Sikap siswa SMP dan SMA Islam al-Azhar ! Kebayoran Baru Jakarta Selatan terhadap Perpustakaan sekolah sebagai penunjangan kegiatan belajar

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Nursivah Sukmawibawa NIM: 107025001165

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/2011 M


(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Nursivah Sukmawibawa NIM: 107025001165

Dibawah Bimbingan:

Ida Farida, MLIS

NIP:19700407 200003 2 003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1433 H/2011


(3)

Skripsi berjudul “Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Penunjang Kegiatan Belajar” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 20 Desember 2011 Sidang Munaqasyah

Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan,

Drs. Rizal Saiful-Haq, MA. Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19530319 198303 1 008 NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji I Penguji II

Alfida, MLIS Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19710215 199903 2 001 NIP. 19641215 199903 1 005 Pembimbing

Ida Farida, MLIS


(4)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2011

Nursivah Sukmawibawa 107025001165


(5)

i

Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar. Lokasi penelitian dilakukan di SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Agar penelitian ini lebih fokus maka peneliti hanya membatasi tentang sikap siswa SMP dan SMA terhadap perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar 1 sebagai penunjang kegiatan belajar terhadap koleksi, SDM, dan layanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran secermat mungkin mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, penelitian kuantitatif digunakan untuk memperkuat keterangan dengan beberapa data faktual berupa angka-angka dan instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data menggunakan kuesioner sebagai instrument utama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 kebayoran Baru Jakarta Selatan yang jumlahnya adalah 1013 siswa, adapun sampel yang diambil sebanyak 102 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu teknik yang digunakan dengan cara memilih anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan suatu penelitiannya. Temuan dari hasil penelitian ini adalah sikap siswa SMP dan SMA terhadap perpustakaan sebagai penunjang kegiatan belajar adalah setuju. Adapun skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,53. Skor ini berada pada skala interval pada titik 3,43 – 4,23. Hasil ini berdasarkan sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap beberapa faktor, yakni faktor sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan adalah 3,31 (ragu-ragu), kemudian faktor sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap SDM/Pustakawan adalah 3,79 (sangat setuju), dan faktor sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap layanan adalah 3,5 (setuju).


(6)

ii

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar”.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya sampai hari kiamat.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bpk. Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag.

2. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bpk. Drs. Rizal Saiful Haq, MA., serta Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bpk. Pungki Purnomo, MLIS.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku pembimbing akademik yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama menempuh perkuliahan selama ini.

4. Dosen pembimbing, Ibu Ida Farida, MLIS, yang telah bersedia meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penulisan dan penyusunan skripsi. 5. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya dosen Jurusan Ilmu


(7)

iii

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustkaan PDII-LIPI, dan Perpustakaan UI.

7. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru serta staf perpustakaan SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, atas izin, bantuan dan kesediaannya menerima penulis untuk melakukan penelitian. Murid-murid SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

8. Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi serta Kepala Perpustakaan Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan RI Ibu Suparmiyati, serta para staf nya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bergabung. 9. Orang tua tercinta, Bapak Dadan Haerurohaman dan Ibu Tati Ahyati yang

selalu sabar mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, terima kasih atas dukungan moril dan materilnya. Kakak dan adik-adikku yang selalu memotivasi, menghibur dan memberikan dorongan yang tiada henti selama proses penulisan skripsi.

10. Teman-teman Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, terutama Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007 A dan B, terimakasih atas do’a dan dukungannya.


(8)

iv

membantu dan menjadi teman yang baik selama ini.

12. Seluruh pihak dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, terima kasih banyak atas dukungan dan telah menjadi bagian dari perjalanan hidup penuis, saat ini, dan yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga amal dan niat baik kalian dibalas dengan pahala yang berlimpah. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya. Amiiin.

Ciputat, 20 Desember 2011 Penulis


(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah... 16

1. Definisi Perpustakaan Sekolah... 16

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 17

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 19

4. Peran Perpustakaan Sekolah ... 20

B. Sikap... 22

1. Definisi Sikap Sikap... 22

2. Pembentukan dan Perubahan Sikap………24


(10)

vi

C. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... 29

D. Peran Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar………...31

E. Penelitian Terdahulu ... 32

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMP/SMA AL-AZHAR KEBAYORAN BARU-JAKARTA SELATAN A. Sejarah Singkat Al-Azhar ... 34

B. Sejarah Perpustakaan Sekolah Al-Azhar ... 35

C. Visi, Misi Perpustakaan Sekolah Al-Azhar ... 36

D. Letak Geografis ... 36

E. Administrasi dan Struktur Organisasi Perpustakaan... 37

F. Staf Perpustakaan ... 37

G. Gedung dan Perlengkapan... 38

H. Koleksi Perpustakaan ... 38

I. Layanan Perpustakaan... 39

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Penyebaran Kuesioner... 41

B. Keadaan Umum Responden... 42

C. Analisis Sikap Siswa Terhadap Perpustakaan... 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106


(11)

(12)

viii

Tabel 1 Penyebaran Kuesioner... 42

Tabel 2 Jenis Kelamin Respnden ... 43

Tabel 3 Tingkatan Kelas Responden... 44

Tabel 4 Koleksi Perpustakaan Menunjang Kegiatan Belajar di Sekolah. 45 Tabel 5 Satu Judul Buku Terdiri Beberapa Eksemplar ... 46

Tabel 6 Koleksi Perpustakaan Up to Date ... 47

Tabel 7 Siswa Memanfaatkan Koleksi di Perpustakaan dengan Maksimal... 48

Tabel 8 Siswa Mengetahui Macam-macam Koleksi di Perpustakaan ... 49

Tabel 9 Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Fiksi dan Non Fiksi ... 50

Tabel 10 Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Referensi ... 52

Tabel 11 Siswa Senang Membaca Koleksi Refensi di Perpustakaan ... 54

Tabel 12 Siswa Sering Membaca Koleksi Referensi di Perpustakaan... 55

Tabel 13 Siswa Sering Meminjam Koleksi Fiksi dan Non Fiksi ... 56

Tabel 14 Siswa Senang Meminjam dan Membaca Koleksi Fiksi dan Non Fiksi... 58

Tabel 15 Siswa Senang dengan Lama Waktu Peminjaman Buku ... 60

Tabel 16 Rekapitulasi Sikap Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan ... 61

Tabel 17 Pustakawan Bersikap Ramah dalam Melayani ... 63

Tabel 18 Pustakawan Memiliki Kemampuan Memahami Kebutuhan Pemustaka ... 64


(13)

ix

Tabel 20 Siswa Sering Meminta Bantuan Kepada Pustakawan dalam Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan... 67 Tabel 21 Siswa Puas dan Senang Atas Bantuan Pustakawan dalam

Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan... 70 Tabel 22 Siswa Senang dengan Pustakawan yang Cepat Tanggap Setiap

dimintai Bantuan ... 72 Tabel 23 Petugas Mampu Melayani Kebutuhan Informasi Pemustaka ... 73 Tabel 24 Pemustaka Puas dan Senang dengan Pelayanan yang Diberikan

oleh Pustakawan... 75 Tabel 25 Rekapitulasi Sikap Respon Terhadap SDM/Pustakawan... 76 Tabel 26 Layanan Yang Disediakan Menunjang kegiatan Belajar di

Sekolah... 78 Tabel 27 Waktu Layanan (Jam Buka-Tutup) Perpustakaan

Mempengaruhi Kunjungan... 79 Tabel 28 Siswa Mengetahui Macam dan Fungsi Layanan Yang Dimiliki

Perpustakaan ... 81 Tabel 29 Siswa Sering Menggunakan Layanan Multimedia/AVA... 82 Tabel 30 Siswa Senang Menggunakan Layanan Multimedia/AVA di

Perpustakaan ... 83 Tabel 31 Siswa Sering Menggunakan Layanan Internet di Perpustakaan


(14)

x

Tabel 33 Siswa Senang Menggunakan Layanan Internet Yang

Disediakan di Perpustakaan ... 88

Tabel 34 Siswa Mengetahui Layanan OPAC/Katalog Online ... 89

Tabel 35 Siswa Senang Menggunakan OPAC/Katalog Online Untuk Mencari Buku yang Dibutuhkan ... 90

Tabel 36 Siswa Telah Mengikuti Layanan Bimbingan Pemustaka... 92

Tabel 37 Siswa Senang Mengikuti Layanan Bimbingan Pemustaka... 93

Tabel 38 Layanan Multimedia/AVA Yang Dimiliki Perpustakaan Dapat Digunakan dengan Baik ... 94

Tabel 39 Siswa Mengetahui Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 95

Tabel 40 Setiap Siswa Telah Menaati Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 96

Tabel 41 Siswa Senang Dengan Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 98

Tabel 42 Setiap Siswa Senang dan Nyaman Berada di Perpustakaan ... 99

Tabel 43 Tata Interior Perpustakaan Sangat Menarik dan Indah ... 100

Tabel 44 Rekapitulasi Sikap Siswa Terhadap Layanan Perpustakaan... 102

Tabel 45 Rekapitulasi Sikap Siswa SMP/SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Tempat Penunjang Kegiatan Belajar ... 104


(15)

xi

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian……….114

Lampiran 2 Surat Tugas Menjadi Pembimbing………...115

Lampiran 3 Surat Pemberian Izin Penelitian…………..……….116

Lampiran 4 Surat Tugas Penguji ………117


(16)

1 A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang dengan cepatnya telah banyak membuat masyarakat sadar akan pentingnya informasi untuk menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan persaingan. Selain perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, maka perkembangan perpustakaan dan informasi pun secara berangsur-angsur telah menghendaki adanya perubahan dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai lembaga yang mengumpulkan, pengelola, penyimpan dan melestarikan bahan pustaka, tetapi lebih mengutamakan pada penyebaran informasi (dissemination of information).

Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengajar antara siswa dan guru untuk memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.1 Selain sebagai tempat menunjang sarana pendidikan perpustakaan pun merupakan sarana untuk pencarian informasi yang efektif untuk menambah pengetahuan para siswa melalui bermacam-macam bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di sekolah, perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat dipilih


(17)

langsung dan dipelajari oleh peminatnya masing-masing. Akan tetapi, perpustakaan saat ini masih dianggap hanya sebagai tempat menyimpan buku atau tempat membaca yang membosankan, sehingga memunculkan rasa keenganan dari siswa untuk mengunjunginya. Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan cepat saat ini pun banyak siswa yang lebih tertarik mencari informasi melalui internet melainkan pergi ke perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Sikap siswa terhadap perpustakaan sekarang kurang baik ini karena adanya teknologi yang berkembangan sangat pesat yang dapat memberikan informasi secara cepat dan efisien yaitu teknologi internet. Ini dapat dilihat dari ada beberapa perpustakaan masih saja kekurangan pengunjung, padahal perpustakaan merupakan tempat belajar disamping sekolah. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya siswa ke perpustakaan, antara lain: motivasi yang kurang dari para pendidik terutama motivasi baca yang berkualitas dan lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas koleksi.2

Perpustakaan sekolah juga perlu diperhatikan, karena perpustakaan sekolah merupakan sarana yang terdekat dengan anak sebagai pusat minat baca. Perpustakaan seharusnya dapat dijadikan tempat atau sarana untuk membantu menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan mendorong membiasakan anak belajar secara mandiri, karena perpustakaan berfuingsi sebagai sarana edukatif, informative, riset, dan rekreasi.3

2 Soekirno, “Memberdayakan Perpustakaan dan Budaya Baca di Indonesia”. Baca XXI

No.3-4, (September, 1996), h. 26

3 Jeni Adria Jahja, “Perpustakaan Sebagai Pusat Minat Baca Anak”. Aksentuasi


(18)

Perpustakaan sekolah SMP/SMA Al-Azhar kebayoran baru Jakarta Selatan adalah perpustakaan yang telah memiliki koleksi yang beragam untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar dan dikelola dengan baik oleh tenaga pustakawan professional, dilengkapi dengan fasilitas serta layanan yang baik. Selain itu perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar Kebayoran Baru pun telah melakukan kegiatan promosi perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh pengguna perpustakaan. Berdasarkan fakta penelitian langsung dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat mengetahui pelayan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.4 Selain promosi perpustakaan, perpustakaan sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar pun melakukan kegiatan bimbingan pemakai perpustakaan sekolah secara rutin. Bimbingan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari langkah- langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk mengajak para siswa menjadi cinta perpustakaan.

Kesan peneliti setelah melakukan beberapa kali observasi ke perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar bahwa masih kurangnya kesadaran dari setiap siswa terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat mencari informasi yang dibutuhkan dan tempat penunjang kegiatan belajar, sesuai fakta dan informasi yang diberikan oleh pustakawan perpustakaan Islam Al-Azhar tersebut. Jumlah pengunjung perpustakaan berdasarkan penelitian observasi

4 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, [s.l]), h.


(19)

berkaki-kali sangat menghawatirkan, yaitu setiap hari kurang lebih 5-6 siswa (0,6%) dari jumlah populasi siswa yang mengunjungi perpustakaan begitu pun ditegaskan oleh pihak pengelola perpustakaan tersebut dan pustakawan. Secara langsung bahwa sikap siswa kurang peduli dengan perpustakaan bahkan siswa tersebut lebih banyak menggunakan waktu luangnya untuk mencari informasi melalui internet dan pergi untuk bermain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai sikap siswa SMP dan SMA Al-Azhar kebayoran baru, Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah menjadi judul skripsi “Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas, dan agar penelitian ini memberikan hasil yang maksimal, maka penulis merasa perlu untuk membatasi penelitian ini tentang sikap siswa SMP dan SMA terhadap perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang meliputi: sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap koleksi, SDM, dan layanan yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.


(20)

2. Perumusan Masalah

Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah karena perpustakaan sekolah adalah tempat memperoleh informasi dari berbagai masalah, tempat rekreasi, dan tempat belajar seumur hidup serta yang terpenting adalah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru dan perpustakaan sekolah pun merupakan jantung informasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas pendidikan. Siswa SMP dan SMA adalah aset bangsa untuk masa depan maka dari itu haruslah diperhatikan, pola perilaku dan sikap remaja yang sulit untuk dipahami menjadikan mereka sebagai objek yang menarik untuk diteliti. Untuk mencapai kemajuan bangsa maka generasi penerusnya pun haruslah sarat dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Perumusan masalah yang ingin penulis teliti adalah sebagai berikut:

Bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah yang meliputi koleksi, SDM, dan layanan di perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar?


(21)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memberikan masukkan bagi pihak sekolah Al-Azhar untuk mengembangkan dan memajukan perpustakaan sekolah agar terealisaikan peran serta fungsi perpustakaan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan serta penelitian ini pun diharapkan dapat bermanfaat dan membantu memberikan masukkan kepada pihak pengelola perpustakaan sekolah tentang sikap pemustakanya, yaitu siswa SMP dan SMA untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif dirancang untuk memberikan gambaran secermat mungkin mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian tertentu.5Jenis penelitian deskriptif ini menggambarkan bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Al-Azhar 1 terhadap perpustakaan. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat


(22)

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.6

Penelitian deskriptif terdiri dari beberapa jenis penelitian. Ada berbagai jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode survei adalah metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner sebagai instrument utama untuk mengumpulkan data.7 Metode kuantitatif yang digunakan untuk mengukur sikap menggunakan skala likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert (1932), adapun standar untuk skala likert ini adalah 1 sampai 5, yaitu :

5 = Sangat setuju 4 = Setuju 3 = Ragu - ragu 2 = Tidak setuju 1 = Sangat tidak setuju8 2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya.9

6

Moh Nasir, Metode Penelitian, ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003), Cet. ke–5, h. 54

7 Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2001), h. 68

8

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 69

9 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA – LAN Press, 1999,. h.


(23)

Penentuan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Seluruh siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan jumlah populasi 1018 siswa.

b. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling , teknik ini digunakan dengan cara memilih anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan suatu penelitian10.

SMP kelas I ( A-F) : 228 siswa Kelas II (A-F) : 216 siswa Kelas III (A-F) : 204 siswa SMA kelas I ( A-D) : 132 siswa Kelas II (A-D) : 112 siswa Kelas III (A-D) : 126 siswa Jumlah : 1018 siswa

Setelah mengetahui jumlah siswa populasi yang ada, maka penelitian ini mengambil wakil dari setiap unit di atas secara berimbang. Masing – masing kelas diwakili oleh 10% jumlah seluruh siswa. Maka di setiap kelas mulai dari kelas I – III SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 diwakili oleh 14-15 siswa, total seluruhnya adalah 102 orang yang akan menjadi sampel penelitian.


