Faktor Risiko Infeksi Bakteri ESBL

Kariadi Semarang, selama kurun waktu 2004-2005 didapatkan proporsi bakteri penghasil ESBL sebesar 50,6 berdasarkan tes skrining awal. 7 Hasil penelitian Antimicrobial Resistance in Indonesia: prevalence and prevention AMRIN Study tahun 2010-2011 menemukan bahwa kejadian ESBL cukup tinggi yakni 29 pada E. coli dan 36 pada K. pneumoniae. 18 Penelitian di Medan, tahun 2012 oleh Mayasari melaporkan dari 282 sampel urin dengan kultur positif, diperoleh kejadian ESBL E.coli 18,7. 8 Dari data di bagian Mikrobiologi RS H Adam Malik Medan, dijumpai kejadian infeksi ESBL yang cukup tinggi. Pada tahun 2012 kejadian ESBL 16,9 12 ESBL K. pneumoniae dan 4,9 ESBL E.coli meningkat menjadi 19,51 12,24 ESBL K. pneumoniae dan 7,17 ESBL E.coli pada tahun 2013. Disamping itu, dari tahun 2013 diketahui bahwa 67,81 isolate K. pneumoniae dan 61,83 isolate E. coli merupakan ESBL E. coli.

2.3 Faktor Risiko Infeksi Bakteri ESBL

Patogen-patogen yang memiliki resistensi terhadap berbagai macam obat ini menyebabkan meningkatnya kemunculan dari kejadian infeksi baik yang didapatkan di fasilitas kesehatan maupun yang didapatkan di masyarakat. Keterlambatan dalam pemberian antibiotik yang tepat sebagai akibat dari resistensi menyebabkan meningkatnya morbiditas, mortalitas, lamanya rawatan, dan biaya rawatan. Angka mortalitas pada pasien-pasien yang terinfeksi oleh kuman yang multi resisten ini apabila diobati dengan antibiotik yang tidak tepat, berkisar 42- 100. Untuk memulai terapi yang tepat dengan cepat, klinisi harus mengenali faktor-faktor risiko seorang pasien untuk terinfeksi bakteri yang menghasilkan ESBL. 5,10 Demirdag dkk, tahun 2010, telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang secara signifikan berhubungan dengan meningkatnya risiko infeksi bakteri ESBL di Firat University Hospital, Turki. Masa rawat inap diatas tujuh hari sebelum terjadinya infeksi, pemakaian antibiotik sebelumnya, penggunaan kateter, dan intervensi bedah adalah beberapa faktor risiko tersebut. 19 Rupp dkk, dari departemen penyakit dalam di University of Nebraska Medical Centre, tahun 2003 mencoba merumuskan beberapa populasi yang pernah mengalami wabah dari bakteri ESBL, faktor-faktor risiko untuk terinfeksi bakteri yang menghasilkan ESBL, dan beberapa vektorreservoir dalam penyebaran bakteri ESBL yang dapat dilihat di table 1. 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Populasi wabah, faktor-faktor risiko, dan vektorreservoir bakteri ESBL 5 . Populasi wabah Unit rawat intensif Transplantasi organ padat Transplantasi sumsum tulang Long term care units Faktor risiko ESBL Keparahan penyakit Lama rawatan inap Lama rawatan unit intensif Prosedur invasif Kateter intravascular Kateter arterial Kateter vena sentral Nutrisi parenteral total Penggunaan ventilator Kateter urin Gastrostomi, yeyunostomi, atau NGT Usia Hemodialisis Ulkus dekubitus Status nutrisi yang jelek Berat lahir rendah Pemberian antibiotik Sefalosporin spektrum luas Aztreonam Florokuinolon Kotrimoksazol Aminoglikosida Metronidazol Reservoirvector Petugas kesehatan Gel ultrasonografi terkontaminasi Termometer Kecoa Dikutip dari: Rupp, ME, Drugs,2003

2.4 Sistem Skoring Duke Model Score

Dokumen yang terkait

Skrining Enterobactericeae Penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase dengan Metode Uji Double Disk Synergy Pada Sampel Urin Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di RSUP. H. Adam Malik Medan

14 109 94

Penilaian Akurasi Italian Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended- Spectrum Beta Lactamase (ESBL)

1 57 77

Pola Kepekaan Antibiotik Bakteri Extended Spectrum Beta Laktamases-producing Escherichia coli dari Spesimen Urin di RSUP H. Adam Malik Periode Juli 2013-Juni 2014

1 50 81

ANALISIS PERBANDINGAN KEBERADAAN EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) PADA KLEBSIELLA PNEUMONIAE DARI FESES PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP DEWASA DAN RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD. Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

8 110 77

Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) and Extended Spectrum Beta-Lactamases (ESBL).

0 1 16

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi.

0 2 12

Prevalensi Kuman ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase) dari Material Darah di RSUP Dr. Kariadi Tahun 2004-2005 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 13

AKURASI DUKE MODEL SCORE SEBAGAI PREDIKTOR INFEKSI EXTENDED-SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) PADA PASIEN RAWAT INAP TESIS

0 1 17