40
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi pustaka yakni membaca dan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian ini dan dokumentasi penelitian terdahulu sebagai referensi serta melalui media internet dengan mengunduh data berupa laporan keuangan periode tahun
2010 sampai 2012 dari website Bursa Efek Indonesia.
3.7 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.7.1 Metode Deskriptif
adalah suatu metode analisis data dengan mengumpulkan
data, menyusun,
menginterpretasikan dan
menganalisis data tersebut sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian
ini.
3.7.2 Analisis Regresi
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh ada hubungan antara variabel-variabel independen
dengan variabel dependen dengan menggunakan nilai beta unstandardized karena variabel yang digunakan mempunyai satuan
yang sama yaitu persentase. Mekanisme analisis regresi berganda dilakukan dengan pengujian asumsi klasik teoritis meliputi uji
normalitas data, uji multikolinearitas, ujiheteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Untuk
Universitas Sumatera Utara
41
mengetahui proporsi dari total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh beberapa variabel independen secara bersama-sama
diukur melalui koefisien determinasi yang dinyatakan dalam nilai � . Kemudian dilakukan uji signifikansi keseluruhan terhadap
regresi berganda yang ditaksir, dalam hal ini NPM berkorelasi linear dengan receivable turnover dan inventory turnover secara
bersama-sama yang dikenal dengan uji statistik f. Selanjutnya dilakukan uji signifikansi t yakni menguji signifikansi koefisien
regresi beta masing-masing variabel independen secara parsial. Model regresi yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
NPM = α + β
1
RT + β
2
IT + e dimana:
NPM = Net Profit Margin
RT = Receivable Turnover
IT = Inventory turnover
α = Konstanta
β
1
–β
2
= Koefisien variabel independen e
= Variabel Pengganggu
3.7.2.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sehubungan dengan penggunaan data sekunder dalam penelitian ini,maka untuk mendapatkan ketepatan model
yang akan dianalisis perlu dilakukan pengujian atas beberapa persyaratan asumsi klasik yang mendasari model
Universitas Sumatera Utara
42
regresi di atas. Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari uji normalisasi, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,
serta uji autokorelasi.
3.7.2.1.1 Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan
variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regressi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati
normal. Untuk
mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Test statistik sederhana yang dapat
dilakukan adalah berdasarkan nilai kurtosis atau skewness. Erlina 2011 : 101 nilai Z dari uji
Skewness dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Z
hitung
=
���� � √6
Sedangkan nilai t kurtosis dapat dihitung dengan rumus: Z
kurtosis
=
� �
√ 4
Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak
dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Universitas Sumatera Utara
43
3.7.2.1.2 Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi diantara variable independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak trejadi
korelasi diantara variable independen. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya multikolinearitas, namun tidak ada kesepakatan umum tentang tentang uji yang
paling tepat. Erlina 2011 : 104 ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu
dengan melihat nilai Variance Inflation Faktor VIF:
VIF =
T lera ce
VIF yang tinggi menunjukkan bahwa multikolinearitas telah menaikkan sedikit
varian pada koefisisn estimasi, akibatnya menurunkan nilai t. semakin tinggi VIF,
semaik berat dampak dari multikolinearitas. Pada umumnya jika nilai VIF10, maka
terjadi multikolinearitas yang cukup berat di antara variable independen.
Di samping itu, cara lain yang dapat digunakan
untuk mendeteksi
adanya gejala
multikolinearitas adalah
dengan melihat
koefisien korelasi sederhana antara variabel- variabel independenpenjelas. Apabila r tinggi
Universitas Sumatera Utara
44
nilai absolutnya, maka ada dua variabel penjelas tertentu
berkorelasi dan
masalah multikolinearitas ada dalam persamaan tersebut.
Erlina 2011 : 104 suatu model terdapat gejala multikolinearitas “jika korelasi diantar variabel
independen lebih besar dari 0.8”.
3.7.2.1.3 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
dilakukan untuk
mendeteksi adanya penyebaran atau pancaran dari variabel-variabel. Selain itu juga untuk
menguji apakah dalam sebuah model regressi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode grafik untuk melihat pola
dari variabel yang ada berupa sebaran data.
