35 saat sediaan dioleskan pada kaca objek. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan
homogen selama waktu penyimpanan.
4.2.3 Hasil Penentuan pH Sediaan
Penentuan pH sediaan gel VCO hasil hidrolisis  dilakukan terhadap sediaan, yaitu: F1 basis gel, F2 formula mengandung 5 VCO hasil hidrolisis,
F3 formula mengandung 10  VCO hasil hidrolisis,  dan  F4 formula mengandung 15 VCO hasil hidrolisisdilakukan dengan menggunakan pH meter
HANNA  instrument dan dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Hasil dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3Data pengukuran pH
Sediaan Nilai pH Rata-rata Pada Minggu Ke-
12 F1
6,9 7,0
F2 6,9
7,1 F3
7,0 7,1
F4 7,0
6,9
Berdasarkan pengukuran pH sediaan gel VCO hasil hidrolisis  selama 12 minggu pengamatan menunjukkan bahwa pH dari sediaan gel VCO hasil
hidrolisis  mengalami perubahan yang tidak signifikan dan cendrung stabil. Penurunan nilai pH pada suatu sediaan dapat dipengaruhi lingkungan seperti gas-
gas di udara yang bersifat  asam yang masuk dalam sediaan gel Idadan Noer, 2012.  Kenaikan nilai pH dapat  dipengaruhi oleh adanya mikroba di dalam
sediaan.  Menurut Balsam 1972, pH untuk kulit adalah 5-8, sediaan memenuhi syarat sehingga aman digunakan dan tidak menyebabkan iritasi.
36
4.3Efek Penyembuhan Luka Bakar dari VCO Hasil Hidrolisis
Pengujian sediaan gel minyak kelapa murni hasil hidrolisis terhadap luka bakar pada hewan percobaan kelinci, dimana luka bakar yang terbentuk
dengan menggunakan lempeng logam diameter 2 cm adalah luka bakar derajat II ditunjukkan dengan adanya kerusakan  mencapai kedalaman dermis
tetapi masih ada elemen epitel sehat yang tersisa.Luka timbul secara klinis dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya. Perubahan diameter luka bakar
diukur sampai luka dinyatakan sembuh diameter luka = 0 untuk masing-
masing perlakuan.
Data lengkap perubahan  rata–rata  diameter dan waktu sembuhluka bakar  pada masing–masing perlakuan dapat dilihat pada Lampiran  7  dan  8.
Perubahan  diameter rata-rata dan waktu sembuh luka bakar pada semua kelompok  dapat dilihat pada Gambar 3.2, sedangkan profil fisik dari proses
penyembuhan luka bakar dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1.
Kontrol Negatif Tanpa Perlakuan
Hari ke 5 Hari ke 17
Hari ke 26 sembuh
37 2.Kontrol Positif Bioplacenton
®
Hari ke 5 Hari ke 17
Hari ke 22 sembuh
3. Basis Gel
Hari ke-5 Hari ke-17
Hari ke-24 sembuh
38
4. Sediaan Gel VCO Hasil Hidrolisis 70 konsentrasi 5
Hari ke-5 Hari ke-14
Hari ke-20 sembuh
5. Sediaan Gel VCO Hasil Hidrolisis 70 Konsentrasi 10
Hari ke-5 Hari ke-14
Hari ke-19 sembuh
39 4.
Sediaan Gel VCO Hasil Hidrolisis 70 Konsentrasi 15
Hari ke-5 Hari ke-14
Hari ke-18 sembuh
Gambar 3.1 Profil fisik dari proses penyembuhan luka bakar
Gambar 3.2Efek penyembuhan luka bakar dari gel yang diukur dari diameter luka bakar setiap hari
0,5 1
1,5 2
2,5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 D
ia m
et er l
u k
a b
a k
a r
m m
Hari
kontrol negatif tanpa perlakuan basis gel
bioplacenton sediaan gel VCO 5
sediaan gel VCO 10 sediaan gel VCO 15
Keterangan:
40 Dari Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa setiap perlakuan memberikan efek
penyembuhan yang berbeda-beda. Kelompok sediaan gel VCO hasil hidrolisis dengan konsentrasi 15 menunjukkan waktu sembuh yang paling cepat 18
hari dibandingkan kelompok lain, kemudian diikuti kelompok sediaan gel VCO hasil hidrolisis dengan konsentrasi 10 20 hari, kelompok sediaan gel
VCO hasil hidrolisis dengan konsentrasi 5 21 hari, kelompok Bioplacenton 23 hari, kelompok basis gel 25 hari, dan terakhir kelompok tanpa perlakuan
26 hari. Efek penyembuhan luka bakar dari sediaan gel VCO hasil hidrolisis
mulai terlihat pada  hari ke 5, sedangkan efek penyembuhan luka bakar dari sediaan kontrol positif Bioplacenton
®
mulai terlihat pada hari ke 6, tetapi kelompok Bioplacenton
®
hari ke hari menghasilkan luka bakar yang kering dengan penyusutan diameter yang kecil. Kelompok Bioplacenton
®
menunjukkan waktu sembuh pada hari ke-23 hari, sedangkan kelompok kelompok yang diberikan gel yang mengandung VCO hasil hidrolisis dengan
konsentrasi 5, 10, dan 15  berturut-turut  menunjukkan waktu  sembuh  pada hari ke-21, 20,dan  18. Dari hasil ini menunjukkan waktu sembuh luka bakar
dari kelompok yang diberi sediaan gel mengandung VCO lebih cepat daripada kelompok yang diberi sediaan Bioplacenton
®
.Efek penyembuhan luka bakar dari sediaan gel VCO hasil hidrolisis dengan konsentrasi 15 lebih cepat
dibandingkan sediaan gel VCO hasil hidrolisis konsentrasi 10 dan 5.Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi VCO hasil hidrolisis yang
terkandung dalam sediaan semakin cepat pula efek penyembuhan luka bakar.
41 Pada penelitian terdahulu, Surbakti, 2013 dilakukan penelitian efek
penyembuhan minyak kelapa murni hasil hidrolisis terhadap luka bakar pada kelinci dengan mengamati perubahan diameter rata-rata luka bakar.Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan dengan hasil penelitian ini, dimana efek penyembuhan minyak kelapa murni hasil hidrolisis
dalam bentuk minyak lebih cepat dibandingkan dalam bentuk sediaan gel. Penyembuhan luka bakar meliputi  pembentukan jaringan baru,
mencegah infeksi serta mengurangi inflamasi. Minyak kelapa murni memiliki sifat antimikroba, karna mengandung MCFA Medium Chain Fatty Acid yang
dapat  meningkatkan metabolisme, akibatnya  sel-sel akan bekerja lebih efisien membentuk sel-sel baru serta mengganti sel yang rusak dengan lebih cepat
sehingga dapat memperbaiki kulit yang rusak atau sakit  Edahwati, 2011.Minyak kelapa hasil hidrolisis meningkatkan kandungan asam lemak
bebas dan menghasilkan monogliserida yang aktif sebagai antimikroba. Semakin tinggi tingkat hidrolisis minyak kelapa murni  maka semakin besar
daya hambatnya terhadap bakteri patogen dibandingkan bakteri probiotik Silalahi, et al., 2014; Hasibuan 2012.
Data  waktu sembuh pada masing-masing kelinci  pada tiap kelompok perlakuan dianalisis secara stratistik dengan metode ANOVA  untuk melihat
perbedaan yang nyata dari setiap perlakuan pada tiap kelompok.Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.4.
42
Tabel 3.4 Data hasil waktu sembuh rata-rata dan standar deviasi
Kelompok Sembuh hari ke-
Mean ± SD Kontrol Negtaif Tanpa Perlakuan
26±0,00
a
Kontrol Positif Bioplacenton 22,333±0,577
a
Basis Gel 24,333±0,577
a
Sediaan Gel VCO 5 20,677±0,577
a
Sediaan Gel VCO 10 19,333±0,577
a
Sediaan Gel VCO 15 18±0,00
a
Keterangan:    Waktu sembuh rata-rata terhadap 3 kelinci
a
mengartikan berbeda secara signifikan pada α = 0,05 Dari Tabel 3.4 di atas dan Lampiran 10 yang merupakan hasil analisis data
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifkan terhadap laju penyembuhan luka bakar antara semua kelompok yang ditunjukkan oleh nilai significant  yang
dihasilkan lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kontrol negatif tanpa perlakuan, sediaan gel tanpa VCO hasil hidrolisis, sediaan gel VCO hasil
hidrolisis dengan konsentrasi 5, 10, dan 15, dan sediaan sediaan Bioplacenton
®
mempunyai efek yang tidak sama dalam menyembuhkan luka bakar.
Kelompok yang diberikan sediaan Bioplacenton
®
menunjukkan efek penyembuhan yang lebih lama jika dibandingkan dengan sediaan gel  VCO hasil
hidrolisis dengan konsentrasi 5, dimana terdapat perbedaan waktu sembuh yang signifikan antara kedua kelompok tersebut yang ditunjukkan dengan signifikan
0,00 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa sediaan gel VCO hasil hidrolisis dengan konsentrasi 5 lebih efektif daripada sediaan Bioplacenton
®
.
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN