1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Hardini, 2012: 174
C. Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang lebih dikenal dengan IPS merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses
pembelajaran di sekolah karena mata pelajaran tersebut membantu para peserta didik untuk mengenali lingkungan sosial di tempat
tinggalnya maupun di tempat yang jauh dari mereka. Mata pelajaran IPS ditemukan pada tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat perguruan
tinggi. Namun, di setiap jenjang pendidikan mempunyai takaran yang berbeda. Di SD maupun SMP untuk mata pelajaran tersebut
mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut terlihat dari penggabungan bidang studi Sejarah, Ekonomi, Geografi dan Sosiologi menjadi satu
mata pelajaran yang disebut dengan IPS terpadu. Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan untuk mempermudah
peserta didik untuk belajar. Mata pelajaran IPS sebelumnya masing- masing berdiri sendiri sehingga menambah jam belajar peserta didik.
Penyatuan mata pelajaran tersebut diharapkan siswa lebih mudah belajar. Dengan demikian IPS Terpadu dapat diartikan dengan
“penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif
sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Joni T.R dalam Trianto 2007: 6 menerangkan bahwa pembelajaran
terpadu merupakan
sistem pembelajaran
yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif
mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Senada dengan pendapat
tersebut, menurut Hadisubroto dalam Trianto 2007: 6, pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dari suatu pokok bahasan
atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan
atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar anak maka pembelajaran akan lebih
bermakna. Sedangkan menurut Hamalik 2008: 133 pembelajaran terpadu
adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek, yang dipelajaridipecahkan oleh siswa baik
secara individual maupun secara kelompok dengan metode yang bervariasi dan dengan bimbingan guru guna mengembangkan pribadi
siswa secara utuh dan terintegrasi. Pembelajaran IPS Terpadu diharapkan untuk mampu memberikan pengetahuan yang lebih lagi
kepada siswa mengenai ilmu-ilmu sosial dengan menggabungkannya
dan mengintegrasikan ilmu-ilmu yang terkait dalam bidang ilmu sosial menjadi satu kesatuan.
Dalam pembelajaran
IPS Terpadu
juga memiliki
karakteristiknya sendiri. Menurut Depdikbud 1996: 3, pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau
ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna, otentik, dan aktif. 1
Holistik Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan
membuat siswa menjadi arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
2 Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam
jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan disebut skemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang
dipelajari. Rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh, dan
keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Selanjutnya hal ini akan
mengakibatkan pembelajaran yang fungsional. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-
masalah yang muncul di dalam kehidupannya. 3
Otentik Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara
langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil
belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik.
4 Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual maupun
emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa sehingga
mereka termotivasi untuk terus menerus belajar. Dengan demikian pembelajaran terpadu bukan semata-mata merancang aktivitas-
aktivitas dan masing-masing mata pelajaran yang saling terkait. Pembelajaran tepadu bisa saja dikembangkan dari suatu tema yang
disepakati bersama melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema tersebut.
D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP