Perputaran Persediaan TINJAUAN PUSTAKA

22 cepat perusahaan menagih kreditnya, yang diukur oleh lamanya waktu piutang dagang ditagih atau “perputaran piutang” selama tahun tersebut”. Perputaran piutang ini menunjukkan berapa kali sejumlah modal yang tertanam dalam piutang yang berasal dari penjualan kredit berputar dalam satu periode. Dengan kata lain, rasio perputaran piutang bisa diartikan berapa kali suatu perusahaan d alam setahun mampu “membalikkan” atau menerima kembali kas dari piutangnya. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan model kerja yang tertanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai. Rasio perputaran piutang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: � � = � � − �

2.4 Perputaran Persediaan

Inventory Turnover Perusahaan yang bergerak di bidang barang konsumsi harus menyimpan persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaannya. Kegagalan untuk melakukan hal tersebut bisa berakibat buruk terhadap laba operasi yang diperoleh karena hilangnya penjualan atau pendapatan. Universitas Sumatera Utara 23 Syamsuddin 2000 : 280 persediaan merupakan investasi yang paling besar dalam aktiva lancar untuk sebagian besar perusahaan industri. Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi, penjualan secara lancar, persediaan bahan mentah dan barang dalam proses diperlukan untuk menjamin kelancaran proses produksi, sedangkan barang jadi harus selalu tersedia sebagai buffer stock agar memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan yang timbul. Sejumlah aspek dari persediaan memerlukan elaborasi yang lebih mendalam, misalnya tentang beberapa macam persediaan, berapa jumlah persediaan yang dianggap tepat atau baik menurut pandangan dari beberapa fungsi atau departemen yang berbeda di dalam perusahaan, hubungan antara persediaan dengan jumlah modal yang dinvestasikan serta hubungan antara persediaan dengan piutang perusahaan. Tujuan memegang persediaan adalah untuk memisahklan operasi-operasi perusahaan yakni membuat setiap fungsi bisnis independen dari fungsi lainnya sehingga penundaan atau penghentian pada suatu bidang tidak mempengaruhi produksi dan penjualan produk jadi. Keown dkk 2010 : 312 terdapat beberapa jenis-jenis persediaan yaitu: 1. Persediaan bahan mentah Ini mencakup bahan-bahan dasar yang dibeli dari perusahaan lain untuk digunakan dalam operasi produksi perusahaan yang bersangkutan. 2. Persediaan work-in-process Ini mencakup barang setengah jadi yang membutuhkan kerja tambahan sebelum menjadi barang jadi. 3. Persediaan barang jadi Ini mencakup barang yang telah selesai proses produksinya tetapi belum dijual. Universitas Sumatera Utara 24 Untuk mengontrol investasi dalam persediaan, manajemen harus berusahamenyelesaikan dua masalah yaitu: a Masalah jumlah pemesanan order quantity, yakni penentuan ukuran order optimal bagi suatu persediaan dilihat dari segi kegunaan, biaya pemeliharaan, dan biaya pemesanan. b Masalah point problem order point, menentukan seberapa rendah persediaan dikosongkan sebelum pemesanan kembali. Yamit 2005 : 9, biaya-biaya yang timbul dalam persediaan sebagai berikut: 1 Biaya pembelian purchase cost Yaitu, harga per unit apabila item dibeli dari pihak lain, atau biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan. 2 Biaya pemesanan order costset up cost Biaya yang berasal dari pembelian pesanan dari supplier atau biaya persiapan set up cost apabila item diproduksi di dalam perusahaan. 3 Biaya simpan carrying costholding cost Biaya yang dikeluarkan atas investasi dalam persediaan dan pemeliharaan maupun investasi sarana fisik untuk penyimpanan persediaan. 4 Biaya kekurangan persediaan Biaya kekurangan dari dalam perusahaan dapat berupa penundaan pengiriman maupun idle kapasitas. Jika terjadi kekurangan atas permintaan suatu item, perusahaan harus melakukan back order atau mengganti dengan item lain atau membatalkan pengiriman. Para pemilik dan manajer berusaha keras untuk membuat persediaan barang-barangnya terjual secepat mungkin karena barang-barang yang tidak terjual akan mengurangi laba. Makin cepat penjualan yang terjadi maka makin tinggi labanya, yang berarti perusahaan mendapat tambahan aliran kas. Makin lambat penjualannya, maka rendah labanya. Idealnya suatu usaha dapat beroperasi Universitas Sumatera Utara 25 tanpa adanya simpanan persediaan. Walaupun demikian, kebanyakan perusahaan harus mempunyai persediaan barang untuk pelanggannya. Sundjaja dan Barlian 2002 : 136 perputaran persediaan hanya akan mempunyai arti “jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama atau perputaran persediaan perusahaan masa lalu. Perputaran persediaanmengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan”. Agus 2001 : 56 perputaran persediaan dihitung dengan cara “membagi harga pokok penjualan cost of goodssold dengan rata-rata persediaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan”. Keown dkk 2011 : 78 rasio perputaran persediaan menandakan “likuiditas relatif persediaan yang diukur dengan berapa kali penggantian persediaan perusahaan selama tahun tersebut.” Munawir 2002 : 77 perputa ran persediaan adalah “rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan ”. Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan dijual dan diganti dalam waktu satu mengindikasikan bahwa tingkat penjualan yang tinggi pada perusahaan. Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam melakukan perputaran barang dagangannya dan menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang telah ditentukan, serta efisiensi persediaan dapat dilihat dari tingkat Universitas Sumatera Utara 26 perputaran persediaan. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efisien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan. Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus sebagai berikut: � � = � � � − � Munawir 2007 : 77, menerangkan bahwa “turnover persediaan adalah merupakan ratio atau jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata – rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan ”. Dibutuhkan konsistensi dalam penggunaan harga pokok penjualan sebagai pembilang karena, seperti juga persediaan, akun ini disajikan berdasarkan biaya perolehan. Sebaliknya, penjualan, mencakup margin laba. Persediaan rata –rata dihitung dengan menambah saldo awal dan saldo akhir persediaan, dan membaginya dengan dua. Perhitungan rata –rata ini dapat diperhalus dengan rata– rata angka persediaan kuartalan atau bulanan.

2.5 Tinjauan Peneliti Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16 141 75

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

10 68 112

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory - Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 0 7