(24)

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sumber tempat memperoleh keterangan atau orang yang ingin kita ketahui perilaku atau sifatnya. Sedangkan objek penelitian adalah informasi apa saja yang ingin kita ketahui dari orang tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sedangkan objek penelitiannya adalah sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui cara dan tahapan sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan, adalah kajian atas literatur - literatur yang relevan degan topik yang dibahas dalam skripsi ini dan sebagai sumber-sumber tertulis yang dapat dijadikan landasan teori guna memperkuat analisis data dalam penelitian ini. Adapun data-data yang digunakan dalam studi kepustakaan ini berupa data primer maupun sekunder.

b. Observasi, adalah metode penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian11. Observasi dilakukan secara berulang dengan melihat kondisi SMP dan SMA, siswa/i-nya serta perpustakaan sekolah yang akan diteliti sehingga memudahkan dalam pengumpulan data serta penyebaran

11 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA – LAN Press, 1999), h.


(25)

kuesioner. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang tengah berlangsung. Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi suatu catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu.

c. Kuisioner, adalah metode pengumpulan data dengan cara mengirim suatu daftar pertanyaan tertulis langsung kepada responden untuk diisi. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian survei.

Pertanyaan dalam kuisioner penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Responden merupakan siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1, yang pada umumnya lebih menyukai hal–hal yang singkat, jelas dan sederhana. Maka pertanyaan yang dibuat disusun sesingkat dan sesederhanan mungkin hal ini dilakukan agar para siswa tidak merasa terbebani dan bosan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner, sehingga jawaban dapat lebih objektif.

Kuisioner disebarkan secara langsung kepada siswa SMP dan SMA Al-Azhar ketika waktu istirahat dan bersedia mengisi kuisioner.


(26)

5. Teknik Pengolahan Data

Setelah data semua terkumpul,tahap selanjutnya adalah mengolah data tersebut sehingga data siap untuk dianalisa dan memberikan informasi yang dibutuhkan. Data diolah melalui beberapa tahapan, yaitu:

a. Penyuntingan

Data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan observasi, dipilih atau disortir, sehingga hanya data-data yang relevan dan diperlukan saja yang dipakai. Untuk data yang diperoleh dari kuisioner diperiksa kembali kelengkapan jawaban atas setiap pertanyaan. Hal ini dilakukan untuk melihat kelayakan data sehingga diketahui data tersebut dapat diolah dan dianalisa lebih lanjut.

b. Tabulasi

Tabulasi adalah menyusun data ke dalam tabel. Dengan cara mengorganisir data mentah dengan menyitir berapa banyak jawaban untuk setiap masing-masing pertanyaan. Kemudian hasil jawaban dari yang terbesar sampai terkecil dituangkan ke dalam table-tabel.

Pentabulasian digunakan untuk mempermudah melakukan perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai jawaban responden. Melalui pentabulasian ini maka akan didapat informasi mengenai prosentase frekuensi. Perhitungan prosentase dilakukan secara manual dengan rumus:

% 100

× =

N F P


(27)

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi Jawaban responden

N = Number of Case (Banyaknya individu)

Parameter yang digunakan untuk menafsirkan nilai prosentase, adalah sebagai berikut:12

0% = tidak satpun

1-25% = sebagian kecil 26-49% = hampir setengahnya

50% = setengahnya

51-75% = sebagian besar 76-99% = hampir seluruhnya 100% = seluruhnya

Untuk menentukan skala interval skor sikap adalah dengan membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut ini rumusan dari skala interval:

Keterangan:

a = Jumlah atribut m = Skor tertinggi n = Skor terendah

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/ditetapkan

12 Hermawan Wasito, Pengatar Metodologi penelitian: Buku Panduan Mahasiswa,

(Jakarta: Gramedia, 1992), h. 10.


(28)

Jika skala penilaian yang ditetapkan berjumlah 5, dimana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval skor sikap dapat dihitung seperti berikut: {1 (5-1) : 5}, jadi jarak antara setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:

a. Sangat setuju 4,24 – 5,04

b. Setuju 3,43 – 4,23

c. Ragu-ragu 2,62 – 3,42

d. Tidak setuju 1,81 – 2,61

e. Sangat tidak setuju 1,00 – 1,80

Penggunaan skala interval pada skor sikap di atas dalam penerapannya pada analisa data adalah sebagai berikut: misalnya untuk hasil perhitungan skor rata-rata sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Al-Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang ditetapkan adalah 3,26. Maka dapat disimpulkan 3,26 diartikan sikap siswa siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan adalah ragu-ragu karena berada pada titik 2,62 – 3,42.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:


(29)

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang berisi tentang uraian permasalahan yang didalamnya tercakup latar belakang masalah, rumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini membahas tentang pengertian perpustakaan sekolah, fungsi perpustakaan sekolah, tujuan perpustakaan sekolah, fungsi perpustakaan sekolah, peran perpustakaan sekolah, pengertian sikap, pembentukan dan perubahan sikap, interaksi komponen – komponen sikap, karakteristik sikap, fungsi sikap, perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, dan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH AL-AZHAR KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

Dalam bab ini membahas tentang sejarah, visi, misi dan tujuan Perpustakaan Sekolah Al-Azhar, Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan Sekolah Al-Azhar, layanan Perpustakaan Sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian tentang sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terhadap perpustakaan.


(30)

BAB V PENUTUP


(31)

16 A. Perpustakaan Sekolah

1. Definisi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan.

Pada hakikatnya perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi belajar bagi warga sekolah. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku atau tempat buku dihimpun dan terorganisasikan sebagai media belajar siswa.1 Menurut Sulistyo Basuki dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.2

Dalam Harrolds Librarians Glossary dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah “Setumpuk koleksi yang tertata rapi yang ditempatkan di sekolah untuk dipergunakan oleh guru dan murid”.

Koleksi ini terdiri dari buku – buku referens atau buku – buku untuk dipinjamkan ke rumah dibawah pengawasan seorang pustakawan

1 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 2

2 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,


(32)

professional, guru atau guru pustakawan.3 Adapun batasan perpustakaan sekolah yang dikemukaan oleh Yunus yang ditulis pada media Pustakawan yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah, mulai dari tingkat taman kanak–kanak sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan serta sebagai tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diolah, dan disusun secara sistematis untuk didayagunakan bagi kepentingan pemakai, yaitu siswa, guru dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah4.

Dari beberapa definisi perpustakaan sekolah di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh sekolah dan yang berada di lingkungan sekolah serta dikelola oleh pihak sekolah yang bersangkutan sepenuhnya dan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan tujuan utama didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut. 2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan umum perpustakaan sekolah menurut Mudhoffir adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem intruksional5. Sedangkan tujuan khusus perpustakaan sekolah yang ditulis oleh Sulistyo Basuki ialah:

3

Ray Prytherch, Harrolds Librarians Glossary, (England Gower: Publishing Company Limited, 1995), h. 568

4 Yunus, “Peran Perpustakaan Sekolah Dasar Sebagai Sumber Belajar”, Media

Pustakawan, No. 1 dan 2, Vol. 13 (2006), h. 27

5 Mudhoffir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung: Remaja


(33)

“Membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung”6.

Adapun tujuan lain dari perpustakaan sekolah yaitu:

a. Memupuk minat dan semangat para siswa sebagai generasi muda dan generasi penerus untuk gemar membaca.

b. Menumbuhkan keyakinan para siswa bahwa perpustakaan adalah sumber ilmu pengetahuan yang autentik.

c. Meyakinkan para siswa bahwa perpustakaan dapat menolong dan menunjang materi pelajaran yang mereka dapatkan dari guru-guru. d. Menyediakan tempat dan wadah para siswa sebagai teman akrab yang

selalu memberi informasi apa saja yang mereka perlukan, dan terampil mencarinya.

e. Melatih para siswa untuk berdisiplin melakukan kegiatan teratur dan bermanfaat.

f. Mengembangkan aktivitas dan kreativitas yang menggairahkan para siswa untuk berbuat hal-hal positif.

g. Memupuk pemakaian bahasa yang baik.

h. Membina kegemaran membaca sampai mereka dewasa dan usia tua.7

6 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991), h. 51

7 Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan


(34)

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Pada dasarnya fungsi utama perpustakaan sekolah adalah membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan.8

Dalam manifesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah disebutkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki misi atau tanggung jawab atas penyediaan informasi dan gagasan-gasan atau ide-ide yang penting atau diperlukan dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang berbasis pengetahuan dan informasi. Di samping itu, perpustakaan sekolah juga dituntut untuk dapat membekali para siswa dengan berbagai kemampuan dan dapat mengembangkan daya imajinasi yang berguna bagi pendidikan seumur hidup, dan dapat menjadikannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

Adapun fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, mempunyai fungsi sebagai :

a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.

b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.

c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan).

