESIA TAHUN 2013

0 15 188

PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, JUMLAH SKPD, UMUR PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Jumlah SKPD, Umur Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKP

0 9 12

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 10 20

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Bpk Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Indonesia (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Indonesia).

0 3 17

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kab

1 6 15

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kab

0 2 16

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPALA DAERAH DAN KARAKTERISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN WAJIB DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 82

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

0 0 14

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah KabupatenKota Se-Jawa Tengah Periode 2014-2016)

0 0 17