Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Jenis Data

24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode penelitian asosiatif kausal sebab akibat dengan pendekatan kuantitatif. Perumusan masalah dengan penelitian asosiatif adalah menghubungkan dua variabel atau lebih Erlina, 2011. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti. Tujuan penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian. Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat kausal, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen Sugiyono, 2010.

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian Erlina, 2011. Dalam pengujian hipotesis, maka perlu diteliti variabel- variabel dengan penentuan indikator-indikator yang digunakan. Adapun variabel- variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. 3.2.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel lain. Variabel Universitas Sumatera Utara 25 dependen dalam penelitian ini adalah Belanja Modal yang merupakan komponen belanja langsung dalam anggaran pemerintah yang menghasilkan output berupa aset tetap.

3.2.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah PAD adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. 2. Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. 3. Luas Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Universitas Sumatera Utara 26 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Indikator Skala Pengukuran 1. Pendapatan Asli Daerah X1  Pajak Daerah  Retribusi Daerah  Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan  Lain-lain Pendapatan yang Sah Rasio 2. Dana Alokasi Umum X2  Celah Fiskal Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal  Alokasi Dasar Gaji Pegawai Negeri Sipil Rasio 3. Luas Wilayah X3  Jumlah Penduduk  Luas Wilayah  Sarana dan Prasarana Rasio 4. Belanja Modal Y  Belanja Tanah  Belanja Peralatan Mesin  Belanja Gedung dan Bangunan  Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan  Belanja Aset lainnya Rasio

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah 33 kabupatenkota yang ada di Sumatera Utara. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian. Universitas Sumatera Utara 27 Dengan pertimbangan peneliti, maka kriteria dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kabupatenkota di Sumatera Utara yang mempublikasikan laporan APBD dalam situs Direktoral Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia http:www.djpk.kemenkeu.go.id. 2. Kabupatenkota di Sumatera Utara yang mempublikasikan Laporan Realisasi APBD secara lengkap dan terus-menerus selama periode 2011- 2013. Setelah dilakukan penentuan kriteria, didapatkan jumlah sampel sebanyak 22 kabupatenkota dari 33 kabupatenkota di Sumatera Utara.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Sumber data peneliti adalah dari dokumen laporan realisasi APBD yang diperoleh dari situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia http:www.djpk.kemenkeu.go.id .

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 85 80

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Analisis Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

2 47 77

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 7