8 Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia”, (Jakrta: Remaja Rosda Karya,


(35)

Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi pepustakaan bersangkutan.9

Menurut Mastini Hardjoprakoso menjelaskan bahwa fungsi perpustakaan sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. “Sebagai pusat sumber belajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.

b. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.

c. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.

d. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.

e. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan. Kemudian anak mencari inforamsi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.

f. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi.

g. Perpustakan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.”10

4. Peran Perpustakaan Sekolah

Secara umum perpustakaan madrasah/sekolah harus berperan dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar (Learning teaching support).

9Rohanda, Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah.

http://duniaperpustakaan.com/2010/04/01/fungsi-dan-peranan-perpustakaan-sekolah-2/ ditelusur

pada tanggal 12 April 2011 Pukul 20.15 WIB.

10 Mastini Hardjoprakoso, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta:


(36)

b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan proses pembelajaran secara mandiri (Information skill).

c. Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di kalangan siswa (Reading Promotion).

d. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik, intelektual, sosial, dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan para siswa untuk hidup di masyarakat.11

Sedangkan menurut Murgono perpustakaan sebagai sarana penunjang pelaksanaan kurikulum, peranan perpustakaan akan sangat tergantung dari kemampuan dan kualitas pelayanan perpustakaan serta keakraban peserta didik terhadap perpustakaan. Kemampuan pelayanan perpustakaan ditunjukkan antara lain oleh ketersediaan dan kesesuaian koleksi, tempat belajar (membaca), dan waktu pelayanan. Kualitas pelayanan perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan memperoleh sumber informasi yang dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta didik terhadap perpustakaan dapat ditandai adanya kecintaan mereka untuk berkunjung atau memanfaatkan perpustakaan.12

11 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta

perpustakaan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 13

12 Murgono, “Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran”, Media Pustakawan. 10.2


(37)

B. Sikap

1. Definisi sikap

Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan (stimulus) yang diterimanya. Bila sikap mengarah pada objek tertentu, berarti penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh ligkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek. Dengan sendirinya tindakan diawali melalui proses yang cukup kompleks dan sebagai titik awal untuk menerima rangsangan adalah melalui alat indera, seperti penglihatan, pendengaran, alat raba, rasa dan bau. Definisi lain yang dinyatakan oleh Judd yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne, “sikap (attitude) adalah evaluasi yang abadi dari berbagai aspek di dunia sosial-evaluasi yang disimpan dalam ingatan”.13

Bila diamati, definisi yang diberikan oleh para ahli memiliki perbedaan satu sama lain, namun esensinya sama saja. Menurut Scifman dan Kanuk menyatakan bahwa “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner

feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang,

suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek”.14

Dalam diri individu sendiri terjadi dinamika berbagai psikofik seperti kebutuhan, motif, perasaan, perhatian, dan pengambilan keputusan. Semua proses ini sifatnya tertutup sebagai dasar pembentukan suatu sikap

13 Robert A. Baron and Donn Byrne, Social Psychology, (Massachusetts: Allyn and Bacon,

1997), Ed.8, h. 112

14 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka


(38)

yang akhirnya melalui ambang batas terjadi tindakan yang bersifat terluka dan inilah yang disebut tingkah laku.15 Namun sampai saat ini di antara pakar psikologi sosial, selama lima puluh tahun terakhir studi mengenai sikap belum ada kesepakatan tentang pengertian sikap secara tepat. Akan tetapi sikap memiliki ciri khas yaitu16:

a. Sikap mempunyai objek tertentu seperti orang, perilaku, konsep, situasi, benda, dan sebagainya.

b. Sikap mengandung penilaian seperti setuju dan tidak setuju, suka dan tidak suka.

Sikap bisa dikatakan sebagai respon. Respon hanya timbul apabila individu dhadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negative, menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.17

Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan18.

15

Mar’at, Sikap manusia:Perubahan Serta Pengukurannya, (Bandung: Ghalia, 1981), h.12

16 Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial: Individu dan Teori –Teori Psikologi Sosial, (Jakarta:

Balai pustaka, 1999), h. 232

17

Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002). Ed.2, h. 15


(39)

2. Pembentukan dan Perubahan Sikap

Sikap terbentuk dari faktor-faktor atau komponen-komponen tertentu. Terdapat tiga buah komponen-komponen dasar dalam struktur pembentukan dan perubahan sikap, yaitu: komponen kognitif (cognitive), afektif (affective), dan konatif (conative).19

a. Komponen Kognitif (cognitive), komponen ini berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang benar bagi objek sikap. Fungsi utama dari sistem kognitif seseorang adalah untuk menginterpretasikan, member makna, dan memahami aspek utama pengalaman pribadi mereka.

b. Komponen Afektif (affective), komponen ini menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Seorang dapat mengalami empat jenis tanggapan afektif, yaitu: emosi, perasaan tertentu, suasana hati, dan evaluasi.

c. Komponen Konatif (conative), komponen ini merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi objek sikap. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.

Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media

19 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka


(40)

massa, institusi atau lembaga pendidikan, dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu.20

Sikap yang telah terbentuk dalam diri seseorang dapat berubah-ubah. Pada dasarnya perubahan sikap tejadi melalui perubahan komponen-komponen sikap. Proses perubahan sikap hampir selalu di pusatkan pada cara-cara pengendalian situasi, dan lingkungan untuk menghasilkan perubahan sikap kearah yang dikehendaki. Perubahan sikap seseorang juga dapat terjadi setelah dia menerima informasi baru, mendapatkan pengalaman yang menyenangkan atau positif, adanya kekuatan yang memaksa, mengikuti implikasi dari suatu peristiwa (peristiwa traumatik dan psikoterapi).21

3. Interaksi Komponen – Komponen Sikap

Para ahli psikologi sosial banyak yang beranggapan bahwa interaksi antara ketiga komponen sikap yang telah disebutkan di atas adalah selaras dan konsisten. Prinsip inilah yang banyak dimanfaatkan dalam memanipulasi sikap guna mengalihkan bentuk objek sikap yang dapat menimbulkan ketidakkonsistenan komponen-komponen sikap seseorang yang sangat setuju (sangat positif) dan sikap yang sangat tidak setuju (sangat negatif).22

Semakin ekstrim arah sikap seseorang, maka akan semakin terasa apabila ada semacam serangan terhadap salah satu komponen sikapnya,

20

Ibid, h. 50

21 Istiqomah Wibowo, Materi Pokok Psikologi Sosial, (Jakarta: Karunika, 1988), h. 20 22 Ibid, h. 28


(41)

sikap yang ekstrim biasanya tidak mudah untuk dirubah. Hal ini menyebabkan timbulnya bentuk perilaku yang kompensiasif, yaitu reaksi yang berlebihan yang searah dengan sikap semula dan secara tidak sadar diperlihatkan untuk mempertahankan ego.23

4. Karakteristik Sikap

Sikap memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu objek, arah, tingkat dan intensitas, resistensi, persistensi, keyakinan, serta kepemilikan struktur dan sifat.24

a. Objek

Sikap memang harus memiliki objek. Mengungkapkan perasaan juga perlu objek. Objek sikap bisa abstrak bisa pula nyata, yang abstrak misalnya adalah ide, dan objek sikap bisa juga individual serta objek sifat juga bisa bersifat spesifik atau umum.

b. Arah, Ekstremitas, Resistensi, Persistensi, dan Keyakinan

Menurut Engel et al, ada lima dimensi sikap. Yang pertama adalah valence atau arah. Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan sikap, apakah positif, netral atau negatif.

Dimensi kedua adalah ekstremitas (extremity), yaitu intensitas kea rah positif atau negatif. Dimensi ini didasari oleh asumsi bahwa perasaan suka atau tidak suka memiliki tingkatan-tingkatan.

23

Ibid, h. 29

24 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka


(42)

Dimensi ketiga adalah resistensi (resistence), yaitu tingkat kekuatan sikap untuk tidak berubah. Sikap memiliki perbedaan konsistensi ada yang mudah berubah (tidak konsisten) ada yang sulit berubah (konsisten).

Dimensi keempat adalah persistensi (persistence). Dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang disebabkan oleh waktu. Sikap tidak abadi seiring perubahan waktu, sikap juga berubah.

Dimensi kelima dan terakhir adalah keyakinan (confidence). Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan kebenaran sikapnya. Dimensi ini dekat hubungannya dengan perilaku. Suatu sikap yang diikuti oleh keyakinan tinggi, selain lebih sulit berubah, juga besar kemungkinannya diwujudkannya dalam perilaku.

5. Fungsi Sikap

Sikap memiliki empat fungsi untuk seseorang, yaitu fungsi penyesuaian (adjustment function), fungsi pertahanan ego (ego-defensive

function), fungsi ekspresi nilai (value-expressive function) dan fungsi

pengetahuan (knowledge function). Fungsi-fungsi itulah yang mendorong orang-orang untuk mempertahankan dan meningkatkan citra (image) yang mereka bentuk sendiri. Dalam konteks yang lebih luas, fungsi-fungsi tersebut merupakan dasar yang memotivasi pembentukan dan penguatan sikap positif terhadap objek yang memuaskan kebutuhan atau sikap negatif


(43)

terhadap objek yang mendatangkan kerugian, hukuman ataupun ancaman.25

a. Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian mengarahkan kepada onjek yang menyenangkan atau mendatangkan manfaat serta menjauhkan orang-orang dari objek yang tidak menarik atau yang tidak diinginkan. Dalam konteks ini berlaku konsep memaksimalkan peruntungan meminimalkan kerugian. Oleh karena itu, sikap konsumen tergantung pada persepsi mengenai apa saja yang memenuhi kebutuhan atau yang malah mendatangkan kerugian.

b. Fungsi Pertahanan Ego

Sikap yang terbentuk untuk melindungi ego merupakan wujud dari fungsi pertahanan ego. Pada kenyataannya, banyak ekspresi sikap yang mencerminkan kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang-orang semata-mata untuk mempertahankan ego.

c. Fungsi Ekspresi Nilai

Dengan sikap, seseorang dimungkinkan untuk mengekspresikan nilai-nilai yang diyakininya. Artinya, setiap orang akan berusaha untuk menerjemahkan nilai-nilai yang diyakininya ke dalam konteks sikap yang lebih nyata.


(44)

d. Fungsi Pengetahuan

Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang dunianya dari sudut pandang keteraturan. Kecenderungan ini memaksa manusia untuk berpegang pada konsistensi, definisi, stabilitas, dan pengertian tentang dunianya. Kecenderungan itu pula yang menentukan apa yang perlu dipelajari dan apa yang ingin diketahui.

C. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar

Pendayaan sumber belajar sebagai salah satu sistem pengajaran merupakan suatu keharusan. Keharusan menerapkan sumber belajar ini berkenaan dengan berbagai fungsi atau manfaat yang terkandung didalamnya yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sumber belajar yang sengaja di desain secara spesifik dan dikembangkan sebagai unsur sistem pengajaran guna tercapainya tujuan pendidikan yang telah disusun dan direncanakan dalam sebuah institusi pendidikan formal. Sumber belajar semacam ini dirancang dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di suatu lembaga pendidikan guna mengefektifkan proses belajar mengajar yang telah berlangsung. Untuk itu sumber belajar tersebut diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Sumber belajar yang dapat menampung segala keperluan dengan kegiatan belajar dan mengajar adalah perpustakaan sekolah tanpa mengesampingkan jenis-jenis sumber belajar yang lainnya. Perpustakaan


(45)

sekolah merupakan unit kerja dari suatu sekolah yang menyelenggarakannya. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang sengaja didesain untuk kepentingan pendidikan, maka dari itu perpustakaan sekolah haris dikelola, diorganisir serta dimanfaatkan dengan maksimal untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.

Perpustakaan sekolah diharapkan dapat menyediakan berbagai koleksi baik itu berupa buku pelajaran, buku penunjang, buku fiksi, slide, film, terbitan berkala, pamflet, gambar dan lain-lain yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan sumber pengetahuan bagi siswa maupun guru. Hal ini dapat dirasakan ketika siswa yang sedang belajar membutuhkan bahan pustaka lain untuk menunjang kegiatan belajarnya, dan begitu pula dengan guru-guru yang mengajar membutuhkan literatur penunjang untuk menunjang pengajaran di kelas. Dengan demikian para pengguna perpustakaan sekolah tersebut dapat memanfaatkan semua koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah dengan maksimal secara tepat dan berkesinambungan. Selain itu, perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar diharapkan juga dapat memotifasi belajar para siswa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan aktif denagn cara menelusur sendiri berbagai informasi yang dibutuhkan dan berusaha mencari jawaban terhadap segala permasalahan yang berhubungan dengan tugas-tugas belajar. Dengan demikian para siswa dapat merasakan manfaat dari perpustakaan sekolah secara langsung.

Selain fungsi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat rekreatif yaitu dengan


(46)

menyediakan koleksi fiksi yang sesuai dan baik bagi para pemakainya. Buku-buku fiksi tersebut dapat memberikan hiburan, ketentraman fikiran, serta ketenangan bagi setiap pembacanya.

D. Peran Perpustakaan Sekolah Menunjang Kegiatan Belajar

Perpustakaan sekolah sebagai satu unit yang terdapat di sekolah menjadi unsur pendamping dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu pusat sumber belajar. Menurut James Thompson perpustakaan memiliki peran yang sangat besar dalam membantu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan menjadi suatu hal yang mutlak keberadaannya di suatu sekolah karena peranannya yang sangat vital sebagai pusat informasi dan sumber belajar.

Perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat berinteraksi dan terlibat secara langsung baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran.

Joseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat penting dan diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:

1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di sekolah.

2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.

3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.


(47)

4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas pemikiran peserta didik untuk membaca, menulis, berfikir dan komunikasi.26

Berdasarkan uraian di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas pula.

E. Penelitian Terdahulu

Rizky Adi Swestry Pertiwi telah melakukan penelitian mengenai persepsi dan sikap siswa SMA terhadap perpustakaan sekolah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tahun 2004. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk hasil kepercayaan responden terhadap atribut perpustakaan sekolah adalah positif. Karena responden memiliki kepercayaan (beliefe) bahwa kelengkapan koleksi buku, kenyamanan, kebersihan, kecepatan layanan dan keramahan petugas perpustakaan merupakan atribut-atribut yang penting bagi sebuah perpustakaan sekolah. Sedangkan untuk hasil penelitian terhadap evaluasi responden terhadap perpustakaan sekolah menunjukkan bahwa atribut mengenai keramahan petugas perpustakaan merupakan atribut yang dirasa paling bagus kinerjanya dan mendapatkan penilaian paling positif oleh

26 Joseph Mbulu, “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar” Majalah


(48)

responden. Hasil akhir untuk sikap responden terhadap perpustakaan sekolah adalah 158,95 berada pada skala interval positif yaitu 143,0 – 209,0 yang berarti posotif.27

Ending Suryaningsih telah melakukan penelitian mengenai sikap murid sekolah dasar terhadap layanan perpustakaan keliling pemerintah Kota Depok: Studi kasus di Kecamatan Cimanggis pada tahun 2009. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya sikap murid cenderung positif terhadap layanan perpustakaan. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap yang cenderung positif terhadap waktu dan tempat layanan, koleksi dan jenis layanan, sedangkan sikap murid terhadap petugas adalah positif28.

27

Rizky Adi Swestry Pertiwi, Persepsi dan Sikap Siswa SMA Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Pencarian Infornasi (studi kasus pada SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan), Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2005)

28

Endang Suryaningsih, Sikap Murid Sekolah Dasar Terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Pemerintah Kota Depok: Studi kasus di Kecamatan Cimanggis, Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, (Depok: Universitas Indonesia, 2009)


(49)

34

KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Singkat Al-Azhar

Al-Azhar adalah sebuah nama yang sagat dikenal oleh kalangan pendidik dan orang tua murid sebagai lembaga pendidikan islami yang favorit dan prestisius. Sejarah Al-Azhar berawal pada tanggal 7 April 1952 dengan dibentukny suatu yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Islam (YPI).

Sepak terjang YPI dimlai dari pembangunan Masjid Agung pada tahun 1953 hingga 1958. Masjid yang diberi nama Azhar oleh Imam Masjid Al-Azhar dari Mesir kala berkunjung ke Indonesia itu berdiri diatas lahan seluas 43.755 m² yang berlokasi di Blok K-I, Persil No.2 Kelurahan Selong Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta1.

Setelah berhasil membangun Masjid Agung, YPI AL-Azhar bergerak pada ranah pendidikan dengan didirikannya TK Islam Al-Azhar dan SD Islam Al-Azhar pada 1 Agustus 1964 serta SLTP dan SMU Islam Al-Azhar pada 3 Januari 1976.

1 Badruzzaman Busyairi, Setengah Abad Azhar 1952 – 7 April 2002, (Jakarta : YPI


(50)

B. Sejarah Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar

Pada tahun 1982 Perpustakaan Al-Azhar masih berupa ruangan sederhana yang bernama Perpustakaan SMP dengan seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang ditunjuk sebagai koordinatornya. Kemudian pada tahun 1988 Perpustakaan SMP dengan SMA digabung dengan bentuk fisik sebuah gedung dua lantai (gedung tersebut kini menjadi gedung TK). Sebagai penanggung jawab perpustakaan diserahkan kepada Kepala Sub Urusan Pusat Sumber Belajar Ibu Muslicah, BA. Mulai tahun 2001 hingga sekarang Perpustakaan SMP dan SMA Al-Azhar Kebayoran menempati ruangan di gedung baru tepatnya dilantai 7, dan mulai tahun 2009 hingga sekarang pengawasannya berada di bawah Kepala Seksi Kurikulum dan Sumber Belajar SMP dan SMA Drs.M. Abdul Rozaq2.

Kini ruang Perpustakaan SMP dan SMA Al-Azhar semakin bagus dari segi fisik dan non fisiknya, ruang bercat hijau tersebut terdiri dari ruangan AVA (ruang belajar yang dilengkapi sarana multimedia), ruang baca; baik yang menggunakan meja dan kursi maupun tanpa kursi dan meja atau lesehan. Selain itu Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar dilengkapi dengan beberapa unit komputer yang bisa digunakan untuk mengakses internet serta Air Conditioner (AC) sebagai penambah kenyamanan para pemakai perpustakaan.

2 Yayu Rahayu, Bagian Pengolahan Perpustakaan SMP SMA Al-Azhar, Wawancara,


(51)

C. Visi dan Misi

Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar memiliki visi dan misi yang sama dengan visi dan misi Perguruan Al-Azhar, yaitu3:

Visi :

Mewujudkan cendekiawan yang bertaqwa, akhlak mulia, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, percaya diri, berkepribadian kuat, berwatak pejuang, mampu mengembangkan diri dan keluarga, bertanggung jawab atas pembangunan umat dan bangsa.

Misi :

Terutama adalah pengembangan sistem intruksional yang merupakan sarana utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.

D. Letak Geografis

Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar yang bernaung pada YPI Al-Azhar terletak di Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta. Dengan batas wilayah sebagai berikut: batas wilayah utara Jl.Raden Patah 3 dan SMU 82. Sementara batas wilayah timur adalah Jl. Pattimura, dan batas wilayah selatan dengan Departemen Pekerjaan Umum, Jl.Raden Patah.


(52)

E. Administrasi dan Struktur Organisasi Perpustakaan

Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar memiliki alur kerja atau model struktur sebagai berikut4:

Majelis Pendidikan

Kabid. Pendidikan SMP, SMA dan Kursus Kasie. Kurikulum dan Sumber Balajar

Koordinator

Staf Perpustakaan Staf AVA dan Produksi Media Laboratorium

Gambar : Struktur Organisasi Perpustakaan Al-Azhar

F. Staf Perpustakaan

Saat ini pengelola atau petugas Perpustakaan SMP-SMA Islam Al-Azhar terdiri dari dua orang dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut5:

Tabel 1 : Tingkat Pendidikan Staf Perpustakaan Al-Azhar

Jumlah Tingkat Pendidikan

1 Orang S1 Teknologi Pendidikan IKIP dan Pendidikan D3 Pengelolaan

Informasi Pertanian IPB

1 Orang S1 Teknologi Pendidikan IKIP dan Pendidikan D3 Pengelolaan

Informasi Pertanian Bogor IPB

4

Nazmunnisa, Profil Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar (Jakarta: YPI Al-Azhar)

5 Yayu Rahayu, Bagian Pengolahan Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar, Wawancara, 26


(53)

G. Gedung dan Perlengkapan

Gedung atau ruang Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar telah mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1982 perpustakaan menempati sebuah ruangan dengan kondisi sederhana dengan luas yang tidak terlalu besar. Kemudian di tahun 1988 ruang perpustakaan pindah ke sebuah gedung baru berlantai dua. Terakhir, pada tahun 2001 ruang Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar pindah ke gedung sekolah baru berlantai tujuh, dilantai tujuh itulah ruang perpustakaan berada dan hingga kini ruangan tersebut permanen digunakan untuk perpustakaan.

Ruang dengan luas 18 x 38 meter itu telah dilengkapi dengan sarana yang dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan para pemakainya. Sarana yang dimiliki oleh perpustakaan antara lain:

a. 19 unit komputer b. 2 unit laptop c. 1 unit LCD

d. Home theatre (biasa digunakan untuk memutar film) e. Ruang Audio Visual

f. Kamera digital g. Kamera video

H. Koleksi Perpustakaan

Berdasarkan data jumlah koleksi Perpustakaan Al-Azhar diketahui hingga kini perpustakaan Al-Azhar memiliki koleksi sebanyak 20.956


(54)

eksemplar dengan 10.264 judul. Sedangkan koleksi referensi sebanyak 776 judul dengan jumlah 1.907 eksemplar6.

Selain koleksi di atas perpustakaan Al-Azhar juga menghimpun koleksi berupa terbitan berseri seperti:

1. Koran : Jakarta Pos, Kompas, Media Indonesia, dan Republika yang dilanggan setiap hari

2. Majalah Gatra, dilanggan satu kali seminggu

3. Majalah Tarbawi, Ummi dilaggan dua minggu sekali 4. Majalah Ilmiah popular national Geographic

5. Majalah Ilmu Komputer, Muslimah, Noor dilanggan satu bulan sekali 6. Terbitan YPI Al-Azhar yakni Warta Al-Azhar setiap satu bulan satu kali.

I. Pelayanan Perpustakaan

Kegiatan dan tujuan bagian pelayanan perpustakaan pada dasarnya adalah memenuhi kebutuhan pengguna dan memepermudah pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya, dan juga memberi kemudahan dalam menggunakan koleksi atau informasi yang dimiliki perpustakaan.

Adapun masyarakat pengguna yang dilayani oleh Perpustakaan di YPI Al-Azhar adalah murid, guru dan karyawan. Bagian pelayanan Perpustakaan YPI Al-Azhar terdiri atas empat bagian besar, yaitu pelayanan sirkulasi, referensi, bimbingan pembaca, dan pelayanan klasikal.


(55)

Pelayanan sirkulasi yaitu layanan yang terdiri atas layanan peminjaman dan layanan pengembalian buku. Sedangkan pelayanan referensi yaitu pustakawan menjawab pertanyaan-pertanyaan referensi yang dilontarkan pengguna perpustakaan, mampu membenatu pengguna dalam koleksi referensi. Untuk pelayanan referensi ini dibuat pencatatan khusus, agar penggunaan koleksi referensi dapat terpantau.

Kemudian Bimbingan Pembaca, di sini pustakawan memberi bimbingan cara mencari buku atau informasi yang mereka cari agar para pengguna atau anggota perpustakaan tidak selalu bergantung kepada pustakawan dalam mencari sebuah buku.

Dan Pelayanan Klasikal, yaitu pelayanan yang diberikan pada satu kelas. Caranya adalah dengan memberikan informasi kepada guru, tentang koleksi perpustakaan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya, serta jumlah masing-masing judul buku tersebut.

Selain keempat pelayanan tadi, Perpustakaan Al-Azhar juga memberikn pelayanan lain guna memenuhi kebutuhan penggunanya seperti layanan internet, dalam hal ini penyediaan komputer online yang dapat digunakan untuk mencari maupun mengunjungi situs-situs tertentu guna menemukan informasi yang diinginkan para anggota perpustakaan. Serta layanan produksi media yaitu perpustakaan menyediakan alat-alat audio visual yang dapat digunakan siswa untuk membuat karya-karya seperti pembuatan film dokumenter, rekam suara, slide dan produk media ini yang bertujuan meningkatkan intelektual dan kreatifitas siswa.


(56)

41

Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai sikap siswa SMP/SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar.

Dalam melakukan analisis pernyataan sikap dengan menggunakan skala Likert, setiap butir pernyataan telah tersedia pilihan jawaban. Setiap jawaban diberi skor seperti yang tertera pada metode penelitian.

Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 102 responden di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Untuk memudahkan pengolahan dan analisis mengenai pernyataan sikap responden terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar telah dibuat menjadi beberapa sub-bab, yaitu

pertama memuat informasi identitas responden, kedua sikap siswa terhadap

koleksi, ketiga SDM/Pustakawan, dan keempat layanan perpustakaan sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Penyajian hasil penelitian dipaparkan ke dalam bentuk tabulasi, yang dilengkapi dengan pembahasannya.

Dari hasil pengumpulan data selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut:


(57)

A. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari kamis tanggal 20 September – 8 Oktober 2011 di SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Penyebaran kuesioner dilakukan atas izin dari Kepala Sekolah SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, teknik ini digunakan dengan cara memilih anggota sampel secara khusus berdasarkan tujuan suatu penelitian. Kuesioner yang disebar berjumlah 102 lembar dan tidak ada hambatan sama sekali dalam penyebarannya.

B. Keadaan Umum Responden

Responden dari penelitian ini adalah siswa/i Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Jumlah keseluruhan responden adalah 102 orang.

Analisis identitas responden yang akan penulis analisa meliputi penyebaran kuesioner, jenis kelamin responden, dan tingkatan kelas responden.

1. Penyebaran Kuesioner

Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah kuesioner yang disebarkan dan yang diolah.


(58)

Tabel 1

Penyebaran Kuesioner

Kuesioner Jumlah Prosentase

Disebarkan 102 100%

Tidak Kembali 0 0%

Jumlah Yang Diolah 102 100%

Hasil pada Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 102 kuesioner yang disebarkan kepada siswa/i SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 yang dijadikan sampel penelitian, kuesioner yang kembali sebanyak 102 (100%). Seluruh kuesioner yang kembali tersebut setelah diseleksi keseluruhannya memenuhi syarat untuk diolah pada tahap berikutnya. 2. Jenis Kelamin Responden

Tabel di bawah ini menunjukkan jenis kelamin responden. Tabel 2

Jenis Kelamin Responden

Tingkat Sekolah Jenis Kelamin F P

Laki-laki 30 29,41%

SMP

Perempuan 28 27,45%

Laki-laki 20 19,60%

SMA

Perempuan 24 23,53%

Jumlah 102 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 102 orang responden, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50 orang responden (49,01%) sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 orang responden (50,98%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih banyak adalah perempuan.


(59)

3. Tingkatan Kelas Responden

Tabel di bawah ini menunjukkan tingkatan kelas siswa yang mengisi kuesioner, yaitu kelas satu, dua, dan tiga.

Tabel 3

Tingkatan Kelas Responden

Tingkat Sekolah Jenis Kelamin F P

Kelas VII 16 15,68%

Kelas VIII 16 15,68%

SMP

Kelas IX 19 18,62%

Kelas X 16 15,68%

Kelas XI 16 15,68%

SMA

Kelas XII 19 18,62%

Jumlah 102 100%

Dapat diketahui juga bahwa responden kelas satu dan dua SMP yang mengisi kuesioner masing-masing sebanyak 16 orang (15,68%), dan kelas tiga SMP sebanyak 19 orang (18,62%). Sedangkan kelas satu dan dua SMA yang mengisi kuesioner sebanyak 16 orang(15,68%), dan kelas tiga SMA sebanyak 19 orang (18,62%).

Penyebaran kuesioner tidak berdasarkan gender siswa, tetapi dilakukan secara purposive sampling (memilih anggota sampel secara khusus dengan berdasarkan tujuan suatu penelitian). Sedangkan untuk tingkatan kelas siswa memang telah direncanakan sebelumnya. Kelas tiga merupakan tingkatan kelas terakhir di SMP dan SMA yang nantinya akan lebih sering mengunjungi perpustakaan jika sudah memasuki jenjang perguruan tinggi sehingga pemilihan siswa kelas tiga sebagai responden lebih banyak dibandingkan kelas satu dan dua.


(60)

C. Analisis Sikap Siswa Terhadap Perpustakaan

Berikut ini adalah analisa data mengenai sikap siswa SMP dan SMA 1 Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

1. Sikap Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1

Untuk mengetahui sejauh mana sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terhadap koleksi perpustakaan, maka penulis menggunakan beberapa pernyataan untuk mengetahui apakah siswa telah mengetahui macam-macam koleksi yang disediakan di perpustakaan, apakah siswa telah menggunakan koleksi perpustakaan dengan maksimal, apakah siswa senang dengan koleksi-koleksi yang disediakan oleh perpustakaan. Adapun pernyataan tersebut sebagai berikut:

a. Koleksi Perpustakaan Menunjang Kegiatan Belajar di Sekolah Tabel 4

Koleksi Perpustakaan Menunjang Kegiatan Belajar di Sekolah

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 7 6,86 35

Setuju 4 82 80,40 328

Ragu-ragu 3 5 4,90 15

Tidak Setuju 2 8 7,84 16

Sangat Tidak Setuju 1 - 0 0

Jumlah 102 100% 394

Skor rata-rata X= 394/102= 3,86

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar 82 orang (80,40%) responden menyatakan setuju terhadap koleksi perpustakaan


(61)

menunjang kegiatan belajar. Sedangkan sebagian kecil responden 7 orang (6,86%), 5 orang (4,90%) dan 8 orang (7,84%) menyatakan sangat setuju, ragu-ragu dan tidak setuju terhadap koleksi perpustakaan telah menunjang kegiatan belajar di sekolah, serta tidak satupun responden yang menyatakan tidak setuju terhadap koleksi perpustakaan menunjang kegiatan belajar di sekolah.

Penjelasan di atas mengenai pernyataan sikap siswa terhadap koleksi perpustakaan yang menunjang kegiatan belajar, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata sikap yang ditunjukkan diatas adalah 3,86. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skor skala interval skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa sikap responden terhadap koleksi perpustakaan menunjang kegiatan belajar adalah setuju.

b. Satu Judul Buku Terdiri Beberapa Eksemplar Tabel 5

Satu Judul Buku Terdiri Beberapa Eksemplar

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 30 29,41 150

Setuju 4 53 51,97 212

Ragu-ragu 3 15 14,70 45

Tidak Setuju 2 4 3,92 8

Sangat Tidak Setuju 1 - 0 0

Jumlah 102 100% 394

Skor rata-rata X= 415/102= 4,06

Hal ini menunjukkan lebih dari setengah responden 53 orang (51,97%) responden menyatakan setuju terhadap setiap buku terdiri dari


(62)

beberapa jumlah eksemplar. Sedangkan hampir setengah 30 orang responden (29,41%) menyatakan sangat setuju terhadap setiap buku terdiri dari beberapa jumlah eksemplar. Dan sebagian kecil responden 15 orang (14,70%) dan 4 orang (3,92%) menyatakan ragu-ragu dan tidak setuju terhadap setiap buku terdiri dari beberapa jumlah eksemplar, serta tidak ada satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap setiap buku terdiri dari beberapa jumlah eksemplar.

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada Tabel 5 di atas adalah 4,06. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert, skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap setiap buku terdiri dari beberapa jumlah eksemplar adalah setuju.

c. Koleksi Perpustakaan Up to Date Tabel 6

Koleksi Perpustakaan Up to Date

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 5 4,90 25

Setuju 4 31 30,40 124

Ragu-ragu 3 47 46,07 141

Tidak Setuju 2 15 14,70 30

Sangat Tidak Setuju 1 4 3,92 4

Jumlah 102 100% 324

Skor rata-rata X= 324/102= 3,17

Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengah atau kurang dari setengah responden 47 orang (46,07%) menyatakan ragu-ragu dan 31


(63)

orang (30,40%) responden menyatakan setuju terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar up to date. Sedangkan sebagian kecil responden 15 orang (14,70%) menyatakan tidak setuju terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar up to date, dan sebagian kecil responden 5 orang (4,90%) menyatakan sangat setuju terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar up to date, serta sebagian kecil responden 4 orang (3,92%) yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar up to date.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 6 di atas menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata pada tabel 6 di atas adalah 3,17. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert, skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42 dengan demikian skor ini menunjukkan bahwa koleksi perpustakaan selalu up to date adalah ragu-ragu.

