3.490
395 3.556
72.728
3.136 3.157
1000 2000
3000 4000
5000 6000
R a
ta -r
ata e ffo
rt stan
d a
r
Cakalang Tuna
Tongkol lay ang
Kembung Julung-julung
Jenis ikan
5.2 Standarisasi Upaya Tangkap Per Jenis Ikan
Berdasarkan data dalam kurun waktu 9 tahun time series diperoleh, ke- enam jenis ikan ekonomis penting di Provinsi Maluku Utara masing-masing
diproduksi dengan mempergunakan lebih dari satu jenis alat tangkap, maka perlu dilakukan standarisasi satuan upaya tangkap
. Dari analisis tersebut diperoleh hasil bahwa rata-rata effort standar total
untuk ikan cakalang sebesar 3.490 triptahun, ikan tuna sebesar 395 triptahun, tongkol sebesar 3.556 triptahun, layang 72.728 triptahun, kembung sebesar
3.136 triptahun dan julung-julung sebesar 3.157 triptahun Gambar 11. Berdasarkan
nilai effort
standar pada setiap jenis ikan tersebut dapat dipastikan bahwa ikan layang dan cakalang mendapatkan tekanan penangkapan
lebih intensif yang ditandai dengan besarnya nilai effort standar yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan kedua jenis ikan tersebut memiliki permintaan pasar yang
relatif tinggi. Ikan layang merupakan jenis ikan pelagis kecil dan penyebarannya hingga di perairan pesisir mempermudah nelayan untuk melakukan penangkapan
dengan menggunakan beragam alat tangkap. Ikan cakalang memiliki permintaan pasar yang relatif tinggi baik ekspor, interinseluler maupun lokal menyebabkan
intensitas penangkapannya relatif tinggi. Demikian juga tongkol, kembung dan julung-julung yang merupakan jenis ikan pelagis kecil, maka dalam
penangkapannya dapat dilakukan dengan menggunakan beragam jenis alat tangkap dengan waktu trip harian. Sedangkan tuna sebagai ikan pelagis besar dan
tersebar di perairan yang lebih dalam menyebabkan jumlah effort yang diperoleh relatif lebih rendah dari jenis yang lain.
Gambar 11 Rata-rata effort standar per jenis ikan
y = -0,0002x + 8,2334 R
2
= 0,9584
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
Effort standar
Ln C
P U
E
5.3 Metode Surplus Produksi
Sebelum dilakukan analisis pendugaan potensi lestari MSY dan upaya tangkap optimum f
opt
terlebih dahulu ditentukan model yang cocok untuk dipergunakan dalam analisis lanjutan. Penentuan model tersebut didasarkan pada
hubungan antara jumlah produksi dan nilai CPUE model Schaefer atau Ln CPUE model Fox. Berdasarkan uji regresi maka model Fox lebih cocok untuk
dipergunakan pada analisis pendugaan potensi lestari MSY dan upaya optimum f
opt
karena nilai koefisien determinasi R
2
lebih besar jika dibandingan dengan model Schaefer.
Melalui hasil perhitungan regresi antara effort standar dan Ln CPUE model Fox maka diperoleh nilai parameter pendugaan sebagai berikut:
1 ikan cakalang dengan nilai intercept c = 8,2334 dan slop d = -0,0002 sehingga membentuk persamaan linier Ln CPUE = 8,2334 - 0,0002f Gambar
12. Hubungan persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila dilakukan upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka akan mengurangi nilai
produksivitas CPUE ikan cakalang sebesar 0,0002 kgtahun. Dengan mengetahui nilai intercept c dan slop d, diperoleh pendugaan nilai potensi
lestari MSY ikan cakalang di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar 6.924.616 kgtahun, sedangkan pendugaan nilai upaya penangkapan optimum
f
opt
adalah sebesar 5.000 triptahun.
Gambar 12 Hubungan effort standar dan ln CPUE ikan cakalang tahun 1997-2005
y = -0,0026x + 11,001 R
2
= 0,9742
0,0 2,0
4,0 6,0
8,0 10,0
12,0
200 400
600 800
1000
Effort standar
L n
CP UE
2 ikan tuna dengan nilai intercept c = 11,001 dan slop d = -0,0026 sehingga membentuk persamaan linier Ln CPUE = 11,001 - 0,0026f Gambar 13.
