Tinjauan Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

17 memiliki karakteristik spesifik menunjukkan adanya berbagai pertimbangan dalam pengalokasiannya.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Tuasikal 2008 Variabel Independen : 1. Dana Alokasi Umum 2. Dana Alokasi Khusus 3. Pendapatan Asli Daerah 4. Produk Domestik Regional Bruto Variabel Dependen : Belanja Modal Secara simultan, DAU, DAK, PAD dan PDRB secara bersamaan mempengaruhi belanja modal. Secara parsial, DAU, DAK dan PAD berpengaruh positif terhadap alokasi belanja modal, sedangkan PDRB tidak berpengaruh. 2. Kusnandar dan Siswantoro 2012 Variabel Independen : 1. Dana Alokasi Umum 2. Pendapatan Asli Daerah 3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 4. Luas Wilayah Variabel Dependen : Belanja Modal DAU secara statistik tidak berpengaruh terhadap alokasi belanja modal. Sedangkan PAD, SiLPA dan Luas Wilayah berpengaruh positif terhadap belanja modal. 3. Paujiah 2012 Variabel Independen : 1. Pendapatan Asli Daerah 2. Dana Alokasi Umum Variabel Dependen : Belanja Modal PAD tidak berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal karena masih kecilnya dana yang didapatkan dari PAD sehingga belum memberikan kontribusi yang besar terhadap belanja modal. Kemudian, DAU tidak berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal karena DAU masih menjadi dana utama untuk membantu membiayai dana yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka desentralisasi. Universitas Sumatera Utara 18 4. Wandira 2013 Variabel Independen : 1. Pendapatan Asli Daerah 2. Dana Alokasi Umum 3. Dana Alokasi Khusus 4. Dana Bagi Hasil Variabel Dependen : Belanja Modal Tidak ada pengaruh yang signifikan antara PAD terhadap belanja modal tetapi DAU, DAK dan DBH berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal. Secara simultan, PAD, DAU, DAK dan DBH berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal. Penelitian ini melakukan beberapa tinjauan dari penelitian terdahulu untuk disajikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian pengembangan. Peneliti sebelumnya seperti Tuasikal 2008 menyatakan bahwa DAU, DAK, PAD dan PDRB berpengaruh secara simultan terhadap belanja modal pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa manajemen pengeluaran pemerintah daerah khususnya dalam hal alokasi belanja modal pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia sangat tergantung pada alokasi dana dari pemerintah pusat. Secara parsial, DAU, DAK dan PAD berpengaruh terhadap alokasi belanja modal, sementara PDRB tidak berpengaruh. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial, pola manajemen pengeluaran pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia khususnya yang terkait dengan belanja modal tidak terlalu mempertimbangkan PDRB sebagai salah satu determinan utama dalam alokasi belanja modal. Sejalan dengan Tuasikal 2008, Kusnandar dan Siswantoro 2012 mengatakan bahwa secara empiris, besarnya alokasi belanja modal dipengaruhi oleh DAU, PAD, SiLPA dan luas wilayah. Secara parsial, DAU tidak berpengaruh terhadap alokasi belanja modal sedangkan PAD, SiLPA dan luas wilayah berpengaruh. Hal ini mengindikasikan bahwa DAU yang selama ini Universitas Sumatera Utara 19 diterima daerah tidak digunakan untuk pembangunan daerah yang terlihat dalam alokasi belanja modal. Berbeda dengan Tuasikal 2008 dan Kusnandar dan Siswantoro 2012, Paujiah 2012 mengatakan bahwa PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal. Hal ini disebabkan masih kecilnya dana yang didapatkan dari PAD sehingga belum memberikan kontribusi yang besar terhadap belanja modal. DAU juga tidak berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal karena DAU masih menjadi dana utama untuk membantu membiayai belanja daerah termasuk belanja modal. Secara simultan, PAD dan DAU memberikan pengaruh terhadap belanja modal. Dengan semakin besar PAD dan DAU yang diterima diharapkan dapat membiayai belanja modal. Sejalan dengan Paujiah 2012, Wandira 2013 menyatakan bahwa PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Hal ini dapat dikarenakan terhadap nilai PAD yang rentangnya sangat jauh, yaitu antara Provinsi Maluku dan Provinsi DKI Jakarta. DAU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal namun dengan arah negatif. Hal ini terjadi karena DAU digunakan untuk membiayai belanja yang lain seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja lainnya. DAK memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal. Hasil ini menjelaskan bahwa provinsi yang mendapatkan DAK yang besar akan cenderung memiliki belanja modal yang besar pula. Ini memberikan adanya indikasi yang kuat bahwa perilaku belanja modal akan sangat dipengaruhi dari sumber penerimaan DAK. DBH juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap belanja modal. DBH merupakan sumber pendapatan daerah yang cukup potensial dan merupakan salah satu modal dasar pemerintah daerah Universitas Sumatera Utara 20 dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi belanja daerah yang bukan berasal dari PAD selain DAU dan DAK.

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 85 80

Pengaruh Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Tingkat Kemandirian Pemerintahan Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara

4 37 108

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Analisis Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2013

2 47 77

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 0 7