Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang memiliki interaksi sosial yang rendah akan sulit untuk memiliki teman dekat, kurang percaya diri, antagoisme sosial dan emosi tinggi. Hal ini dikarenakan remaja yang memiliki interaksi sosial rendah cenderung tidak memperdulikan keadaan disekitarnya, lebih senang menyendiri dibandingkan bergabung dengan yang lainnya, kurang percaya diri terhadap potensi yang dimilikinya sehingga membuatnya merasa minder, dan merasa dirinya lebih baik diantara teman- teman lainnya sehingga membuatnya kurang disukai oleh lingkungan disekitarnya. Guru bimbingan dan konseling yang berperan sebagai konselor sekolah memiliki kewajiban untuk membantu siswa dalam menangani setiap permasalahan yang dialami oleh siswa, begitu juga dengan permasalahan interaksi sosial. Oleh karena itu, upaya konselor dalam memberikan bantuan dalam meningkatkan interaksi sosial siswa dapat dilakukan dengan menggunakan konseling kelompok. Menurut Menurut, Warner Smith Wibowo, 2005:82 menyatakan bahwa: konseling kelompok merupakan cara yang baik untuk menangani konflik- konflik antar pribadi dan membantu individu dalam pengembangan kemampuan pribadi mereka. Adapun alur Kerangka berfikir penelitian ini adalah sebagai berikut: Kemampuan Interaksi Sosial Rendah Kemampuan Interaksi Sosial Meningkat Konseling Kelompok Gambar 1.2. Skema Kerangka Berfikir Peningkatan kemampuan interaksi sosial siswa dapat ditunjukkan dengan perubahan perilaku yang terjadi, seperti jika sebelumnya siswa sulit menjalin hubungan dengan teman atau sering terlihat menyendiri di kelas, maka setelah mengikuti kegiatan konseling kelompok maka ia akan mudah berbaur dengan teman yang lain, tidak malu menyampaikan pendapatnya, lebih memahami perasaan orang lain dan tidak memaksakan pendapatnya.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha : Kemampuan interaksi sosial dapat ditingkatkan dengan layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Tahun Pelajaran 20142015. Ho : Kemampuan interaksi sosial tidak dapat ditingkatkan dengan layanan konseling kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Natar Tahun Pelajaran 20142015.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 74

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 69

UPAYA MENGURANGI PERILAKU AGRESIF DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK 2 SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 57 84

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 36

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 84

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN COPING ADAPTIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 73

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR DI SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 50 68

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 71

PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 18 71

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 81