Hubungan persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila dilakukan upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka akan mengurangi nilai
produksivitas CPUE ikan tuna sebesar 0,0026 kgtahun. Dengan mengetahui nilai intercept c dan slop d, diperoleh pendugaan nilai potensi lestari
MSY ikan tuna di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar 8.480.194 kgtahun, sedangkan pendugaan nilai upaya penangkapan optimum f
opt
adalah sebesar 380 triptahun.
Gambar 13 Hubungan effort standar dan ln CPUE ikan tuna tahun 1997-2005 3 ikan tongkol dengan nilai intercept c = 6,9203 dan slop d = -0,0002
sehingga membentuk persamaan linier Ln CPUE = 6,9203 - 0,0002f Gambar 14. Hubungan persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila dilakukan
upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka akan mengurangi nilai produksivitas CPUE ikan tongkol sebesar 0,0002 kgtahun. Dengan
mengetahui nilai intercept c dan slop d, diperoleh pendugaan nilai potensi lestari MSY ikan tongkol di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar 1.862.617
kgtahun, sedangkan pendugaan nilai upaya penangkapan optimum f
opt
adalah sebesar 5.000 triptahun.
y = -0,0002x + 6,9203 R
2
= 0,7443
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
Effort standar
L n
CP UE
y = -0,000775x + 10,700822 R
2
= 0,760087
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
10,0
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
Effort standar
L n
CP UE
Gambar 14 Hubungan effort standar dan ln CPUE ikan tongkol tahun 1997-2005 4 ikan layang dengan nilai intercept c = 10,700822 dan slop d = -0,00078
sehingga membentuk persamaan linier Ln CPUE = 10,700822 - 0,00078 Gambar 15. Hubungan persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila
dilakukan upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka akan mengurangi nilai produksivitas CPUE ikan layang sebesar 0,00078 kgtahun.
Dengan mengetahui nilai intercept c dan slop d, diperoleh pendugaan nilai potensi lestari MSY ikan layang di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar
21.072.291 kgtahun, sedangkan pendugaan nilai upaya penangkapan optimum f
opt
adalah sebesar 1.290 triptahun.
Gambar 15 Hubungan effort standar dan ln CPUE ikan layang tahun 1997-2005
y = -0,000253x + 7,690037 R
2
= 0,513998
6,4 6,6
6,8 7,0
7,2 7,4
7,6 7,8
1000 2000
3000 4000
5000
Effort standar
Ln C P
U E
5 ikan kembung dengan nilai intercept c = 7,690037 dan slop d = -0,000253 sehingga membentuk persamaan linier Ln CPUE = 7,690037 - 0,000253
Gambar 16. Hubungan persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila dilakukan upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka akan
mengurangi nilai produksivitas CPUE ikan kembung sebesar 0,000253 kgtahun. Dengan mengetahui nilai intercept c dan slop d, diperoleh
pendugaan nilai potensi lestari MSY ikan kembung di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar 3.179.139 kgtahun, sedangkan pendugaan nilai upaya
penangkapan optimum f
opt
adalah sebesar 3.953 triptahun.
Gambar 16 Hubungan effort standar dan ln CPUE ikan kembung tahun 1997-2005
6 ikan julung-julung dengan nilai intercept c = 7,409172 dan slop d = -0,000171 sehingga membentuk persamaan linier Ln CPUE = 7,409172 -
0,000171 Gambar 17. Hubungan persamaan ini dapat diinterpretasikan bahwa bila dilakukan upaya penangkapan sebesar f satuan per tahun maka
akan mengurangi nilai produksivitas CPUE ikan julung-julung sebesar 0,000171 kgtahun. Dengan mengetahui nilai intercept c dan slop d,
diperoleh pendugaan nilai potensi lestari MSY ikan julung-julung di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar 3.551.992 kgtahun, sedangkan
pendugaan nilai upaya penangkapan optimum f
opt
adalah sebesar 5.848 triptahun.
y = -0,000171x + 7,409172 R
2
= 0,578640
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500
Effort standar L
n CP
UE
Gambar 17 Hubungan effort standar dan ln CPUE ikan julung-julung tahun 1997-2005
5.4 Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan