28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2010: 15 Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai
lawannya adalah eksperimen dimana peniliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, dan
snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi. Bogdan dalam Sugiyono 2010: 27 menyatakan bahwa rancangan
penelitian kualitatif diibaratkan seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang ada
ditempat itu. Ia akan tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek
dan aktivitas orang yang ada disekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya. Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan seperti
orang asing yang mau melihat pertunjukan wayang kulit atau kesenian, atau peristiwa lain. Ia belum tahu apa, mengapa, bagaimana wayang kulit
itu. Ia akan tahu setelah ia melihat, mengamati dan menganalisis dengan serius.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian studi kasus dimana penelitian difokuskan pada satu peristiwa atau fenomena
yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam. Studi kasus adalah suatu kajian terhadap peristiwa, kejadian, fenomena atau situasi tertentu
dan berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan manusia di masa lalu, masa kini atau yang akan datang Hasan dalam Hardini, 2012: 174
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitiannya untuk mendapatkan informasi dan juga mengetahui peristiwa
atau kejadian mengenai suatu fenomena yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitiannya di SMP se-
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang baik negeri maupun swasta dikarenakan letak sekolah tersebut berada pada pinggiran Kabupaten
Semarang. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui mengenai pembelajaran IPS Terpadu pada sekolah yang berada di pinggiran
Kabupaten Semarang. Tengaran itu sendiri dipilih karena Tengaran merupakan bagian dari Kabupaten Semarang yang terletak jauh dari pusat
Kota Semarang dimana Kota Semarang tersebut adalah kota yang besar sebagai Ibu Kota dari Jawa Tengah, sehingga membuat peneliti ingin tahu
bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu di Kecamatan Tengaran yang berada di daerah pinggiran dari Kabupaten Semarang.
C. Fokus Penelitian