28 Formula dasar gel yang digunakan dimodifikasi dengan penambahan VCO hasil
hidrolisis dengan berbagai konsentrasi, formula gel yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1Formula gel dengan variasi konsentrasi minyak kelapa murni hasil
hidrolisis
Bahan Formula gel g
A B
C D
Minyak kelapa murni hasil hidrolisis -
5 10
15 Carbomer 941
0,5 0,5
0,5 0,5
Gliserin 10
10 10
10 TEA
0,5 0,5
0,5 0,5
Nipagin q.s
q.s q.s
q.s Air suling
89 84
79 74
Keterangan: A= dasar gel tanpa minyak kelapa murni hasil hidrolisis B = gel dengan kadarMinyak Kelapa Murni Hasil Hidrolisis 5
C = gel dengan kadarMinyak Kelapa Murni Hasil Hidrolisis 10 D = gel dengan kadarMinyak Kelapa Murni Hasil Hidrolisis 15
Pembuatan:
Air, gilserin, minyak kelapa murni hasil hidrolisis dan pengawet dicampur. Carbomer kemudian ditaburkan pada permukaan, dan digerus dengan kecepatan
tinggi. Kemudian ditambahkan TEA sambil digerus perlahan-lahan hingga terbentuk larutan jernih kental berebntuk gel.
3.3 Evaluasi Sediaan
Evaluasi sediaan meliputi pemeriksaan organoleptik dan homogenitas selama 28 hari, yaitu pada minggu ke 0, 2, 4, 6, 8, dan minggu ke 12. Pemeriksaan
pH menggunakan pH meter pada minggu ke 0 dan 12 Suardi, dkk., 2008.
3.3.1 Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis meliputi bentuk, warna, dan bau yang diamati secara visual Suardi, dkk., 2008.
29
3.3.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas akan dilakukan dengan menggunakan objek gelas.
Sejumlah tertentu sediian jika diletakkan pada sekeping kaca atau bahan tranparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak
terlihat adanya butiran kasar Suardi, dkk., 2008.
3.3.3 Pemeriksaan pH
Pemeriksaan pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter.pH meter dikalibrasi dengan larutan dapar pH 7 dan pH 4. Satu gram sediaan yang akan
diperiksa diencerkan dengan air suling hingga 100 mL. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam larutan yang diperiksa, dibiarkan jarum pH meter bergerak
sampai menunjukkan posisi yang tetap. pH yang ditunjukkan jarum dicatat Rawlins, 2003.
3.4Penyembuhan Luka Bakar dengan Sedian Gel Minyak Kelapa Murni
HasilHidrolisis
3.4.1 Pengelompokan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci sebanyak 6 ekor.kelinci dikelompokkan sebagai berikut:
Kelompok I :kontrol negatif tanpa perlakuan
Kelompok II :kontrol positif Bioplacenton
®
Kelompok III : sediaan gel VCO hidrolisis 0 Kelompok IV : sediaan gel VCO hidrolisis 5
Kelompok V : sediaan gel VCO hidrolisis 10 Kelompok VI : sediaan gel VCO hidrolisis 15
30
3.4.2 Induksi Luka Bakar
Rambut pada bagian punggung, sisi kanan, dan sisi kiri kelinci dicukur hingga bersih.Kemudian dianastesi pada sisi yang telah dicukur. Luka bakar pada
kelinci diinduksi dengan menempelkan lempeng besi berdiameter 2 cm yang telah dipanaskan dalam air mendidih 100
C selama 10 menit, kemudian ditempelkan pada punggung kelinci selama 10 detik dan ditunggu selama 30 menit sebelum
diobati Wannarat, dkk., 2009.
3.4.3 Efek PenyembuhanSediaan Gel Minyak Kelapa Murni Hasil Hidrolisis
Sesaat setelah induksi luka bakar, diameter luka awal diukur dan diberi perlakuan sesuai kelompok masing-masing sekali sehari. Kelompok I dibiarkan
tanpa perlakuan, kelompok II diberi Bioplacenton
®
0,1 gr dan kelompok III, IV, V, VI diberi 0,1 grsediaan gel minyak kelapa murni hasil hidrolisis bahan uji
sesuai kelompoknya, dioleskan merata pada bagian luka bakar dengan cottonbud. Pemberian semua perlakuan topikal dilakukan setiap hari sampai luka sembuh,
yang dinyatakan jika diameter luka nol. Luka bakar yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong, dengan
cara mengukur diameter luka bakar seperti pada Gambar 3.1.
dx
1
dx
2
dx
3
dx
4
Gambar 3.1 Cara mengukur diameter luka bakar
31 kemudian dihitung diameter luka bakar setiap hari sampai sembuh diameter =
0dihitung dengan rumus Suratman, dkk., 1996 sebagai berikut:
4 d
d d
d dx
4 3
2 1
+ +
+ =
Dimana: dx = diameter luka hari ke-x d
1
= diameter 1 cm d
2
= diameter 2 cm d
3
= diameter 3 cm d
4
= diameter 4 cm
3.5 Analisis Data