Universitas Sumatera Utara
45
Salah satu cara untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat scatter
diagram nilai residu terhadap waktu atau terhadap satu dari lebih variabel-variabel bebas
yang diduga
sebagai penyebab
heterokedastisistas. Suatu model mengandung heterokedastisistas apabila nilai-niai residunya
membentuk pola sebaran yang meningkat, yaitu secara terus menerus bergerak menjauhi garis
nol. Selain itu dapat juga dilihat melalui grafik normalitasnya
terhadap variabel
yang digunakan. Jika data yang dimiliki terletak
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas dan tidak ada yang berpencar maka dapat dikatakan tidak
terjadi heteroskedastisitas
tetapi homokedastisitas. Untuk mengetahui adanya
gejala heteroskedastisitas dalam model regresi, maka digunakan uji Glejser yang dilakukan
dengan menggunakan rumus: [
e
i
] = β
i
X
i
+ V
i
Universitas Sumatera Utara
46
dimana:
e
i
= Residual X
i
= Variabel independen yang diperkirakan mempunyaihubungan erat dengan
variance
�
i 2
V
i
= Unsur kesalahan
3.7.2.1.4 Autokorelasi
Pengujian asumsi klasik yang keempat pada model regresi adalah uji autokorelasi, yang
digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t
-1
. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan
ada problem
autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Gejala
autokorelasi tersebut
dapat dengan
menggunakan Durbin-Watson test melalui nilai DW yang diperoleh, yang berpedoman pada
angka pada skala dl, du, 4-du, dan 4-dl.
Universitas Sumatera Utara
47
Erlina 2011 : 107 pedoman pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah
sebagai berikut: 1. Bila nilai DW terletak di antara batas
atas atau upper bond DU, yaitu antara DU
dan 4-DU,
maka koefisien
autokorelasi sama dengan nol yang berarti tidak terjadi autokorelasi.
2 Bila nilai DW lebih rendah dari batas
bawah atau lower bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari
nol yang berarti terjadi autokorelasi positif.
3 Bila nilai DW lebih besar daripada4-
DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol yang berarti terjadi
autokorelasi negatif.
4 Bila nilai DW terletak di antara batas
atas DU dan batas bawah DL, yaitu antara DU dan DL atau antara 4-
DUdan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.7.2.2 Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji
t maupun uji f. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
48
3.7.2.2.1 Uji t statistik
Dalam melakukan uji hipotesis pertama dan hipotesis kedua, digunakan uji t. Uji t dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan
dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t ini
dilakukan dengan
cara menilai
tingkat signifikansi t hitung, dimana apabila tingkat
signifikansi tersebut lebih kecildari alfa α, maka berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis diterima.
Uji keberartian koefisien
b
i
dilakukan dengan statistik-t. Hal ini digunakan untuk menguji
koefisien regresi secara parsial dari variable independennya. Uji ini dilakukan untuk menguji
hipotesis pertama dan hipotesis kedua, adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut :
H : β
1
sd 5 = 0 dan H
1
: β
1
sd 5 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen X terhadapvariabel dependen Y.
Universitas Sumatera Utara
49
Nilai t
hitung
dapat dicari dengan rumus:
t
hitung
= bi
Error Standar
bi regresi
Koefisien
Jika
t
hitung
t
tabel
α, n-k-l, maka H ditolak;
Jika
t
hitung
t
tabel
α, n-k-l, maka H diterima.
3.7.2.2.2 Uji F Statistik
Uji ini digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variable independen
secara bersama-sama
terhadap variabel
dependen. Hipotesis inidirumuskan sebagai berikut :
H : p = 0
H
1
: p ≠ 0 Nilai F hitung dapat dicari dengan rumus :
F
hitung
=
K -
N R2
- 1
1 -
k 2
R
Jika F
hitung
F
tabel
α, k-1, n-k, maka H ditolak
dan H
1
diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara bersama-sama variabel bebas X
1
dan X
2
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y = hipotesis diterima.
Universitas Sumatera Utara
50
Jika F
hitung
F
tabel
α, k-1, n-k, maka H diterima
dan H
1
ditolak atau dikatakan tidak signifikan, artinya secara bersama-sama variabel bebas X
1
sd X
2
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen Y = hipotesis ditolak.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi dalam penelitian ini, maka diperlukan data dari perusahaan-perusahaan yang diteliti agar dapat diketahui
bagaimana pengaruh yang terjadi antara perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap net profit margin.
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah 39 perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Setelah dilakukan
pemilihan sampel dengan teknik purposive samplingdiperoleh 39 perusahaaan yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan sebelumnya. Berdasarkan analisis
data diperoleh jumlah sampel secara keseluruhan yang diteliti adalah sebanyak 117 sampel untuk periode 3 tahun dimulai dari tahun 2010 sampai 2012.
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif