15
tersebut secara kredit dimana pelanggan akan menimbulkan piutang yang banyak dalam perusahaan, maka akan meningkatkan perputaran piutang juga. Dengan
demikian perputaran persediaan yang meningkat akan meningkatkan perputaran piutang juga. Perputaran piutang dan perputaran persediaan yang meningkat maka
akan meningkatkan net profit margin pada suatu perusahaan. Net profit margin yang meningkat tersebut akan menghasilkan laba yang tinggi. Laba yang tinggi
tersebut akan menghasilkan kas yang banyak sehingga perusahaan tersebut menjadi likuid dan perusahaan tersbut akan memprioritaskan laba untuk
membiayai perusahaannya. Kas tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kinerja perusahaan dan dengan demikiannilai utang dalam perusahaan pun akan
menurun karena tersedianya kas yang banyak dalam perusahaan sehingga perusahaan tidak perlu meminjam uang kepada pihak lain untuk mendanai kinerja
perusahaan. Oleh karena itu, pecking order theory menyatakan bahwa tingkat net profit margin yang tinggi akan menghasilkan laba yang tinggi juga sehingga
internal equity pada perusahaan pun besar dan perusahaan akan menggunakan pendaanaan internal tersebut untuk mendanai proyek-proyek dan tidak terlalu
perlu meminjam uang kepada kreditur penggunaan external equity sehingga dapat tidak menimbulkan utang yang berisiko.
2.2 Margin Laba Bersih
Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin NPM merupakan rasio yang menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.
Salah satu fungsi Net Profit Margin NPM adalah untukmeramalkan penghasilan
Universitas Sumatera Utara
16
jangka panjang, mengevaluasi resiko investasi. Informasi ini dianggap penting untuk diungkapkan kepada publik sebagai dasar untuk meramalkan kinerja masa
yang akan datang dan menarik investor. Sehingga perusahaan yang ingin mensejahterakan investor cenderung akan mengungkapkan informasi net profit
margin secara luasdalam laporan keuangan. Rasio ini diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya perusahaan pada peiode
tertentu. Rasio ini membandingkan antara keuntungan bersih setelah pajak terhadap penjualan bersih. Kalau rasio ini semakin tinggi berarti menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Apabila rasio ini rendah menunjukkan penjualan yang terlalu rendah
untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
Prastowo 2005 : 97 rasio Net Profit Margin NPM merupakan “rasio
yang mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan. Rasio ini memberi gambaran laba untuk para pemegang saham sebagai persentase
dari penjualan ”. Alexandri 2008 : 200 Net Profit Margin NPM adalah “rasio
yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak
”. Bastian dan Suhardjono 2006 : 299 Net Profit Margin adalah
“perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besarNet Profit Margin, maka kinerja perusahaan akan semakin
produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut
”. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio
Universitas Sumatera Utara
17
ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih
menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan agar lebih berhasil untuk menghasilkan margin laba tertentu, misalnya angka Net Profit
Margin dapat dikatakan baik apabila lebih dari 5. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
��� �� �� � �
= �
� �
� Besar kecilnya rasio profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan
oleh dua faktor, yaitu net sales dan laba usaha atau net operating income tergantung kepada pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha operating
expenses. Dengan jumlah operating expenses tertentu rasio profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu rasio
profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil operating expensesnya.
2.3 Perputaran Piutang