1. 3 Preferensi Konsumen 1. 4 Anak Sekolah Dasar

iklan. Sikap ini membuat orang merasa tidak puas jika barang yang diinginkan belum dimiliki. Seseorang yang melakukan tindakan dalam bentuk pembelian barang atau jasa tanpa pertimbangan rasional dapat digolongkan orang yang konsumtif. Tindakannya disebut dengan perilaku konsumtif Evanita, 2003.

3. 1. 3 Preferensi Konsumen

Preferensi adalah derajat kesukaan seseorang terhadap suatu makanan. Preferensi merupakan tingkat kesukaan yang didasarkan atas sikap seseorang dalam memilih dan menentukan pangan yang dikonsumsinya. Sehingga dapat diduga bahwa anak memiliki tingkat kesukaan yang beragam terhadap produk makanan ringan Sanjur, 1982 dalam Hayati, 1999. Nicholson 1999 mengasumsikan bahwa dari berbagai macam barangjasa yang tersedia, seorang yang rasional akan memilih barang yang paling disukainya. Dengan kata lain, dari sejumlah alternativ yang ada orang lebih cenderung memilih sesuatu yang memaksimumkan kepuasannya. Hal ini sejalan dengan konsep bahwa barang yang lebih diminati menyuguhkan kepuasan yang lebih besar dari barang yang kurang diminati. Ukuran kepuasan ini dipengaruhi oleh bermacam faktor. Jadi kepuasan yang diterima tidak hanya ditentukan oleh bentuk atau jenis barang tersebut, tetapi juga oleh sikap psikologis psychological attitudes, tekanan kelompok group pressures, pengalaman pribadi dan lingkungan. Putong 2000 mengatakan bahwa dalam menganalisis tingkat kepuasan individu sehubungan dengan konsumsi barang dalam rangka memaksimalkan kepuasannya, perlu menggunakan kurva indifiren. Kurva indiferen itu sendiri adalah sebuah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi yang memberikan tingkat kepuasan yang sama. Secara grafik, tingkat kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dengan anggaran tertentu adalah dimana kurva indiferen menyentuh garis anggaran Nicholson, 1999.

3. 1. 4 Anak Sekolah Dasar

Anak sekolah dasar atau anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Menurut Hurlock 1999, masa ini sebagai masa akhir kanak-kanak late chilhood yang berlangsung dari usia 6 tahun sampai tiba saatnya anak menjadi matang secara seksual, yaitu 13 tahun bagi anak perempuan dan 14 tahun bagi anak laki- laki. Anak perempuan biasanya lebih cepat dewasa dibandingkan dengan anak laki- laki. Namun secara umum anak usia sekolah adalah anak yang masuk sekolah dasar. Anak sekolah dasar dibagi atas dua kelas, yaitu masa kelas rendah yang berumur 6-9 tahun, dan masa kelas tinggi yang berumur 10-12 tahun Suryabrata, 1982 dalam Nurliawati, 2003. Pada masa ini kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sebelumnya, karena anak lebih banyak melakukan aktifitas fisik seperti bermain, berolah raga, atau membentu orang tua. Memasuki usia 10 – 12 tahun, akan semakin besar lagi kebutuhan energi serta zat- zat gizinya dibandingkan dengan usia 7 – 9 tahun. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki- laki dan perempuan mulai dibedakan. Biasanya anak laki- laki lebih aktif dan lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak membutuhkan konsumsi zat gizi dalam makanan mereka. Anak usia sekolah dasar sudah menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan emosinya begitu saja tanpa mempertimbangkan lingkungan. Ia mulai belajar mengungkapkan perasaan dan perilaku yang dapat diterima secara sosial, sehingga anak usia 6-12 tahun dapat dengan baik menyesuaikan diri dengan lingkungannya Gerungan, 1981 dalam Nurliawati, 2003. Sekarang ini, pengiklan dan produsen menganggap anak-anak merupakan pasar yang sangat potensial. Menurut Sugiharto 1997, seperti dikutip Sari 2004, terdapat beberapa alasan yang membuat para produsen menjadikan anak- anak sebagai segmen pasar yang potensial bagi industri. Pertama, anak-anak lebih mengandalkan emosi dibanding rasio dalam pengambilan keputusan. Kedua, anak-anak merupakan basis kehidupan yang panjang dalam proses konsumsi mengingat usia hidupnya yang masih lama. Ketiga, mereka masih dalam proses sosialisasi dan dianggap memiliki loyalitas terhadap sesuatu hal, termasuk loyal pada komoditi dan merek tertentu. Keempat, karena masih dalam proses pembentukan kepribadian maka mereka sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai hal, terutama promosi-promosi produk tertentu. Kelima, pilihannya terhadap suatu komoditi dengan merek tertentu dapat dipaksakankepada orang tuanya.

3. 1. 5 Makanan Ringan