d. Siswa Memanfaatkan Koleksi di Perpustakaan dengan Maksimal

Tabel 7

Siswa Memanfaatkan Koleksi di Perpustakaan dengan Maksimal

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 10 9,80 50

Setuju 4 15 14,70 60

Ragu-ragu 3 53 51,96 155

Tidak Setuju 2 18 17,64 36

Sangat Tidak Setuju 1 6 5,90 6

Jumlah 102 100% 307


(64)

Data pada tabel 7 menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden 53 orang (51,96%) menyatakan ragu-ragu bahwa siswa telah memanfaatan koleksi perpustakaan dengan maksimal. Sedangkan sebagian kecil responden 18 orang (17,64%) menyatakan tidak setuju bahwa siswa telah memanfaatan koleksi perpustakaan dengan maksimal juga sebagian kecil responden 15 orang (14,70%) menyatakan setuju bahwa siswa telah memanfaatan koleksi perpustakaan dengan maksimal, serta sebagian kecil responden 10 orang (9,80%) yang menyatakan sangat setuju dan 6 orang (5,90%) responden menjawab sangat tidak setuju bahwa siswa telah memanfaatan koleksi perpustakaan dengan maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7 di atas mengenai pernyataan apakah siswa memanfaatkan koleksi di perpustakaan dengan maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata sikap yang ditunjukkan diatas adalah 3,00. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skor skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa sikap responden telah memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan maksimal adalah ragu-ragu.


(65)

e. Siswa Mengetahui Macam-macam Koleksi di Perpustakaan Tabel 8

Siswa Mengetahui Macam-macam Koleksi di Perpustakaan

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 6 5,90 30

Setuju 4 20 19,60 80

Ragu-ragu 3 49 48,03 147

Tidak Setuju 2 20 19,60 40

Sangat Tidak Setuju 1 7 6,86 7

Jumlah 102 100% 304

Skor rata-rata X= 304/102=2,98

Data pada tabel di atas menunjukan bahwa hampir setengahnya atau kurang dari setengah responden 49 orang (48,03%) menyatakan ragu-ragu atas pengetahuan siswa terhadap macam-macam koleksi yang ada di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden 20 orang (19,60%) menyatakan setuju dan tidak setuju terhadap pengetahuan siswa terhadap macam-macam koleksi yang ada di perpustakaan, serta sebahgian kecil responden 7 orang (6,86%) yang menyatakan sangat tidak setuju dan sebagian kecil lain dari responden 6 orang (5,90%) yang menyatakan sangat setuju terhadap pengetahuan siswa terhadap macam-macam koleksi yang ada di perpustakaan.

Dengan demikian tabel di atas menggambarkan pernyataan mengenai pengetahuan siswa terhadap macam-macam koleksi yang ada di perpustakaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan diatas adalah 2,98. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skor skala


(66)

interval 2,62 – 3,42 yang menunjukkan bahwa pengetahuan siswa terhadap macam-macam koleksi yang ada di perpustakaan adalah ragu-ragu.

f. Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Fiksi dan Non Fiksi Tabel 9

Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Fiksi dan Non Fiksi Fiksi Non Fiksi Jawaban Bobot

Nilai F P S F P S

Sangat Setuju 5 14 13,72 70 49 48,03 245

Setuju 4 35 34,31 140 40 39,21 160

Ragu-ragu 3 34 33,33 102 13 12,46 39

Tidak Setuju 2 10 9,81 20 - 0 0

Sangat Tidak Setuju 1 9 8,83 9 - 0 0

Jumlah 102 100% 341 102 100% 444

Skor rata-rata X= 341/102=3,34 X= 444/102=4,35

Pernyataan sikap yang menyangkut koleksi fiksi, meliputi fable, cerpen, novel, sains, dan sejarah. Untuk pernyataan sikap responden terhadap koleksi fiksi berbunyi ”saya mengetahui jenis-jenis koleksi fiksi (fable, cerpen, novel, sejarah, dan sains”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau kurang dari setengah 35 orang (34,31%) responden menjawab setuju dan 34 orang (33,33%) responden menjawab ragu-ragu terhadap pengetahuan tentang jenis-jenis koleksi fiksi. Sedangkan sebagian kecil 14 orang (13,72%)menyatakan sangat setuju, kemudian 10 orang (9,81%) menjawab tidak sangat setuju, dan 9 orang (8,83%) responden menjawab sangat tidak setuju terhadap pengetahuan tentang jenis-jenis koleksi fiksi di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1.


(67)

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel di atas untuk pengetahuan jenis-jenis koleksi fiksi menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata pada tabel diatas adalah 3,34. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa sikap responden terhadap pengetahuan atas jenis-jenis koleksi fiksi adalah ragu-ragu.

Hasil penelitian selanjutnya mengenai pernyataan sikap apakah siswa mengetahui jenis-jenis koleksi non fiksi. Hasil penelitian di atas menunjukkan hampir setengahnya dan kurang dari setengah 49 orang (48,03%) responden menjawab sangat setuju dan 14 orang (39,21%) responden menjawab setuju terhadap pengetahuan atas jenis-jenis koleksi non fiksi yang ada di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Sedangkan sebagian kecil 13 orang (12,46%) responden menjawab ragu-ragu terhadap pengetahuan atas jenis-jenis koleksi non fiksi yang ada di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1, dan tidak satu pun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pengetahuan atas jenis-jenis koleksi non fiksi yang ada di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1.

Hasil penelitian mengenai pengetahuan terhadap jenis-jenis koleksi non fiksi ini menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata pada tabel untuk koleksi non fiksi diatas adalah 4,35. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval


(68)

diatas 4,34 – 5,04, yang menunjukkan bahwa sikap responden terhadap pengetahuan atas jenis-jenis koleksi fiksi adalah sangat setuju.

g. Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Referensi Tabel 10

Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Referensi

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 5 4,90 25

Setuju 4 57 55,90 228

Ragu-ragu 3 19 18,62 57

Tidak Setuju 2 14 13,72 28

Sangat Tidak Setuju 1 7 6,86 7

Jumlah 102 100% 354

Skor rata-rata X= 354/102=3,38

Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden 57 orang (55,90%) menyatakan setuju terhadap pengetahuan tentang jenis-jenis koleksi referensi di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden 19 orang (18,62%) menyatakan ragu-ragu, dan juga sebagian kecil responden 14 orang (13,72%) menyatakan tidak setuju, kemudian sebagian kecil responden 7 orang (6,86%) menyatakan sangat tidak puas, dan sebagian kecil pula dari responden 5 orang (4,90%) sangat setuju terhadap pengetahuan tentang jenis-jenis koleksi referensi di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1.

Hasil data yang diperoleh pada tabel 10 di atas menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,38. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert, skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42. Dengan demikian bahwa sikap


(69)

responden terhadap pengetahuan tentang jenis-jenis koleksi referensi di perpustakaan adalah ragu-ragu.

h. Siswa Senang Membaca Koleksi Referensi di Perpustakaan Tabel 11

Siswa Senang Membaca Koleksi Refensi di Perpustakaan

Jawaban Bobot Nilai F P S

Sangat Setuju 5 13 12,76 65

Setuju 4 18 17,64 72

Ragu-ragu 3 38 37,25 114

Tidak Setuju 2 19 18,63 38

Sangat Tidak Setuju 1 14 13,72 14

Jumlah 102 100% 303

Skor rata-rata X= 303/102=2,97

Hasil penelitian mengenai apakah siswa senang membaca koleksi referensi di perpustakan, hal ini menunjukkan hampir setengah responden 38 orang (37,25%) menyatakan ragu-ragu senang membaca koleksi referensi di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden 19 orang (18,63%) menyatakan tidak setuju senang membaca koleksi referensi di perpustakaan. Dan sebagian kecil 18 orang (17,64%) responden menyatakan setuju terhadap penyataan senang membaca koleksi referensi di perpustakaan, serta sebagian kecil 14 orang (13,72) responden menyatakan bahwa sangat tidak setuju senang membaca koleksi referensi di perpustakaan. Kemudian sebagian kecil 13 orang (12,76%) responden menyatakan sangat setuju senang membaca koleksi referensi di perpustakaan SMP/SMA Islam Al-Azhar 1.


(1)

18 Tata interior ruangan perpustakaan sangat menarik dan indah

B. Saran Siswa Terhadap Peningkatan Mutu Perpustakaan:

a. Koleksi

……… ……… ……… ……… ………...

b. Layanan

……… ……… ……… ……… ………...…

c. Petugas

……… ……… ……… ……… ………


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)