BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dan merupakan suatu uji diagnostik.
27
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
- Penelitian dimulai bulan Desember 2013 sampai sampel minimal terpenuhi.
- Penelitian dilaksanakan ruang rawat inap RS. H.Adam Malik dengan persetujuan Komisi
Etik Penelitian FK USU. -
Pengambilan dan pemeriksaan sampel dilaksanakan oleh Instalasi Mikrobiologi Klinik RS. H.Adam Malik.
3.3 Populasi Terjangkau 3.3.1 Populasi target
Populasi target merupakan seluruh pasien dengan infeksi.
3.3.2 Populasi terjangkau
Populasi terjangkau yaitu seluruh pasien dengan infeksi yang dilakukan kultur bakteri di RS. H. Adam Malik
3.4 Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan pasien dengan infeksi dan dijumpai pertumbuhan bakteri dari hasil kultur bakteri yang dilakukan di RS. H.Adam Malik
3.5 Kriteria Inklusi
1. Usia di atas 18 tahun 2. Pasien dengan infeksi dan dilakukan kultur bakteri
3. Subjek menerima informasi serta memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian secara
sukarela dan tertulis informed concent
Universitas Sumatera Utara
3.6 Kriteria Eksklusi
1. Pasien yang sudah diketahui menderita ESBL dari fasilitas kesehatan lain sewaktu masuk rumah sakit.
2. Pasien dengan hasil kultur dijumpai lebih dari satu jenis bakteri. 3. Pasien dengan hasil kultur tidak dijumpai pertumbuhan bakteri.
3.7 Besar Sampel
Rumus perhitungan besar sampel untuk penelitian uji diagnostik:
P d
Sen Sen
Z n
n
2 2
2 1
2 1
1 −
≥ =
− α
Dimana :
2 1
α
−
Z
= deviat baku alpha. untuk α = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96
Sen = Sensitivitas yang diinginkan dari alat yang diuji nilai diagnostiknya
ditetapkan sebesar 0,85 85 d
= presisi ditetapkan sebesar 0,15 15 P
= prevalensi ESBL 0,24 24
6
Maka sampel minimal untuk masing-masing kelompok sebanyak 46 orang.
3.8 Cara Penelitian
1. Seluruh pasien yang memiliki hasil kultur bakteri baik dari spesimen darah, urin, sputum, atau pus positif dilakukan pengumpulan data berupa usia, jenis kelamin, diagnosis, asal
spesimen, dan hasil kultur. 2. Seluruh pengambilan spesimen kultur dan pemeriksaannya dilakukan oleh Laboratorium
Mikrobiologi RS. H. Adam Malik, Medan. 3. Dilakukan perhitungan skor Duke Model seperti tertera di atas
4. Hasil kultur akan dibagi menjadi dua yaitu kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus adalah semua sampel dengan hasil kultur dijumpai pertumbuhan bakteri ESBL positif dan
kelompok kontrol adalah semua sampel dengan hasil kultur dijumpai pertumbuhan kuman selain bakteri ESBL.
Universitas Sumatera Utara
5. Selanjutnya dilakukan analisa uji diagnostik untuk mengetahui akurasi Duke model score dalam memprediksi adanya infeksi ESBL pada pasien rawat inap.
3.9 Definisi Operasional