prosentase bagi hasil dan markup keuntungan mempunyai hubungan negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada
penelitian Pratin dan Akhyar 2005 menggunakan metode analisis menggunakan metode analisis Least Square Method, sedangkan penelitian ini menggunakan
Regresi Linier Berganda. Penelitian Arbaian 2008 yang berjudul Pengaruh Informasi Akuntansi
Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Syariah Medan 2008. Dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa
Secara parsial Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada PT. Bank Nasional Indonesia Persero Tbk Cabang
Syariah Medan, sedangkan Quick Ratio, Cash Ratio, Total Debt To Equity Ratio, Quick Liabilities To Networking Capital dan Profit Margin berpengaruh negatif
dan tidak signifikan serta Return On Equity berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada PT. Bank Nasional Indonesia
Persero Tbk Cabang Syariah Medan. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada penelitian Arbaian 2008 menggunakan metode analisis Autoregressive
Distributed Lag, sedangkan penelitian ini menggunakan Regresi Linier Berganda.
2.12 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.12.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Murabahah merupakan pembiayaan yang memposisikan nasabah sebagai pembeli dan bank sebagai penjual, dan operasional murabahah ini murni
menggunakan rukun dan syarat jual beli, dimana terdapat beberapa hal yang harus ada dalam transaksi jual beli tersebut.
Pembiayaan Murabahah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance, Debt to Equity Ratio,
Quick Ratio, dan Return on Equity. Financing to Deposit Ratio FDR merupakan rasio yang memberikan
gambaran mengenai jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Rasio ini memberikan pengaruh positif terhadap pembiayaan
murabahah. Semakin tinggi rasio tersebut mengindikasikan bahwa tingginya jumlah pembiayaan murabahah suatu bank
.
Rasio Non Performing Finance NPF pada sebuah bank harus dapat dikendalikan dengan baik. Apabila rasio ini selalu tinggi, hal ini menandakan
jumlah pembiayaan murabahah yg bermasalah dalam bank tersebut juga tinggi. Hendaknya pihak bank harus lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pembiayaan,
sehingga tidak menyebabkan kerugian bagi bank tersebut. Rasio ini memberikan pengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah.
Debt to Equity Ratio DER adalah rasio untuk mengukur komposisi modal yang ada dalam suatu bank untuk melunasi semua hutang. Rasio ini
memberikan pengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah. Semakin besar nilai rasio ini, menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibanding
dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur. Sehingga bank syariah akan membatasi jumlah
pembiayaan murabahah. Quick Ratio QR dalam suatu perusahaan harus dapat dikendalikan
dengan baik agar meningkatkan kemampuan likuiditasnya. Rasio ini memberikan
pengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah. Semakin besar nilai rasio ini memberikan indikasi bahwa pihak bank kemampuan likuiditasnya baik, sehingga
bank syariah akan meningkatkan jumlah pembiayaan murabahah. Return on Equity ROE adalah rasio untuk mengukur keberhasilan
manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Rasio ini memberikan pengaruh positif terhadap pembiayaan
murabahah. Semakin besar rasio tersebut, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Sehingga bank syariah akan meningkatkan jumlah pembiayaan murabahah.
Berdasarkan penjelasan di atas, pengaruh FDR, NPF, DER, QR, dan ROE sebagai variabel independen, dengan Pembiayaan Murabahah sebagai variabel
dependen, dapat digambarkan dalam kerangka pikir seperti di bawah ini :
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis Financing to
Deposit Ratio
Non Performing Finance
Quick ratio Debt to Equity
Ratio
Return on equity
Pembiayaan Murabahah
2.12.2 Pengembangan Hipotesis